Rabu, 12 Oktober 2022 15:59 WIB

Adaptasi Imunologi, Neurologi Perilaku Bayi Prematur

Responsive image
1670
Nyimas Sri Wahyuni, M.Kep,SP,Kep.A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Bayi prematur memiliki banyak masalah yang dihubungkan dengan tingkat maturasi sistem organnya. Tingkat immaturitas tergantung pada usia gestasi. Immaturitas dapat dilihat dengan jelas melalui perbedaan aktivitas fisik dan respon neurologi bayi. Pada periode masa gestasi yang pendek maka bayi akan menunjukkan aktivitas muskular yang lemah. Bayi prematur mempunyai tugas untuk menyesuaikan diri secara kompleks yaitu beradaptasi dari kehidupan intrauterin berubah menjadi ekstrauterin sama seperti bayi cukup bulan (Alexander, B. T., Henry, J., & Intapad, S. (2014).

Perubahan fisiologis immunologi

Bayi prematur memiliki risiko terkena infeksi lebih besar dibandingkan bayi cukup bulan. Peningkatan kepekaan ini sebagian dihubungkan dengan belum berkembangnya sistem imun selular, tapi mungkin juga dihasilkan dari infeksi dalam uterus yang merupakan faktor presipitasi kelahiran prematur. Bayi prematur memiliki immaturitas yang spesifik dan nonspesifik. Di dalam uterus, bayi menerima immunitas pasif untuk menjaganya dari infeksi dengan immunologi IgC maternal. IgC ini diperoleh melalui plasenta. Namun, immunitas ini banyak diberikan pada trimester terakhir, maka bayi yang lahir prematur memiliki antibodi yang sedikit pada saat lahir. Hal inilah yang menyebabkan bayi memiliki perlindungan yang rendah dan immunoglobinnya lebih cepat habis dibandingkan bayi cukup bulan. Hal inilah yang memberikan kontribusi terhadap kejadian infeksi bakteri pada tahun pertama kehidupannya (Holmes, A. V. (2013).

Perubahan neurologis

Otak terbentuk selama 6 minggu pertama gestasi. Pada bulan kedua dan keempat gestasi, otak telah memiliki komplemen all out proliferasi neuron; kemudian neuron bermigrasi ke tempat yang lebih spesifik pada sistem saraf pusat dan mengatur jalur impuls saraf. Langkah terakhir dari perkembangan neurologis adalah terbentuknya mielin yang dimulai pada trimester kedua dan berlanjut setelah dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan otak yang cepat dimulai pada trimester tiga dan berakhir pada saat bayi lahir. Kelainan perkembangan neurologis pada bayi prematur disebabkan oleh intraventicular drain (IVH) dan intracranial discharge (ICH) (Alexander, B. T., Henry, J., & Intapad, S. (2014)).

Perubahan status periode reaktivitas dan tingkah laku

Respon bayi baru lahir pada kehidupan ekstrauterin dikarakteristikkan menjadi dua periode reaktivitas yang terdiri dari reaktivitas pertama dan reaktivitas kedua. Kedua periode ini dipisahkan oleh periode inaktivitas untuk fase tidur yaitu (Gomella, T. L. (2017):

1) Periode reaktivitas pertama; terjadi sekitar 30 menit setelah bayi lahir. Selama periode ini, bayi bangun dan aktif dan mungkin merasakan lapar dan mempunyai refleks isap yang kuat. Pada periode ini respirasi cepat dan mungkin ada retraksi dada, denyut jantung cepat dan sporadic, dan bising usus juga telah ada.

2) Periode inaktivitas untuk fase tidur; setelah setengah hingga 1 jam bayi aktif kemudian dimulai fase tidur. Fase tidur terjadi sekitar beberapa menit hingga 2 sampai 4 jam. Selama periode ini bayi sulit terbangun.

3) Periode reaktivitas kedua; pada periode ini bayi bangun dan waspada. Respon fisiologis yang dapat diamatai adalah peningkatan denyut jantung dan pernapasan. Perawat harus waspada terhadap periode apnea pada periode ini.Periode reaktivitas pada bayi prematur tertunda. Pada bayi yang sangat sakit, periode ini secara keseluruhan tidak dapat di observasi karena bayi kemungkinan hipotonik dan tidak reaktif selama beberapa hari setelah lahir. Secara neurologis, respon bayi prematur (sucking, strength otot, states excitement) lebih lemah dibandingkan bayi cukup bulan (Olds, London and Ladewig, 2000).

Alexander, B. T., Henry, J., & Intapad, S. (2014). Effect of low birth weight on women’s health. Clinical Therapeutics, 36(12), 1913–1923. https://doi.org/10.1016/j.clinthera.2014.06.026

Borah, M., & Baruah, R. (2014). Physical growth of low birth weight babies in first six months of life: A longitudinal study in a rural block of assam. National Journal Of Community Medicine, 5(4), 4–7. 

Gomella, T. L. (2017). Neonatology?: Management, procedures, on call problems, diseases & drugs. In Mc graw hill education (Vol. 7). 

Hediger, M. L., Overpeck, M. D., Maurer, K. R., Kuczmarski, R. J., McGlynn, A., and Davis, W. W. (1998). Growth of infants and young children born small or large for gestational age. Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine, 152(12), 1225–1231.  https://doi.org/10.1001/archpedi.152.12.1225.

Holmes, A. V. (2013). Establishing successful breastfeeding in the newborn period. 

Pediatric Clinics of North America, 60(1), 147–168. https://doi.org/10.1016/j.pcl.2012.09.013

Natarajan, G., Pappas, A., Shankaran, S., Kendrick, D. E., Das, A., Higgins, R. D., …Walsh, M. C. (2012). Outcomes of extremely low birth weight infants with bronchopulmonary dysplasia: Impact of the physiologic definition. Early Human Development, 88(7), 509–515. https://doi.org/10.1016/j.earlhumdev.2011.12.013. 

Oliveira, M. G., Silveira, R. C., & Procianoy, R. S. (2008). Growth of very low birth weight infants at 12 months corrected age in Southern Brazil. Journal of Tropical Pediatrics, 54(1), 36–42. https://doi.org/10.1093/tropej/fmm103

Sumber gambar: bayi-koh.blogspot.com