Senin, 17 Oktober 2022 15:22 WIB

Sindrome Eisenmenger

Responsive image
4751
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Eisenmenger syndrome atau Sindrom Eisenmenger adalah komplikasi jangka panjang yang tidak bisa sembuh dari Penyakit Jantung Bawaan (PJB). Penyakit jantung bawaan yang berkaitan menyebabkan terjadinya sirkulasi darah abnormal pada jantung dan paru, dimana hal tersebut akan mengakibatkan bercampurnya darah kaya oksigen dengan darah minim oksigen atau darah bersih bercampur darah kotor. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mudah lelah dan kulitnya membiru. Saat darah tidak mengalir seperti seharusnya, pembuluh darah pada organ paru akan menjadi kaku dan menyempit, meningkatkan tekanan pada pembuluh arteri pada paru. Hal ini akan secara permanen menyebabkan kerusakan pada pembuluh tersebut. Jika mendapatkan diagnosis lebih awal dan mengatasi kelainan jantung bawaan, komplikasi ini mungkin bisa Anda hindari. Namun, jika Eisenmenger syndrome terbentuk, tandanya Anda membutuhkan pengawasan medis. Tim medis mungkin akan memberikan berbagai jenis obat untuk membantu meredakan gejalanya. Bercampurnya darah kaya oksigen dengan darah minim oksigen paling sering terjadi akibat adanya lubang di sekat jantung. Akibatnya, darah yang seharusnya dipompa ke seluruh tubuh malah kembali ke paru-paru. Kondisi tersebut menyebabkan tekanan di pembuluh darah paru-paru meningkat dan meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung.

Penyebab Sindrom Eisenmenger

Pada penderita sindrom Eisenmenger, terdapat lubang di jantung, tepatnya di antara ruang jantung. Kondisi ini menyebabkan darah dari ruang kiri jantung mengalir ke ruang kanan jantung dan tekanan darah paru-paru meningkat (hipertensi pulmonal).

Sindrom Eisenmenger atau Eisenmenger syndrome terjadi akibat kelainan jantung bawaan, seperti :

1.      Atrioventricular canal defect, yaitu lubang besar di tengah yang menyebabkan semua ruang jantung menyatu.

2.      Ventricular septal defect, yaitu lubang di septum ventrikel.

3.      Atrial septal defect, yaitu lubang pada septum atrium.

4.      Patent ductus arteriosus.

Gejala Sindrom Eisenmenger

Gejala sindrom Eisenmenger tergantung pada penyebab dan usia penderitanya. Pada bayi baru lahir, tanda yang dapat terlihat adalah napas yang cepat, mudah lelah saat menyusu, kulit membiru ketika menangis, dan berat badan sulit naik.

Sementara pada anak-anak, gejala yang muncul adalah berat badan sulit naik dan sering sesak napas saat beraktivitas. Sedangkan pada penderita usia remaja atau dewasa, sindrom Eisenmenger dapat menimbulkan gejala, seperti :

1.      Kulit, bibir, jari-jari tangan, dan kaki berwarna kebiruan (sianosis)

2.      Jari-jari tangan atau kaki menjadi lebar dan gempal (clubbing finger)

3.      Kesemutan atau mati rasa pada jari kaki atau tangan

4.      Pusing atau sakit kepala

5.      Batuk berdarah

6.      Kaki bengkak

7.      Mudah lelah

8.      Jantung berdebar

9.      Nyeri dada

10.   Sesak napas makin parah

11.   Sering pingsan

Pemeriksaan Sindrom Eisenmenger

Selain menjalankan pemeriksaan fisik, dokter juga akan menganjurkan pasien melakukan pemeriksaan lanjutan, yaitu :

1.      Rontgen dada, untuk memeriksa kondisi jantung dan paru-paru.

2.      Elektrokardiografi (EKG), untuk merekam aktivitas listrik jantung.

3.      Ekokardiografi, untuk melihat struktur jantung dan sirkulasi darah.

4.      Tes darah, untuk mengukur jumlah sel darah, kadar zat besi, mendeteksi fungsi ginjal, dan fungsi hati.

5.      CT scan dan MRI, untuk memeriksa kondisi jantung dan paru-paru lebih detail.

6.      Kateterisasi jantung, untuk mendeteksi kondisi lubang di bilik jantung dan tekanan aliran darah yang melewatinya.

Penanganan Sindrom Eisenmenger

Penanganan sindrom Eisenmenger bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Metode yang dilakukan dokter dapat berupa pemberian obat-obatan, operasi, dan flebotomi. Berikut adalah penjelasannya :

1.      Obat-obatan

Jenis obat-obatan yang dapat diresepkan untuk penderita sindrom Eisenmenger antara lain :

a.      Obat pengontrol detak jantung, untuk pasien dengan gangguan irama jantung (aritmia).

b.      Obat pengencer darah, untuk pasien dengan riwayat stroke, pembekuan darah, atau detak jantung tidak teratur.

c.      Obat yang memperbaiki aliran darah dan mengurangi tekanan darah pada paru-paru.

d.      Antibiotik, untuk mencegah infeksi pada jaringan jantung (endokarditis).

2.      Operasi

Jika kondisi penderita sindrom Eisenmenger bertambah parah, dokter akan menjalankan operasi transplantasi jantung atau paru-paru. Dokter juga dapat melakukan transplantasi paru-paru disertai perbaikan lubang di jantung bila pemberian obat-obatan tidak efektif untuk mengobati sindrom Eisenmenger.

3.      Flebotomi

Flebotomi atau prosedur pengambilan darah dapat dilakukan untuk menangani pasien yang jumlah sel darah merahnya terlalu tinggi. Tingginya kadar sel darah merah tersebut dapat menimbulkan berbagai keluhan, seperti sakit kepala, sulit konsentrasi, dan gangguan penglihatan.

Pencegahan Sindrom Eisenmenger

Sindrom Eisenmenger pada bayi dapat dicegah melalui operasi perbaikan kelainan jantung sedini mungkin. Sedangkan pada anak yang menderita penyakit jantung bawaan, pemeriksaan rutin bisa mencegah terjadinya komplikasi.

Orang tua juga perlu waspada ketika berat badan anak tidak naik dengan optimal. Sementara itu, wanita yang menderita sindrom Eisenmenger dan aktif secara seksual disarankan untuk tidak hamil, karena dapat membahayakan kondisi ibu dan janin.

 

Referensi :

Juni Kurniawati. 2018. Manajemen Peripartum pada Pasien Sindrom Eisenmenger. Jurnal Anastesi Fakultas Kedokteran Universitas Gajahmada Yogyakarta.

Arvanitaki, A. et al. 2020. Eisenmenger Syndrome : Diagnosis, Prognosis and Clinical Management. Heart, 106(21), pp. 1638-45.

Rosenzweig, E. et al. 2018. Eisenmenger Syndrome and Pregnancy : Novel ECMO Configuration as a Bridge to Delivery and Recovery Utilizing a Multidisciplinary Team. ASAIO Journal, 64(1), pp. e8-10.

KidsHealth. 2022. Parents. Ventricular Septal Defect (VSD).

Centers for Disease Control and Prevention. 2022. Congenital Heart Defects. What are Congenital Heart Defects?

National Organization for Rare Disorders. 2022. Eisenmenger Syndrome.

National Institute of Health. 2022. MedlinePlus. Eisenmenger Syndrome.

Cleveland Clinic. 2019. Disease & Conditions. Eisenmenger Syndrome.

Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Eisenmenger Syndrome.