Rabu, 14 September 2022 15:10 WIB

Pengaruh Konsumsi Teh bagi Kesehatan Ibu Hamil

Responsive image
11328
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kehamilan tentu merupakan dambaan bagi setiap keluarga, apalagi sebuah kehamilan yang sehat sangat diharapkan oleh seluruh anggota keluarga. Dalam hal ini kesehatan dalam kehamilan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui bersama dalam keluarga, sehingga kehamilan sangat dijaga dengan sebaik-baiknya.

Dari sebuah data disebutkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2012 sebanyak 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan penurunan jika dilihat berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada tahun 2015 menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan penyebab kematian ibu selama tahun 2012-2013 masih tetap sama, yaitu perdarahan. Salah satu hal yang menyebabkan ibu mengalami perdarahan adalah anemia.

Anemia adalah kurangnya kadar hemoglobin dari jumlah normal. Anemia pada kehamilan masih banyak dijumpai di Indonesia terutama pada daerah pedesaan karena masalah ekonomi dan kurangnya pengertian tentang makanan sehat. Para ahli kebidanan menuturkan bahwa anemia pada ibu hamil disebabkan penambahan cairan yang tidak sebanding dengan pertambahan masa sel darah merah, akibatknya kadar hemoglobin dalam tubuh menurun. Anemia kehamilan disebabkan oleh kurangnya zat besi. Keadaan ini bisa terjadi karena terlalu banyak zat besi yang dikeluarkan tubuh, terutama ibu hamil yang tinggal di iklim tropis dan banyak mengeluarkan keringat. Anemia juga disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi atau adanya gangguan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Meskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi. Salah satu penghambat zat besi adalah gemarnya masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi teh.

Teh merupakan jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Saat ini, bagi masyarakat Indonesia, teh merupakan minuman penyegar yang paling popular. Tidak hanya pada kalangan remaja, dewasa, atau orang tua saja, tetapi ibu hamil pun ikut merasakan kesegaran teh untuk melepas rasa mual. Meskipun begitu, kurangnya informasi dan propaganda pemerintah mengenai teh mengakibatkan ketidaktahuan masyarakat sehingga Indonesia masih saja menjadi negara yang tercatat sebagai peminum teh terendah di dunia. Selain teh mengandung banyak manfaat bagi kesehatan, tidak menutup kemungkinan juga kandungan dalam teh membuat penyerapan zat besi terhambat yang mengakibatkan anemia bagi beberapa konsumennya. Kandungan dalam teh yang membuat penyerapan zat besi terhambat adalah tanin.

Dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa hubungan antara ibu hamil dengan konsumsi teh berkaitan erat dengan kejadian anemia. Hal ini berkaitan dengan sebuah penelitian lainya yang menyebutkan bahwa anemia defisiensi besi adalah kondisi kekurangan nutrisi zat besi yang mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah. Anemia terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat dan dapat berfungsi dengan baik. Hemoglobin di dalam sel darah merah dibutuhkan oleh tubuh untuk mengikat dan mengangkut oksigen dari paruparu ke seluruh organ. Dan umumnya, ibu hamil dinyatakan anemia jika kadar hemoglobin < 11,0 g/dl atau hematokrit < 33%. Selain itu disebutkan banyaknya ibu hamil yang mengalami anemia karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai makanan atau minuman yang baik saat kehamilan. Terutama ibu tidak mengetahui makanan atau minuman yang kaya akan zat besi.

Dari hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi teh di Puskesmas Salembaran Jaya Kabupaten Tangerang tahun 2018 yang mengkonsumsi teh sebanyak 78 ibu hamil (67,8%) dan ibu hamil yang tidak mengkonsumsi teh sebanyak 37 ibu hamil (32,2%). Serta teh yang sering dikonsumsi pada ibu hamil yaitu teh celup karena mudah dan cepat untuk menyajikannya. Dari hasil penelitian tersebut ibu hamil di BPS Nur Isnafiyah mengkonsumsi teh sebanyak (55,6%) untuk mengurangi rasa mual dan membuat ibu terasa lebih tenang. Hal tersebut berkaitan dengan teori yang mengatakan teh merupakan jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Saat ini, bagi masyarakat Indonesia, teh merupakan minuman penyegar yang paling popular. Tidak hanya pada kalangan remaja, dewasa, atau orang tua saja, tetapi ibu hamil pun ikut merasakan kesegaran teh untuk melepas rasa mual. Memang sudah menjadi minuman sehari-hari untuk banyak orang, tidak terkecuali untuk ibu hamil. Umumnya teh dikonsumsi hanya untuk sekedar melepas dahaga, bisa untuk menetralisirkan rasa mual, bahkan tidak sedikit orang mengkonumsi teh hangat untuk menetralisirkan rasa pusing.

Dari hasil penelitian lainpun sejalan dan menyatakan bahwa dimana penyerapan zat besi sangat dipengaruhi oleh kombinasi makanan yang diserap pada waktu makan makanan tertentu, terutama teh kental yang akan menimbulkan pengaruh penghambatan yang nyata pada penyerapan zat besi. Senyawa tanin dari teh yang berlebihan dalam darah akan mengganggu penyerapan zat besi. Tubuh kekurangan zat besi maka pembentukan tanin yang terdapat dalam teh dapat menurunkan absorbsi zat besi sampai dengan 80%. Minum teh satu jam sesudah makan dapat menurunkan absorbsi hingga 85% butir darah merah (hemoglobin) berkurang sehingga mengakibatkan anemia. Dengan kata lain bahwa mengkonsumsi teh memang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin dalam darah, sehingga dapat membuat seorang menjadi anemia jika konsumsi teh berlebihan atau tidak diimbangi dengan makanan yang kaya akan zat besi.

Dengan demikian dari beberapa ulasan di atas, dapat diketahui bahwa pengaruh konsumsi teh bagi ibu hamil, tentunya mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kesehatan. Meski hal tersebut mempunyai pengaruh sangat besar, namun beberapa sumber lain menyatakan bahwa konsumsi teh diperbolehkan selama tidak berlebihan dan tetap diimbangi dengan asupan nutrisi yang bergizi. 

 

Referensi          :

 Afiyah, R Khairiyatul. 2015. Konsumsi Teh Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah BPS. Ny. Nur Isnafiyah Bringin Wetan Taman Sidoarjo.

Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009.

Soehardi. 2014. Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan. Bandung : ITB.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta : Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI.

Marianti. 2018. Pengertian Anemia Defisiensi Besi.

Muaris, Hindah. 2002. Hidangan Favorit Ibu Hamil Kehamilan Triwulan Ketiga. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Muthalib, Abdul. 2009. Kelainan Hematologik dalam Saiffudin Penyunting Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo edisi 4 cetakan 2. Jakarta : PT. Bina Pustaka.

Sekarsari. 2017. Diet dan Nutrisi.

Septiawan, Yudi. 2015. Hubungan Kebiasaan Minum Teh dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester II di Puskesmas Kotabumi II Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Kesehatan E-ISSN 2548 5695 Vol. 6 No. 2

Wibisono dan Dewi. 2009. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta : Agromedia.

Winarno dan Lissa. 2013. Green Tea and White Tea. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.