Jumat, 04 November 2022 09:15 WIB

Hati-Hati Bila Terlalu Banyak Kerja

Responsive image
279
dr. Diano Ramadhan Fauzan - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Tradisi jam kerja panjang yang terjadi pada era industrial awal mulai menurun bila dibandingkan dengan saat ini. Era industrial awal, rata-rata pekerja bekerja 60-70 jam per minggu(1). Jepang sebagai salah satu negara industry maju, kematian prematur akibat stroke, perdarahan otak, gagal jantung akut, serangan jantung, dan robekan aorta, berhubungan dengan bekerja berlebihan (overwork).  Selain itu, overwork juga menyumbang sekitar 12% dari penyebab bunuh diri di Jepang(2).

Menurut penelitian pada jurnal Lancet (2), orang yang bekerja terlalu banyak yaitu lebih dari 55 jam seminggu 13% lebih tinggi kemungkinan untuk terjadi serangan jantung bila dibandingkan dengan beekerja 35-40 jam seminggu. Selain itu, resiko stroke juga mningkat sebesar 33%(2). Banyak faktor yang menyebabkan overwork berhubungan dengan penyakit jantung, yaitu kurang tidur (3), hipertensi, kurang gerak, kelelahan, job strain(1).

Hal-hal yang telah disebutkan di atas, harus mendapat perhatian serius dari para pembaca. Kedepannya diharapkan muncul penelitian-penelitian baru yang menyertakan jam kerja ideal yang tidak berdampak terhadap Kesehatan fisik dan mental.

 

Referensi:

FRCP DMJ MD. Overwork can increase the risk of cardiovascular disease [Internet]. Observatoire de la prévention. 2019 [cited 2022 Sep 21]. Available from: https://observatoireprevention.org/en/2019/05/06/overwork-can-increase-the-risk-of-cardiovascular-disease/

Kivimäki M, Jokela M, Nyberg ST, Singh-Manoux A, Fransson EI, Alfredsson L, et al. Long working hours and risk of coronary heart disease and stroke: a systematic review and meta-analysis of published and unpublished data for 603 838 individuals. The Lancet. 2015 Oct 31;386(10005):1739–46.

Virtanen M, Ferrie JE, Gimeno D, Vahtera J, Elovainio M, Singh-Manoux A, et al. Long Working Hours and Sleep Disturbances: The Whitehall II Prospective Cohort Study. Sleep. 2009 Jun 1;32(6):737–45.

Sumber gambar: freepik.com