Senin, 31 Oktober 2022 09:21 WIB

Efek Terapi Musik pada Bayi Prematur?

Responsive image
457
Nyimas Sri Wahyuni, M.Kep,SP,Kep.A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Efek musik pada bayi prematur dapat terlihat dari beberapa penelitian yang telah dilakukan. Suatu investigasi yang dilakukan oleh Hariati, S. (2014), tentang efek terapi musik pada bayi prematur. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efek positif pemberian terapi musik dihubungkan dengan keadaan fisiologisnya dan tingkah laku bayi. Penelitian ini menggunakan musik dari Vogtmann yaitu the breath of another life. Musik ini ditempatkan di dalam inkubator dengan alat sound system khusus selama 43 menit. Penelitian ini ditujukan untuk bayi prematur yang memiliki berat badan sekitar 1000 gram dan memiliki respirasi yang belum stabil. Hasil penelitian ini mengidentifikasi beberapa efek positif musik yaitu meningkatkan saturasi oksigen dalam darah, menurunkan pernapasan (jumlah, kedalaman, dan durasi per menit), menurunkan basal heart recurrence per menit, meningkatkan suhu pusat dan perifer.

Chorna, D., Slaughter, J.C., Wang, L., Stark, A.R. & Maltre, N.L. (2014) melakukan penelitian tentang The impacts of music on the chose pressure ways of behaving, weight, caloric and equation admission, and length of clinic stay of prematur and low birth weight children in an infant emergency unit. Penelitian ini dilakukan pada 52 bayi prematur dan BBLR di neonatal emergency unit). Bayi tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen terdiri dari 11 bayi laki dan 15 bayi perempuan yang menerima stimulasi musik. Stimulasi musik diberikan selama 60 menit dengan menggunakan recording device. Musik yang digunakan pada penelitian ini adalah musik children's song dan musik anak.

Hasil penelitian dari Caine (2015) menunjukkan efek positif terapi musik. Lama hari rawat berkurang pada kelompok terapi musik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penambahan berat badan setelah kehilangan berat badan secara signifikan lebih rendah pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Konsumsi equation dan kalori pada neonatus kelompok intervensi dan kontrol memiliki perbedaan yang tidak begitu signifikan. Tingkat stress menurun pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol.

Standley (2008) melakukan penelitian tentang the impact of contingent music to increment non-nutritive sucking of untimely babies. Studi ini mengkaji tentang apakah musik dapat menguatkan non-nutritive sucking (NNS). Penelitian ini dilakukan pada 12 bayi prematur yang lahir pada rata usia gestasi 29,3 minggu dan memiliki rata berat badan 1111,9 gram dan dilakukan juga pada bayi yang lahir pada usia gestasi rata 35,5 minggu dan rata berat badan 1747 gram. Ketika musik dinyalakan maka diukur juga frekwensi aktivitas mengisap bayi. Hasil penelitian pada periode ABAB (hening 1, musik 1, hening 2, musik 2) secara berturut-turut memiliki rata mean (3.00; 7.28; 5.42; dan 7.60 per menit). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah mengisap selama periode musik kontingen meningkat 2,43 kali dibandingkan periode hening sehingga dapat disimpulkan bahwa musik sangat berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan NNS pada bayi prematur.

Rahmawati, A., Theresia, E., Purmaningrum, Yuliasti. (2015) melakukan penelitian tentang impact of music by Mozart on energi consumption in developing preterm babies. Penelitian ini dilakukan karena mekanisme dasar peningkatan berat badan melalui terapi musik belum diketahui. Mekanisme potensial yang mungkin adalah melalui peningkatan efisiensi metabolik. Berdasarkan alasan tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk melihat efek terapi musik terhadap resting use energi (REE). Penelitian ini dilakukan secara prospektif dengan randomized clinical preliminary. Penelitian ini dilakukan pada 20 bayi prematur yang sehat. Sampel ini dieksklusi 2 bayi sehingga jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi yaitu 18 bayi prematur.

Sampel pada penelitian Lubetzky, et al. (2009) dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diberi intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi terdiri dari 5 bayi dan kelompok kontrol terdiri dari 13 bayi. Kelompok ini yang diberikan intervensi musik selama 30 menit dengan menggunakan musik Mozart selama 2 hari dan kelompok lainnya yang tidak diberikan intervensi musik. Pengukuran metabolik dilakukan dengan kalorimetri indirek.

Hasil penelitian Rahmawati, A., Theresia, E., Purmaningrum, Yuliasti. (2015) ini menunjukkan bahwa pada periode 10 menit pertama pemberian musik terlihat bahwa REE lebih rendah dengan mean±SD (53.25±11.66 kcal/kg per menit) dibandingkan dengan yang tanpa terapi musik dengan mean±SD (56.58±17.48 kcal/kg per menit). Pada periode 10 - 20 menit pemberian musik terlihat bahwa kelompok yang diberikan musik memiliki REE lebih rendah dengan mean±SD (57.08±7.38 kcal/kg per menit) dibandingkan dengan yang tanpa terapi musik dengan mean±SD (61.59±9.38 kcal/kg per menit). Pada periode 20 - 30 menit pemberian musik terlihat bahwa kelompok yang diberikan musik memiliki REE lebih rendah dengan mean±SD (53.89±8.12 kcal/kg per menit) dibandingkan dengan kelompok tanpa terapi musik dengan mean±SD (61.44±13.07 kcal/kg per menit). Dapat disimpulkan bahwa terapi musik dapat menurunkan REE pada bayi prematur yang memiliki metabolik dan suhu yang stabil. Penurunan REE dapat membantu bayi untuk meningkatkan berat badan dan kekuatan.

 

Referensi:

Chorna, D., Slaughter, J.C., Wang, L., Stark, A.R. & Maltre, N.L. (2014). A Pacifier- Activated Music Player With Mother’s Voice Improves Oral Feeding in Preterm Infants, Pediatrics (133)3, 462-468.

Campbell. (2001). The Mozart Effect for Children. Jakarta : Gramedia Pustaka

Hariati, S. (2014). Efektivitas Terapi Musik terhadap Peningkatan Berat Badan dan Suhu Tubuh Bayi Prematur di Makassar. Tesis FIK UI. Depok

Rahmawati, A., Theresia, E., Purmaningrum, Yuliasti. (2015). Pengaruh Musik Keroncong Selama Pelaksanaan Kangaroo Mother Care Terhadap Respon Fisiologis Dan Lama Rawat BBLR Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat. (Diaskes pada 09 Agustus 2016). Dari https://jurnalkesmas.ui.ac.id

Sumber gambar: sgambar.blogspot.com

(DOC, PROMKES, RSMH)