Kamis, 22 September 2022 10:38 WIB

Sindrom Kluver-Bucy: Kelainan Saraf yang Dapat Memicu Permasalahan Sosial

Responsive image
1572
Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes, - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Sindrom Kluver-Bucy adalah penyakit saraf-kejiwaan yang disebabkan oleh kelainan pada struktur otak bernama lobus temporalis kanan dan kiri, terutama pada hipokampus dan amigdala. Pada pasien, terjadi abnormalitas memori, fungsi sosial, fungsi seksual, dan perilaku.  Sindrom kluver-Bucy bisa terjadi pada pasien yang pernah mengalami infeksi virus herpes otak (herpes simplex encephalitis), benturan kepala, stroke, penyakit degeneratif, atau tumor. Penyakit ini sangat jarang terjadi namun dapat mengenai semua orang, dewasa maupun anak-anak.

Sindrom Kluver-Bucy memiliki beberapa gejala khusus, yaitu:

  • Hiperoralitas. Pasien secara kompulsif selalu ingin memasukkan benda ke dalam mulut (meskipun bukan makanan). Biasanya pasien tampak sering menjilat, mengunyah, menggigit, atau menghisap sesuatu.
  • Hipermetamorfosis. Perhatian berlebihan terhadap apapun yang dilihat, dengan keinginan untuk selalu menyentuh benda yang dilihat.
  • Hiperseksualitas. Pasien sulit mengendalikan hasrat seksual sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Anak-anak tampak sering memegang alat kelamin.
  • Bulimia. Gangguan makan yang ditandai dengan kecenderungan untuk makan dalam jumlah besar namun dimuntahkan kembali.
  • Plasiditas.  Wajah tampak datar, pasien kurang merespon terhadap stimulus emosi, dan interaksi sosial kurang. Anak-anak bisa kehilangan rasa keterikatan emosional dengan keluarganya.
  • Agnosia visual. Pasien tidak bisa mengenali benda atau orang yang dilihat meskipun seharusnya sudah familiar.
  • Amnesia. Hilang ingatan sebagian atau keseluruhan.

Gejala yang tampak pada tiap pasien tidak selalu sama dan lengkap. Namun, plasiditas, hiperoralitas, dan gangguan makan adalah gejala yang paling umum ditemukan. Sindrom Kluver-Bucy perlu dibedakan dengan autisme (pada pasien anak), Alzheimer (pada pasien dewasa), dan sindrom-sindrom lain yang berkaitan dengan kerusakan otak. Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan klinis yang ditunjang oleh MRI (Magnetic Resonance Imaging), EEG (Electroencephalography), atau pemeriksaan lain sesuai kondisi pasien.

Tatalaksana sindrom Kluver-Bucy cukup sulit karena belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan sindrom ini dan gejalanya bisa berbeda-beda tiap pasien. Sebagian besar terapi ditujukan untuk mengurangi gejala. Obat-obatan yang biasa dipakai mencakup antidepresan, antipsikotik, penstabil mood, carbamazepine, dan leuprolide. Gejala sindrom Kluver-Bucy sulit dihilangkan dan perlu waktu bertahun-tahun untuk menunjukkan perbaikan.

Sindrom Kluver-Bucy dapat membuat pasien mengalami permasalahan fisik dan sosial. Sebagai contoh, hiperoralitas bisa membuat pasien memakan benda-benda yang kotor. Bulimia bisa menyebabkan peningkatan berat badan, kebersihan mulut rendah, dan masalah nutrisi. Gejala hiperseksualitas yang tidak dikendalikan bisa membuat pasien melakukan tindakan kriminal terhadap orang lain. Keluarga pasien perlu diedukasi mengenai kondisi pasien dan bahwa terapi tidak selalu berhasil. Keluarga juga harus waspada dan menjaga pasien, apabila terjadi situasi yang tidak diinginkan maka pasien harus segera dikekang.

Referensi:

Kaufman, ed. Neurologic Aspects of Sexual Function. Dalam Clinical Neurology for Psychiatrists (Edisi Keenam). Elsevier. 2007;355-370.

Lippe S, Gonin-Flambois C, Jambaque I. The Neuropsychology of The Kluver Bucy Syndrome in Children. Dalam Dulac O, Lassonde M, Sarnat HB, et al. Handbook of Clinical Neurology. Elsevier. 2013;112:1285-1288.

M Das J, Siddiqui W. Kluver Bucy Syndrome. Dalam StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022.

National Organization for Rare Disorders. Klüver-Bucy Syndrome. Dalam Rare Disease Database. Danbury: National Organization for Rare Disorders. 2018.