Selasa, 04 Oktober 2022 09:00 WIB

Tindakan Denervasi Ginjal untuk Hipertensi yang Sulit Dikendalikan

Responsive image
850
dr. Arvin Pramudita - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan masalah kesehatan global. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2021 memperkirakan ada sekitar 1,13 miliar penduduk dunia mengalami hipertensi. Sekitar 1 dari 4 pria dan 1 dari 5 wanita menderita kondisi ini, dan tidak sampai 1 dari 5 penderita hipertensi yang berhasil mengendalikan tekanan darahnya dengan baik.

Data tersebut menunjukan bahwa pengendalian hipertensi masih jauh dari ideal. Penggunaan obat-obatan penurun tekanan darah masih menjadi pendekatan utama; disamping pengaturan pola hidup, aktivitas fisik, dan diet. Beberapa hal menjadi faktor penyebab sulitnya obat-obatan mengendalikan tekanan darah, antara lain penggunaannya yang harus rutin berkepanjangan, biaya daripada pengobatan rutin, serta risiko efek samping yang mungkin muncul dan interaksinya dengan obat-obatan lain.

Tindakan denervasi ginjal merupakan prosedur yang dikembangkan sebagai tatalaksana baru dalam upaya mengendalikan tekanan darah. Metode ini merupakan cara invasif dengan menumpulkan persarafan ginjal yang berperan penting dalam kenaikan tekanan darah. Hal ini penting mengingat kontrol saraf ginjal berperan besar dalam pengaturan volume darah dan natrium, yang secara tidak langsung terlibat dalam keseimbangan tekanan darah tubuh seseorang.

Untuk menjalankan prosedur ini, pasien umumnya tidak memerlukan persiapan khusus kecuali berpuasa 4 jam sebelum tindakan. Saat tindakan dikerjakan, seutas selang kateter dimasukan melalui pembuluh darah di paha, kemudian diarahkan menuju ginjal – dimana ujung kateter mampu menembakan energi radiofrekuensi untuk memotong jalur persinyalan saraf (denervasi) di sekitar ginjal yang dianggap terlalu aktif pada penderita hipertensi. Lama waktu pengerjaan umumnya sekitar 1 jam dan pasien tidak perlu menginap di rumah sakit cukup lama.

Cara penyembuhan baru ini tergolong aman dan cepat, serta merupakan salah satu alternatif bagi penderita hipertensi yang sulit terkendali atau terkendala dengan konsumsi obat-obatan jangka panjang. Jangan takut untuk berkonsultasi dengan dokter jantung Anda terkait prosedur ini dan berbagai alternatif dalam penanganan hipertensi.

 

Referensi:

Hypertension [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2021 [diakses 28 Mei 2022]. Diunduh dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension

Akinseye OA, et al. Renal sympathetic denervation: A comprehensive review. Curr Probl Cardiol. 2021; 46(3):100598. doi: 10.1016/j.cpcardiol.2020.100598

Sumber gambar: lifestyle.sindonews.com