Rabu, 05 Oktober 2022 14:49 WIB

Dampak Menopause bagi Kesehatan Jantung Seorang Wanita

Responsive image
1161
dr. Arvin Pramudita - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Penyakit jantung koroner (PJK) selama ini dikenal awam lebih banyak dialami oleh pria dibandingkan wanita. Meskipun demikian, penyakit ini tetap menjadi penyebab kematian nomor 1 di dunia, bahkan bagi kaum wanita sekalipun.

Sebelum usia menopause, seorang wanita diketahui memiliki risiko mengalami PJK yang lebih rendah dibandingkan pria. Saat beranjak lansia, risiko tersebut cenderung berimbang; dan pada usia 65 tahun ke atas, risiko antara kedua kelompok menjadi tidak berbeda. Hal yang diduga berpengaruh kuat adalah pengaruh menopause pada wanita.

Menopause merupakan bagian dari siklus reproduksi seorang wanita yang lazim terjadi dan tidak terhindarkan. Pada fase ini, indung telur berhenti berfungsi secara biologis dan seorang wanita tidak lagi dapat bereproduksi. Estrogen, hormon reproduksi yang dihasilkan oleh indung telur, berhenti diproduksi dan terjadi penurunan kadarnya dalam darah secara drastis. Hormon estrogen inilah yang bersifat kardioprotektif dan melindungi seorang wanita terhadap risiko PJK. Saat hormon ini tidak lagi diproduksi aktif dalam tubuh, maka seorang wanita kehilangan efek positifnya bagi jantung dan risiko PJK meningkat.

Estrogen memiliki berbagai manfaat bagi jantung seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Estrogen mampu mencegah terjadinya perubahan struktur jantung (remodeling) yang buruk. Estrogen juga bersifat vasodilator, yaitu mempermudah pelebaran pembuluh darah sehingga aliran darah lebih lancar dan beban kerja jantung sebagai pompa berkurang. Secara tidak langsung, estrogen juga bermanfaat dengan meningkatkan efisiensi metabolisme lemak dalam tubuh, terutama mencegah penumpukan kolesterol LDL berlebih. Hal-hal inilah yang memicu peningkatan risiko PJK bagi wanita saat fase menopause terjadi.

Hal ini patut menjadi perhatian bagi mereka yang sudah mengalami menopause. Terapi suplementasi estrogen sempat diteliti, namun hasilnya hingga saat ini belum menunjukan manfaat positif yang signifikan. Berdasarkan rekomendasi dari perhimpunan dokter jantung Amerika (American Heart Association/AHA), penerapan pola hidup sehat menjadi kunci utama yang lebih penting bagi wanita yang sudah mengalami menopause. Olahraga ringan yang teratur serta pengaturan pola makan yang rendah garam dan rendah lemak sangat bermanfaat. Hal ini bahkan sebaiknya bisa mulai diterapkan sejak dini, sebelum seorang wanita mengalami menopause. Disamping itu, wanita yang sudah menopause juga disarankan untuk rutin memeriksakan kesehatan jantungnya secara berkala.

 

Referensi:

El Khoudari SR, et al. Menopause transition and cardiovascular disease risk: Implications for timing of early prevention. Circulation. 2020;142:e506–e532.

Sumber gambar: freepik.com