Selasa, 11 Oktober 2022 15:26 WIB

Benarkah Gula Menyebabkan Penuaan Dini?

Responsive image
2834
Septa Clara Astiyah, SST, MARS, RD  - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Saat kita bicara tentang gula, pasti langsung terbayang betapa manisnya gula tersebut bukan ? Tapi, apakah kita pernah terbayang bagaimana pahitnya penuaan dini akibat gula ?

Menjadi tua adalah hal yang tidak terhindarkan dan pasti akan terjadi pada siapapun, tidak ada seorang pun di dunia ini yang mampu menghentikan terjadinya penuaan. Tapi bagaimana jika penuaan tersebut datang lebih cepat sebelum waktunya? Bisakah kita mencegah terjadinya penuaan dini?

Penuaan akan berjalan seiring dengan pertambahan usia dimana proses pembaharuan dan regenerasi sel pada tubuh kita berjalan lebih lambat. Seringkali kita tidak menyadari proses penuaan tersebut, bahkan mengalami penuaan dini dimana kita menjadi kelihatan lebih tua daripada usia yang seharusnya. Salah satu tanda penuaan yang mudah kita lihat adalah munculnya keriput, terutama di bagian mata. Kulit di sekitar mata lebih tipis 1 : 9 jika dibandingkan dengan kulit pada bagian lainnya sehingga lebih rentan terhadap kerusakan dari luar.

Keriput pada kulit disebabkan kandungan air dan kolagen yang berkurang sehingga kekenyalan dan kekencangan kulit menurun. Kolagen merupakan struktur utama protein di kulit yang penting dan bertanggung jawab terhadap kekenyalan dan kekencangan kulit dari dalam serta memberikan pancaran awet muda di luar. Asam amino yang penting dalam sintesis kolagen adalah prolin, lisin dan glisin. Kolagen diperoleh dari bahan makanan sumber protein dan antioksidan, seperti : kaldu tulang, daging ayam, ikan dan kerang, putih telur, buah sitrus, beri, tomat, kacang-kacangan dan biji-bijian, bawang putih serta sayuran hijau.

Kebutuhan konsumsi gula menurut AHA pada pria adalah 37,5 gr atau 9 sendok teh per hari dan pada wanita sebanyak 25 gram atau 6 sendok teh per hari. Gula jika dikonsumsi melebihi kebutuhan tubuh, dapat merusak kolagen di kulit dan dapat mempercepat proses glikasi. Glikasi adalah proses dimana gula dalam darah akan merekatkan diri ke protein dan membentuk molekul baru yang berbahaya yang disebut advanced glycation end products (AGEs).

AGEs ini akan merusak protein yang berada di sekitarnya seperti efek domino sehingga semakin banyak konsumsi gula maka akan semakin banyak kerusakan yang dapat terjadi terhadap protein yang membuat kulit kita tidak kencang. Glikasi menyebabkan kerusakan di kolagen, elastin dan serat protein yang menjaga kulit tetap kencang, halus dan bebas kerutan dari dalam. Saat protein tersebut rusak, maka kolagen dan serat elastin menjadi terpecah dan terputus satu sama lain serta menimbulkan garis halus, kerutan/keriput dan kulit kendur. Efek ini biasanya muncul pada usia 30 tahunan dan meningkat dengan cepat setelahnya.

Kolagen yang diproduksi saat kita menua mempunyai serat lebih pendek, membuat fibroblast menjadi kacau sehingga struktur pendukung dermis (protein dan elastin) runtuh di dalam. Perlahan-lahan, kulit kita kehilangan kemampuannya untuk kembali ke kondisi kencang seperti semula. Hal ini akan terlihat jelas dalam bentuk kerutan dan kulit yang kendur di luar.

Kolagen yang terglikasi juga membentuk struktur menyilang sehingga membatasi proses perbaikan dan pemeliharaan alami dalam kulit. AGEs membuat enzim antioksidan alami tidak aktif, menjadikan kulit lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Kulit yang rusak karena gula dapat diatasi dengan mendorong produksi kolagen di kulit dengan konsumsi makanan yang mengandung retinoids (vitamin A), seperti : hati sapi, ubi jalar, labu, sawi, wortel, paprika merah, bayam, mangga dan brokoli. Disamping dengan mengurangi konsumsi gula, melakukan pola makan rendah karbohidrat, lebih banyak konsumsi biji-bijian utuh atau nasi merah sehingga dapat mengurangi proses glikasi dan menghambat terjadinya penuaan dini.

 

Referensi :

Sicca S.P, 2022, 10 Makanan Sumber Kolagen Alami Untuk Tubuh, Kompas.com

https://halosehat.com/penyakit/penuaan/penyebab-penuaan-dini

https://www.ponds.com/id/inspirasi-kulit/aging/kenyataan-pahit-tentang-bagaimana-gula-mempengaruhi-kulitmu.html

https://www.ponds.com/id/inspirasi-kulit/aging/mengapa-kulitmu-mengendur-seiring-bertambahnya-usia.html

https://www.ponds.com/id/inspirasi-kulit/aging/cara-untuk-terlihat-10-tahun-lebih-muda.html

Sumber gambar : Fauzi, M.P, 2018, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3964843/batasi-asupan-gula-pasir-hingga-2-sendok-makan-per-hari, detikHealth 11-4-2018