Rabu, 14 September 2022 12:35 WIB

Apakah Kopi Baik untuk Kesehatan

Responsive image
2057
Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

“Ayo kita ngopi” ajakan ini sudah tidak asing ditelinga, apalagi bagi pecinta kopi. Kopi merupakan minuman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat karena dapat memberikan rasa nikmat bagi orang yang meminumnya. Kopi adalah minuman terkemuka di seluruh dunia setelah air mineral. Kopi dianggap memiliki reputasi yang buruk, yaitu sebagai biang keladi penyebab penyakit, padahal kenyataannya tidak seburuk itu. Bagi penggemar kopi, sarapan tanpa si hitam tidak lengkap, seperti sayur tanpa garam.

Kopi juga digunakan sebagai pengusir rasa kantuk, sehingga tidak heran kalau kopi sering dipakai orang untuk bergadang. Meminum kopi akan membuat orang akan selalu waspada. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa terlalu banyak mengkonsumsi kopi bisa membuat rasa ketergantungan dan naiknya tekanan darah sementara dan hormone stress serta detak jantung yang cepat.

 

Manfaat dan risikonya masih menjadi kontroversi dikarenakan bukti yang tersedia dapat diandalkan untuk mendukung potensi mempromosikan kesehatan. Minum kopi dikaitkan dengan manfaat kesehatan dan energi, seperti hidup lebih lama dan mengurangi risiko banyak penyakit. Kandungan polifenol dalam kopi yang menghambat proses oksidasi yang berbahaya dalam tubuh, membantu melawan zat karsinogenik dalam kopi meskipun kita masing-masing minum kopi sambil mengonsumsi akrilamida.

Kopi panggang yang diolah sendiri dan diambil tanpa gula mungkin memiliki kandungan polifenol tinggi dan tingkat akrilamida tidak besar. Hingga saat ini, belum ada kajian bahwa peminum kopi mengidap resiko kanker lebih tinggi bahkan sebaliknya memnum kopi justru menurunkan resiko kanker seperti yang dinyatakan oleh Wierjska. Menurutnya, kandungan polifenol dalam kopi yang menghambat proses oksidasi yang berbahaya dalam tubuh, membantu melawan zat karisnogenik dalam kopi tersebut meskipun setiap kita minum kopi sekaligus mengkonsumsi akrilamida. Contoh lain, seseorang meminum kopi 2 gelas sehari akan menurunkan resiko kanker hati hingga 40 % .

Minum kopi juga terkait bermanfaat untuk kesehatan lainnya, seperti hidup lebih lama dan mengurangi risiko banyak penyakit. Menghindari akrilamida sepenuhnya tidak mungkin. Saat ini kita lebih baik mengonsumsi lebih sedikit akrilamida daripada tingkat paparan maksimum yang direkomendasikan oleh Otoritas Keamanan Makanan Eropa yaitu 0,17 mg/kg berat badan. Meskipun tidak mungkin untuk membeli kopi yang benar-benar bebas dari akrilamida, industri kopi bekerja pada solusi praktis untuk mengurangi kehadirannya.

Mengingat potensi manfaat kopi bagi kesehatan, tentu baik kiranya bagi maniak kopi tidak berhenti meminum kopi namun lebih bijak memilih proses pembuatan kopi. Oleh karena itu, meminum kopi yang sehat tentu lebih disarankan. Berdasarkan kajian di atas, jelas bahwa kopi instan memiliki kandungan akrilamida tertinggi, kajian lainnya kopi instan campur gula (sukrosa) memiliki kandungan akrilamida yang tertinggi, karena akrilamida akan terpicu dengan hadirnya gula. Kandungan tertinggi juga terjadi pada kopi instan yang mengandung gula dan krim yang terindikasi memiliki aspargin. Kopi panggang yang diolah sendiri dan diminum tanpa gula dimungkinkan memiliki kandungan akrilamida tidak besar.

Dari berbagai sumber yang dihimpun, tidak ada yang menyarankan peminum kopi disarankan mengurangi konsumsinya bahkan berhenti. Hal ini sangat beralasan, karena penelitian tentang efek minum kopi tanpa gula terhadap kesehatan sangat signifikan.

“Bagi anda maniak kopi/ pencinta kopi, sebaiknya buatlah kopi racikan sendiri dan minumlah tanpa memakai gula.”

Referensi:

Muchtaridi, M. (2018). Kopi mengandung zat penyebab kanker akrilamida, berhentikah kita minum kopi? Farmasetika.Com (Online), 3(1), 14. https://doi.org/10.24198/farmasetika.v3i1.16792

Septiana, N., & Sodik, M. A. (2018). OSF Preprints | Bahaya minum kopi berlebihan dalam jangka panjang. Retrieved from https://osf.io/b2yd4

Sumber Foto : Dokumentasi RSMH

( DOC, PROMKES, RSMH)