Senin, 31 Oktober 2022 09:30 WIB

Tahukah Kamu Kolesterol itu Ada yang Jahat dan yang Baik

Responsive image
8376
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Klasifikasi Kolesterol dibagi menjadi 2 yaitu jenis kolesterol dan kadar Kolesterol:

Jenis Kolesterol

a. Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL atau sering juga disebut sebagai kolesterol jahat, LDL lipoprotein deposito kolesterol bersama didalam dinding arteri, yang menyebabkan terjadinya pembentukan zat yang keras, tebal, atau sering disebut juga sebagai plakat kolesterol, dan denganseiring berjalannya waktu dapat menempel didalam dinding arteri dan terjadinya penyempitan arteri.

b. High Density Lipoprotein (HDL)

HDL adalah kolesterol yang bermanfaat bagi tubuh manusia, fungsi dari HDL yaitu mengangkut LDL didalam jaringan perifer ke hepar akan membersihkan lemak-lemak yang menempel di pembuluh darah yang kemudian akan dikeluarkan melalui saluran empedu dalam bentuk lemak empedu.

  Kadar Kolesterol

a. kadar Kolesterol Total Kurang dari 200 mg/dl, Kategori Kolesterol Total Bagus

b. kadar Kolesterol Total 200-239 mg/dl, Kategori Kolesterol Total Ambang Batas Atas

c. kadar Kolesterol Total 240 mg/dl dan lebih, Kategori Kolesterol Total Tinggi

d. Kadar Kolesterol LDL Kurang dari 100 mg/dl, Kategori Kadar Kolesterol LDL Optimal

e. Kadar Kolesterol LDL 100-129 mg/dl, Kategori Kadar Kolesterol LDL Hampir optimal / diatas optimal

f. Kadar Kolesterol LDL 130-159 mg/dl, Kategori Kadar Kolesterol LDL Ambang batas atas

g. Kadar Kolesterol LDL 160-189 mg/dl Kategori Kadar Kolesterol LDL Tinggi

h. Kadar Kolesterol LDL 190 mg/dl dan lebih Kategori Kadar Kolesterol LDL Sangat tinggi

i. Kadar Kolesterol HDL Kurang dari 40 mg/dl Kategori Kolesterol HDL Rendah

j. Kadar Kolesterol HDL 60 mg/dl Tinggi, Kategori Kolesterol HDL

Lemak yang terkandung didalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Kolesterol yang terkandung didalam darah hanya seperempat yang berasal dari sari makanan yang diserap oleh saluran pncernaan, kemudian sisanya akan diproduksi oleh tubuh melalui sel-sel hati. Ketika dicerna didalam usus, lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas.

Usus akan menyerap keempat unsur lemak tersebut dan masuk ke dalam darah, sementara untuk kolesterol dan unsur lemak yang lainnya tidak larut dalam darah. Agar dapat diangkut semua ke dalam aliran darah, kolesterol dan lemak-lemak lain (trigliserida dan fosfolipid) harus berikan dengan protein sebagai syarat untuk membentuk senyawa yang larut, atau sering disebut juga sebagai lipoprotein.

Lipoprotein yang mengangkut lemak menuju hati atau sering disebut juga dengan kilomikron. Di dalam hati, ikatan lemak tersebut akan diuraikan sehingga akan membentuk kembali keempat unsur lemak. Kemudian, asam lemak yang yang telah terbentuk akan digunakan sebagai sumber energi dan bila jumlahnya berlebih maka akan disimpan dalam jaringan lemak. Bila asupan kolesterol tidak dapat mecukupi, maka sel hati yang akan memproduksinya. Di mulai dari hati, kolesterol akan diangkut oleh lipoprotein.

Jika terjadi kelebihan kolesterol maka akan diangkut kembali oleh lipoproteinyang sering disebut juga sebagai HDL untuk kemudian akan dibawa ke hati, yang akan diuraikan dan dibuang ke dalam kandung empedu. LDL yang mengadung banyak lemak dibandingkan dengan HDL, akan mengmbang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah apolipoprotein B, dan apolipoprotein A merupakan protein utama yang membentuk HDL. HDL memliki kandungan lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan LDL dan mempunyai kepadatan tinggi atau lebih berat. Dalam proses kolesterol dalam tubuh, kolesterol memiliki beberapa tanda dan gejala yang harus diperhatikan oleh pasien. 

Kolesterol LDL menjadi kolesterol jahat karena kolesterol LDL yang jumlahnya berlebihan di dalam darah, akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah. HDL kerap di sebut sebagai kolesterol yang baik, karena dalam operasinya ia membersikan kolesterol-LDL dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati.

 

Referensi:

NF, I., D, H., ZS, G., & CA, F. (2019). Hubungan antara pengetahuan dengan luaran terapi pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dislipidemia. Jurnal Farmasi Indonesia, 11(2), 83–89.

Ridayani, N., Fa’al Santri, N., & Naim, R. (2018). Gambaran hasil pemeriksaan kadar high density lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL) pada penderita obesitas di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Jurnal Media Laboran, 8(1), 15–21.

Septianggi, F. N., Mulyati, T., & K, H. S. (2013). Hubungan asupan lemak dan asupan kolesterol dengan kadar kolesterol total pada penderita jantung koroner rawat jalan di RSUD Tugurejo. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, 2(2), 13–20.

Sumber foto: https://www.informasikedokteran.com/2017/04/hiperlipidemia.html