Selasa, 25 Oktober 2022 15:16 WIB

Kolesterol dan Penyakit yang Berteman dengannya

Responsive image
9043
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Kolesterol adalah salah satu komponen dalam membentuk lemak. Di dalam lemak terdapat berbagai macam komponen yaitu seperti zat trigliserida, fosfolipid, asam lemak bebas, dan juga kolesterol. Secara umum, kolesterol berfungsi untuk membangun dinding didalam sel (membran sel) dalam tubuh. Bukan hanya itu saja, kolesterol juga berperan penting dalam memproduksi hormon seks, vitamin D, serta berperan penting dalam menjalankan fungsi saraf dan otak.

kolesterol adalah suatu zat lemak yang dibuat didalam hati dan lemak jenuh dalam makanan. Jika terlalu tinggi kadar kolesterol dalam darah maka akan semakin meningkatkan factor resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Kolesterol sendiri memiliki beberapa komponen, yang dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu berdasarkan jenis dan kadar kolesterolnya.

Faktor-faktor  Yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol dalam darah yaitu sebagai berikut:

a. Makanan

Kolesterol pada umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meskipun tidak sedikit pula yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa. Telur juga termasuk makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh menyebabkan peningkatan kadar kolesterol, seperti minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan mentega juga juga memiliki lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Restyani tahun 2015 menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuhnya dapat meningkatkan kadar kolesterol total.

b. Kurang aktivitas fisik

Faktor pemicu yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yaitu kurangnya aktivitas fisik ataupun olahraga.

c. Kurang pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol, hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Winda, Rooije & Tinny (2016) bahwa pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kadar kolesterol seseorang dan mempengaruhi tindakan pencegahan yang dapat dilakukan dalam mengendalikan kadar kolesterol.

d. Kepatuhan

Kepatuhan berpengaruh besar terhadap kadar kolesterol dalam darah, hal tersebut telah dibuktikan oleh suatu studi yang didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan kolesterol yaitu seperti diet kaya lemak, kurangnya olahraga, stress serta faktor ketidakpatuhan pasien dalam mengontrol kolesterolnya.

Penyakit-penyakit yang diakibatkan kolesterol tinggi diantaranya penyakit jantung, darah tingi/ hipertensi, diabetes mellitus, dan stoke. Peningkatan kadar trigliserida, penurunan kadar HDL, serta tingginya kadar LDL menyebabkan terjadinya dyslipidemia pada pasien diabetes mellitus tipe 2.

Kadar kolesterol merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab dalam peningkatan angka kejadian penyakit hipertensi, karena kolesterol dalam hal ini berkaitan erat dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari.  Pada zaman modern ini, tidak dapat dipungkiri banyak makanan siap saji yang banyak mengandung lemak jahat sehingga menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh manusia, dalam hal ini perlu adanya penanganan khusus dalam mengendalikan kadar kolesterol pada penderita hipertensi.

Komplikasi kolesterol seperti penyakit kardiovaskuler. Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan menimbulkan masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung kolesterol, dimana 80 % kolesterol darah tersebut di produksi oleh tubuh sendiri dan hanya 20% yang berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein). Kolesterol LDL yang jumlahnya berlebihan di dalam darah, akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah.

Sedangkan kolesterol HDL, mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Salah satu penyebab meningkatnya kadar kolesterol darah adalah pola konsumsi makanan yang mengandung lemak. Dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang disebutkan bahwa asupan lemak normal antara 20-25% dari total energi. 

Kadar kolesterol yang tinggi biasanya tidak memunculkan gejala apapun. Akan tetapi kadang-kadang jika kadar kolesterol sudah sangat tinggi maka endapan lemak akan membentuk suatu pertumbuhan yang sering disebut juga sebagai xantoma di dalam tendon (urat daging) dan di dalam kulit. Kadar trigliserida yang cukup tinggi (sampai dengan 800 mg/dl atau lebih) dapat menyebabkan pembesaran pada hati dan limpa serta timbulnya gejala-gejala dari pakreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat). Untuk memantau tanda dan gejala yang muncul, maka diperlukan pengukuran kadar kolesterol agar dapat mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.

 

Referensi:

NF, I., D, H., ZS, G., & CA, F. (2019). Hubungan antara pengetahuan dengan luaran terapi pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dislipidemia. Jurnal Farmasi Indonesia, 11(2), 83–89.

Robiyyatun, S., & Iswanto, K. (2014). Hubungan hipertensi dengan kadar kolesterol total dalam darah pada usia 36-45 tahun di Desa Jabon yang berkunjung di Puskesmas Jabon Kabupaten Jombang. Jurnal Hipertensi, 1(1), 1–6. Retrieved from https://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jikep/article/view/33

Septianggi, F. N., Mulyati, T., & K, H. S. (2013). Hubungan asupan lemak dan asupan kolesterol dengan kadar kolesterol total pada penderita jantung koroner rawat jalan di RSUD Tugurejo. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, 2(2), 13–20.

Syah, A., Wati, R., & Negara, C. K. (2020). Hubungan kadar kolesterol darah dan hipertensi dengan kejadian stroke di Rsud Ulin Banjarmasin tahun 2020. Jurnal Medika?: Karya Ilmiah Kesehatan, 5(2), 27–34. https://doi.org/10.35728/jmkik.v5i2.129

Sumber foto:. https://health.grid.id/