Jumat, 28 Oktober 2022 13:52 WIB

Ketahui Yuk Kelompok Berisiko dari Hipertensi

Responsive image
1836
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Risiko Hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia. Hipertensi merupakan keadaan peningkatan tekanan darah yang dapat memberikan gejala yang bervariasi pada masing-masing individu dan sering kali gejalanya tidak spesifik atau menyerupai penyakit lain. Hal inilah yang menyebabkan Hipertensi dikatakan sebagai silent killer karena sering kali tidak memberikan gejala dan cenderung dibiarkan tidak terkontrol. Tekanan darah yang dibiarkan tinggi dalam waktu yang cukup lama dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh lain seperti Stroke (untuk otak), penyakit Jantung Koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan untuk otot jantung.

Gejala Hipertensi

Gejala yang nampak antara lain :

1.      Sakit kepala

2.      Gelisah

3.      Jantung berdebar-debar

4.      Pusing

5.      Penglihatan kabur

6.      Rasa sakit di dada

7.      Mudah lelah

Kelompok yang berisiko mengalami Hipertensi

Berikut kelompok orang yang berisiko mengalami Hipertensi :

1.      Lansia

Risiko Hipertensi dapat meningkat seiring bertambahnya usia, sebab pertambahan usia membuat pembuluh darah kehilangan elastisitasnya secara bertahap yang dapat berkontribusi pada meningkatnya tekanan darah.

2.      Seseorang yang memiliki riwayat keluarga Hipertensi

Jika memiliki orangtua atau kerabat dekat lain yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, dapat berisiko lebih besar untuk mengalaminya.

3.      Seseorang memiliki berat badan berlebih

Semakin tinggi berat badan, semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. saat jumlah darah yang mengalir melalui pembuluh darah meningkat, begitu juga tekanan pada dinding arteri, sehingga penting untuk menjaga berat badan yang sehat agar dapat terhindar dari Hipertensi.

4.      Seseorang yang kurang melakukan gerak

Seseorang yang tidak aktif, cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi. Semakin tinggi detak jantung, semakin keras jantung harus bekerja dengan setiap kontraksi, dan semakin kuat tekanan pada arteri. Kurang melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko dari Hipertensi.

5.      Perokok

Bukan hanya orang yang merokok yang berisiko terserang Hipertensi, namun perokok pasif yang menghirup bahan kimia dalam tembakau memiliki risiko yang sama terhadap Hipertensi.

6.      Seseorang yang menyukai makanan asin

Mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi membuat tubuh menahan cairan yang bisa meningkatkan tekanan darah.

7.      Pengidap penyakit kronis

Seseorang yang mempunyai riwayat penyakit Diabetes, penyakit ginjal, dan berisiko tinggi mengalami Hipertensi.

Pencegahan Hipertensi

Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah Hipertensi, yaitu :

1.       Mengonsumsi makanan sehat yaitu buah dan sayuran.

2.       membatasi asupan garam.

3.       Mengurangi konsumsi kafein yang berlebihan.

4.       Berhenti merokok

5.       Berolahraga secara teratur.

6.       Menjaga berat badan.

7.       Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.

8.       Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh.

Meski demikian Anda dapat menurunkan atau bahkan mencegah risiko terjadinya Hipertensi dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengatur pola makan dengan rutin. Sebaiknya penuhi asupan gizi pada tubuh agar tetap sehat, konsumsi air putih setiap hari, serta berolahraga secara teratur.

 

Referensi :

D. R. Kusuma, dkk. 2020. Edukasi Penyakit Hipertensi dan Komplikasinya pada Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Mengwi I Kabupaten Badung. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Nur Isnaini, dkk. 2019. Edukasi Pengetahuan Hipertensi dan Penatalaksanaan Warga Aisyiah Desa Karang Talun Kidul. Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.