Jumat, 30 September 2022 15:25 WIB

Etiologi Hidrosefalus

Responsive image
5590
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Penyebab hidrosefalus pada anak secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu

penyebab prenatal dan postnatal. Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran cairan serebrospinal (CSS) pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subaraknoid. Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah:

1. Kelainan Bawaan (Kongenital)

Hidrosefalus kongenital lebih sering tidak diketahui penyebabnya.

a. Stenosis akuaduktus Sylvii

Stenosis akuaduktus Sylvii merupakan penyebab terbanyak pada hidrosefalus bayi dan anak (60-90%). Aqueduktus dapat merupakan saluran yang buntu sama sekali atau abnormal, yaitu lebih sempit dari biasa. Umumnya gejala hidrosefalus terlihat sejak lahir atau progresif dengan cepat pada bulan-bulan pertama setelah kelahiran.

b. Spina bifida dan kranium bifida

Hidrosefalus pada kelainan ini biasanya yang berhubungan dengan sindrom ArnouldJhiari akibat tertariknya medulla spinalis dengan medulla oblongata dan cerebellum letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum sehingga terjadi penyumbatan sebagian atau total.

c. Sindrom Dandy-Walker

Merupakan atresia congenital Luscha dan Magendie yang menyebabkan hidrosefalus obtruktif dengan pelebaran system ventrikel terutama ventrikel IV, yang dapat sedemikian besarnya sehingga merupakan suatu kista yang besar di daerah fosa posterior.

d. Kista araknoid dan anomali pembuluh darah

Dapat terjadi congenital tapi dapat juga timbul akibat trauma sekunder suatu hematoma.

Penyebab utama hidrosefalus kongenital, salah satu gangguan neurologis yang paling umum dari masa kanak-kanak yang menghasilkan kelemahan mental dan kadang-kadang kematian pada anak-anak prematur dan bayi baru lahir. Hidrosefalus, yang melibatkan penumpukan kelebihan cairan cerebrospinal di otak, mempengaruhi sekitar 1 dari 500 anak di Amerika Serikat. Saat ini hanya pengobatan simptomatik yang ada, penempatan bedah shunt untuk menguras kelebihan cairan.

Penelitian baru sekarang menunjukkan hidrosefalus yang dapat dipicu oleh tingkat abnormal asam lysophosphatidic (LPA), lipid darah ditanggung yang dapat masuk ke otak dalam konsentrasi tinggi selama peristiwa pendarahan, dengan efek mendalam pada sel-sel otak berkembang.

2. Infeksi

Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen sehingga dapat terjadi obliterasi ruangan subarahnoid. Pelebaran ventrikel pada fase akut meningitis purulenta terjadi bila aliran CSS terganggu oleh obstruksi mekanik eksudat pirulen di aqueduktus sylviin atau system basalis. Hidrosefalus banyak terjadi pada klien pasca meningitis. Pembesaran kepala dapat terjadi beberapa minggu sampai beberapa bulan sesudah sembuh dari meningitis. Secara patologis terlihat pelebaran jaringan piamater dan arahnoid sekitar sistem basalis dan daerah lain. Pada meningitis serosa tuberkulosa, perlekatan meningen terutama terdapat di daerah basal sekitar sistem kiasmatika dan interpendunkularis, sedangkan pada meningitis purunlenta lokasisasinya lebih tersebar. Penyebab lain infeksi adalah toxoplasmosis.

3. Neoplasma

Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS. Pengobatannya dalam hal ini di tujukan kepada penyebabnya dan apabila tumor tidak di angkat, maka dapat di lakukan tindakan paliatif dengan mengalihkan CSS melalui saluran buatan atau pirau. Pada anak, penyumbatan ventrikel IV atau akuaduktus Sylvii biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum, penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.

4. Perdarahan

Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri.

 

Referensi:

Apriyanto, Agung, R. P., & Sari, F. (2013). Hidrosefalus pada anak. Jmj, 1(1), 61–67.

Kahle, K. T., Kulkarni, A. V., Limbrick, D. D., & Warf, B. C. (2016). Hydrocephalus in children. The Lancet, 387(10020), 788–799. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(15)60694-8

Suarniti, W., & Rahyani,  ni komang yuni. (2020). Karakteristik pasien hidrosefalus di Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2018 – 2019. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 8(2), 95–115.

Sumber gambar: https://healthjade.com/hydrocephalus/

 

( Doc, PROMKES, RSMH)