Selasa, 04 Oktober 2022 11:09 WIB

Benarkah Kolesterol Berbahaya bagi Tubuh Kita? Ini Dia Faktanya!

Responsive image
627
dr. Arief Faisal Rachman - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Saat ini banyak tersebar berita betapa bahayanya kolesterol bagi tubuh kita. Tapi bagaimana faktanya? Apa saja jenis dari kolesterol? Jenis kolesterol mana yang berbahaya bagi tubuh kita? Mari kita bahas mengenai kolesterol secara jelas.

Kolesterol dalam tubuh kita merupakan senyawa lipid/lemak yang berikatan dengan senyawa lipoprotein, sehingga akan membentuk berbagai jenis senyawa kolesterol dalam badan. Senyawa kolesterol dalam badan kita terdiri dari: Chylomicrons, Very low-density lipoprotein (VLDL), Intermediate-density lipoprotein (IDL), Low-density lipoprotein (LDL), Lipoprotein a (Lp a), dan High-density lipoprotein (HDL). Lipoprotein merupakan senyawa dalam tubuh kita yang memiliki peran berupa sumber energi, pembentukan senyawa lipid tubuh, membantu produksi hormon steroid, dan pembentukan asam empedu. Agar zat ini dapat memberikan dampak yang baik bagi tubuh, maka kita perlu menjaga kadarnya dalam tubuh agar tercapai fungsi yang positif.

Dari sekian banyak jenis kolesterol, kita perlu memperhatikan keberadaan Low-density lipoprotein cholesterol (LDL-C) dalam tubuh. LDL-C memiliki kandungan kolesterol sebanyak 6-15%, phospholipid 22-26%, densitas 1.019-1.063 g/mL, dan apoliproteins major ApoB-100. Kondisi LDL-C tersebut yang disertai juga dengan ikatan terhadap ApoB-100, maka semakin mejadikan LDL-C sebagai senyawa yang dapat dengan kuat menyebabkan perlekatan lipid pada pembuluh darah arteri dan dapat menginisiasi pembentukan aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol/lemak yang dapat disertai pengerasan dan penebalan pembuluh darah).

Selanjutnya kita perlu mengetahui seberapa tinggikah kadar LDL-C yang dapat ditolerir oleh tubuh kita? Kadar LDL-C yang dapat ditolerir oleh tubuh dapat ditentukan setelah kita mengetahui seberapa tinggi risiko kejadian kelainan kardiovaskular tubuh kita. Klasifikasi ini terbagi sebagai berikut:

  • Risiko sangat tinggi: Jika memiliki riwayat sumbatan pembuluh darah koroner, Diabetes melitus yang disertai kelainan organ, dan Gagal ginjal kronis berat.
  • Risiko tinggi: Jika memiliki riwayat hiperkolesterolemia dalam keluarga, Diabetes melitus tanpa disertai kelainan organ lain, dan Gagal ginjal kronis tingkat sedang.
  • Risiko sedang: Jika memiliki penyakit diabetes melitus tipe 1 pada usia < 35 tahun atau diabetes melitus tipe 2 pada usia < 50 tahun dengan durasi < 10 tahun tanpa risiko lainnya.
  • Risiko rendah: Jika memiliki hasil perhitungan SCORE , 1% selama 10 tahun risiko kejadian penyakit kardiovaskular.

Setelah mengetahui tingkat risiko kejadian kelainan kardiovaskular pada tubuh kita, kita dapat menentukan batas aman kadar LDL-C kita sebagai berikut:

1.      Risiko sangat tinggi: LDL-C < 55 mg/dl.

2.      Risiko tinggi: LDL-C < 70 mg/dl.

3.      Risiko sedang: LDL-C < 100 mg/dl.

4.      Risiko rendah: LDL-C < 116 mg/dl.

Ada beberapa cara bagi kita untuk menjaga agar terhindar dari penyakit kardiovaskular dan memiliki kadar LDL-C yang optimal, yakni:

  1. Hindari rokok
  2. Diet rendah asam lemak jenuh. Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan ikan. Asupan asam lemak jenuh dan kalori dikatakan berlebih jika dikonsumsi  > 35-40% dari total kebutuhan kalori.
  3. Lakukan aktifitas selama 30-60 menit per-hari.
  4. Jaga indeks masa tubuh (IMT) pada rentang 20-25 kg/m2, lingkar pinggang < 94 cm (pria) dan < 80 cm (Wanita).
  5. Atur tekanan darah agar < 140/90 mmHg.
  6. Lakukan pemeriksaan kolesterol darah secara berkala dan konsultasikan dengan dokter.

Mari kita jaga kadar optimal LDL-C dalam tubuh kita agar tercapai Kesehatan yang kita impikan. Salam sehat.

 

Referensi:

Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.web.id/debar.

Mach Francois et al. 2019 ESC/EAS Guidelines for the management of dyslipidaemias: lipid modification to reduce cardiovascular risk. European Heart Journal. 2020. 41: 111-188

Sumber gambar: alodokter.com