Jumat, 14 Oktober 2022 15:11 WIB

Masalah Gizi dalam Daur Hidup

Responsive image
3925
Septa Clara Astiyah, SST, MARS, RD - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Masalah gizi di Indonesia sedang menghadapi triple burden, yaitu selain permasalahan penyakit menular belum tertangani dengan baik, masih ada penyakit tidak menular (PTM) yang bisa menyebabkan kematian dan semakin diperberat dengan munculnya penyakit-penyakit degeneratif, bahkan saat ini terjadi pandemi Covid-19 yang tidak hanya dialami oleh negara Indonesia tapi telah melanda seluruh dunia. Penyakit menular disebabkan oleh infeksi kuman, seperti : AIDS, tuberculosis/TB, infeksi saluran nafas/ISPA, malaria, demam berdarah, diare, difteri dan lain-lain. Sedangkan PTM bukan diakibatkan infeksi tapi dipicu oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti : stroke, penyakit jantung koroner/PJK, kanker, diabetes mellitus, PPOK, ginjal kronis dan sebagainya.

Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan saat tubuh kita mengalami penurunan fungsi jaringan dan organ yang semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Penyakit ini mempengaruhi sistem saraf otak, sumsum tulang belakang, tulang, pembuluh darah dan jantung. Penyakit degeneratif termasuk ke dalam PTM dikarenakan kebiasaan merokok, minum alkohol, pola makan tak sehat, obesitas, kurang bergerak, stres, dan pencemaran lingkungan/polusi yang menghasilkan radikal bebas. Faktor usia sangat mempengaruhi penyakit degeneratif ini yang merupakan penyebab kematian terbesar di dunia, seperti : kanker, penyakit jantung, osteoporosis, radang sendi, multiple sclerosis (MS), parkinson dan alzheimer.

Masalah gizi yang berada pada setiap siklus daur hidup manusia juga merupakan tantangan tersendiri, dimulai sejak dalam kandungan sampai usia lanjut. Pada daur hidup yang pertama adalah periode kehamilan seorang ibu selama 9 bulan 10 hari. Masalah gizi yang sering ditemui pada ibu hamil, yaitu : anemia, kurang energi kronis (KEK), konsumsi energi dan protein masih di bawah kebutuhan yang dianjurkan. Daur hidup kedua adalah saat seorang ibu menyusui bayi baru lahir sampai usia anak 2 tahun. Masalah gizi yang sering ditemui adalah KEK, praktik inisiasi menyusui dini (IMD) dan ASI ekslusif belum memadai.

Pada siklus kehidupan selanjutnya adalah periode bayi (usia 0-12 bulan) dan balita (usia < 5 tahun), masalah gizi yang sering ditemui adalah berat bayi baru lahir (BBLR), pendek/stunting, kurus/wasting, gizi kurang/underweight, gizi lebih/ obesitas, masih rendahnya praktik ASI ekslusif dan makanan pendamping ASI (MPASI). Daur berikutnya adalah periode anak usia sekolah (usia 6-18 tahun) dan masalah gizi yang ditemui adalah stunting, obesitas, kebiasaan merokok dan kurang makan buah dan sayur.

Daur hidup selanjutnya adalah periode remaja dan usia produktif (18-60 tahun), didapatkan masalah gizi : KEK, anemia, underweight dan obesitas. Periode kehidupan yang terakhir adalah saat seseorang memasuki usia lanjut (usia >60 tahun) dan ditemukan masalah gizi lebih, anemia dan penyakit tidak menular, khususnya penyakit degeneratif.

Berdasarkan uraian tersebut diketahui bahwa permasalahan gizi saat ini bukan hanya akibat penyakit menular, PTM dan penyakit degeneratif saja namun masalah gizi juga ditemukan pada setiap siklus daur kehidupan, yaitu : underweight, stunting, wasting dan obesitas, baik pada anak, remaja maupun dewasa. Kondisi balita yang menderita stunting, wasting atau obesitas mengakibatkan terhambatnya kemampuan kognitif/intelegensia dan motorik anak serta akan meningkatkan resiko PTM atau penyakit degeneratif saat dewasa, selain kondisi obesitas juga dapat memicu faktor resiko PTM.

 

Referensi :

https://ciputrahospital.com/5-daftar-penyakit-menular-yang-sering-dialami-orang-indonesia/

https://www.alodokter.com/6-jenis-penyakit-tidak-menular-yang-paling-banyak-menyebabkan-kematian

https://health.kompas.com/read/2020/09/10/193400068/jenis-jenis-penyakit-degeneratif-yang-perlu-diwaspadai?page=all

https://rsmoewardi.com/penyakit-tidak-menular-ptm-adalah-penyakit-yang-bukan-disebabkan-oleh-infeksi-kuman-2/#:~:text=Penyakit%20Tidak%20Menular%20(PTM)%20adalah,akibat%20kecelakaan%20dan%20tindak%20kekerasan

Referensi gambar :

Ilmu Gizi, 2020, https://gizi.fk.undip.ac.id/2020/06/triple-burden-malnutrition.html, FK Universitas Diponegoro,Semarang.