Kamis, 15 September 2022 15:00 WIB

Peran menari, Meraba Nadi Sendiri dalam Mencegah Komplikasi Gangguan Irama Jantung

Responsive image
448
dr.Irvan Rahmat Amanu - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Pada bulan Juni setiap tanggal 6 sampai 12 nya diperingati sebagai World Heart Rhythm Week (WHRW) atau Pekan Irama Jantung Sedunia, Pekan Irama Jantung Sedunia ini sendiri merupakan momen yang dapat dijadikan kesempatan untuk mendidik masyarakat dan tenaga kesehatan tentang gangguan irama jantung, atau yang selanjutnya akan disebut dengan aritmia.1

Diantara banyaknya jenis gangguan aritmia, Fibrilasi Atrium (FA) merupakan gangguan aritmia yang umum pada orang tua, dengan prevalensi <1% pada populasi umum, 6% pada orang yang berusia lebih dari 65 tahun, dan meningkat hingga 9% pada usia 80 hingga 89 tahun. Fibrilasi Atrium Sendiri merupakan faktor risiko utama untuk terjadinya penyakit stroke iskemik. Pasien dengan Fibrilasi Atrium memiliki risiko stroke 5 kali lebih tinggi dan risiko gagal jantung 3 kali lebih tinggi dibanding pasien tanpa Fibrilasi Atrium.2,3

Mengingat risiko yang dapat ditimbulkan oleh Fibrilasi Atrium, maka sangatlah penting sifatnya untuk dapat mendeteksi Fibrilasi Atrium secara dini. Diperlukan suatu metode deteksi dini yang dapat dilakukan oleh masyarakat terhadap dirinya sendiri, tanpa perlu ke fasilitas Kesehatan dan/atau  menunggu munculnya komplikasi. Salah satu deteksi yang mudah untuk dilakukan masyarakat yaitu dengan dengan metode Meraba Nadi Sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah MENARI.2,3

MENARI ini sendiri merupakan salah satu cara mudah untuk mengenali Fibrilasi Atrium serta gangguan irama lainnya , sehingga diharapkan masyarakat dapat mengenali irama nadinya sendiri dan dapat pergi ke fasilitas kesehatan terdekat apabila menemukan kelainan irama pada nadi yang mereka raba, dengan hal ini diharapkan baik masyarakat maupun tenaga kesehatan dapat mencegah komplikasi yang ditimbulkan Fibrilasi Atrium sebelum komplikasi tersebut muncul.4

Adapun tatacara untuk melakukan MENARI adalah sebagai berikut

1. Genggam pergelangan tangan anda

2. Rabalah dengan jari telunjuk, tengah dan manis tonjolan tulang di bagian bawah pangkal ibu jari

3. Geser sedikit ke arah tengah pergelangan

4. Rasakan denyutan dan hitung dalam 30 detik

5. Jika denyutan anda tidak teratur atau jumlah denyutan diatas 50 atau dibawah 30, waspadai                gangguan irama jantung

Irama jantung yang normal adalah sekitar 60 sampai 100 kali dalam 1 menitnya, dengan irama nadi teratur, Apabila saat melakukan pemeriksaan MENARI selama 30 detik didapatkan jumlah denyutan diatas 50 kali atau dibawah 30 kali, maka gangguan irama jantung harus diwaspadai, pemeriksaan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan terdekat perlu dilakukan. Jika MENARI dilakukan secara rutin, ribuan nyawa dapat diselamatkan setiap tahun. 4

Referensi

https://www.arrhythmiaalliance.org.uk/

https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/01.str.0000166053.83476.4a

PEDOMAN TATA LAKSANA FIBRILASI ATRIUM PERKI 2014

Referensi: https://www.arrhythmiaalliance.org.uk/

https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/bagaimana-cara-menari-meraba-nadi-sendiri

Sumber gambar: lifestyle.sindonews.com