Rabu, 12 Oktober 2022 14:57 WIB

Thyroid dan Autoimun, Dua Hal yang Saling Terkait namun Berlainan

Responsive image
8480
Wira Gotera, Ida Bagus Aditya Nugraha Divisi Endok - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Saat ini istilah autoimun sedang naik daun dan sering tercetus dalam obrolan sehari hari para Sobat Sehat di rumah. Namun terkadang sering kali ada kesalahan penafsiran antara penyakit autoimun dan thyroid, karena setiap penyakit autoimun belum tentu merupakan penyakit thyroid, dan sebaliknya penyakit tiroid belum tentu merupakan penyakit autoimun.

Penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid biasanya secara spesifik mengenai organ tiroid (gondok). Pada beberapa kasus, bisa disertai dengan kondisi medis lainnya seperti anemia (kekurangan darah), mata yang menonjol, atau kaki yang bengkak. Penyakit autoimun yang mengenai kelenjar tiroid ada yang menyebabkan hipertiroid (kelebihan hormon gondok) dan ada yang menyebabkan hipotiroid (kekurangan hormon gondok). Kedua-duanya dapat diobati.

Sedikit mengulas hipertiroid, penyakit autoimun tiroid yang menyebabkan hipertiroid dikenal dengan nama penyakit Graves’ (Graves’ disease). Gejala-gejalanya antara lain berdebar-debar, berat badan menurun drastis tetapi nafsu makan bertambah, tangan tremor, mudah berkeringat, emosi labil dan iritabel, mata menonjol, dan mudah lelah. Pengobatannya harus dengan petunjuk dokter secara telaten selama 12–18 bulan menggunakan obat antitiroid (propiltiourasil atau metimazol). Kadang kasus-kasus tertentu membutuhkan operasi kelenjar tiroid atau radioablasi (terapi nuklir). Pada prinsipnya setiap gangguan penyakit dengan kecurigaan gangguan tiroid hendaknya langsung dikonsultasikan dengan pusat Kesehatan terdekat dan apabila memerlukan penanganan lebih lanjut akan dirujuk ke pusat Kesehatan terdekat, dan akan ditangani oleh dokter terkait khususnya di bidang dokter spesialis penyakit dalam. Menjaga gaya hidup sehat dengan menjauhi rokok, makanan berpengawet, penyedap rasa buatan, dan pewarna buatan, serta rajin olahraga adalah cara-cara lain mengatasi penyakit thyroid khususnya pada kasus thyroid dengan autoimun ini. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat. Salam Sehat, Sehat Indonesia, Semoga dengan semangat International Thyroid Awareness Week 2022, kita semua bisa mencegah gangguan tiroid.

 

Referensi

Grave Disease. Penyakit Grave yang disebabkan oleh Autoimun. Available at : https://www.halodoc.com/artikel/penyakit-graves-disebabkan-oleh-autoimun, Accesed: 22nd May 2022

Li, et al. (2021). Effect of Addition of Thyroxine in the Treatment of Graves’ Disease: A Systematic Review. Frontiers in Endocrinology, 11, pp. 560157.

Gallo, et al. (2020). Immunological Drivers in Graves' Disease: NK Cells as a Master Switcher. Frontiers in Endocrinology, 11, pp. 406.

National Institute of Health (2017). U.S. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Endocrine Diseases. Graves’ Disease.

National Institutes of Health (2020). U.S. National Library of Medicine. Medline Plus. Genetics Condition. Graves Disease.