Selasa, 13 September 2022 10:28 WIB

Pacu Jantung

Responsive image
475
dr. Rizky Eka Putra Yuriza - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Tahukah kamu bahwa setiap tanggal 7 hingga 13 Juni diperingati sebagai Pekan Irama Jantung Dunia? Peringatan tahunan ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran akan gangguan irama jantung dan bahaya yang mengancam karenanya. Aritmia atau gangguan irama jantung sendiri memiliki banyak variasi mulai dari yang ringan dan tidak berbahaya hingga yang mengancam nyawa. Aritmia juga merupakan penyebab umum terjadinya henti jantung mendadak. Salah satu penanganan yang digunakan pada kelainan aritmia adalah pemasangan alat pacu jantung. Alat pacu jantung merupakan perangkat medis yang bekerja dengan cara memberikan stimulasi elektrik pada otot jantung guna menciptakan kontraksi jantung. Alat ini berperan sebagai pengganti dari pacu jantung alami yang mengalami kerusakan. Dan tahukah kamu bahwa alat pacu jantung yang ditanamkan pada tubuh manusia pertama kali digunakan di tahun 1960 berkat penemuan seorang ahli teknik elektro yaitu Wilson Greatbatch.

Setelah ikut berjuang sebagai tentara angkatan laut Amerika Serikat pada perang dunia kedua, Wilson Greatbatch melanjutkan studi teknik elektro di Universitas Cornell. Wilson mulai mempelajari blok irama jantung pada tahun 1950an dan mulai melakukan percobaan untuk menciptakan alat pacu jantung yang dapat digunakan oleh pasien gangguan irama jantung. Setelah berhasil dengan percobaan pada binatang tahun 1958, barulah penggunaan pada manusia dilakukan di tahun 1960 dan terus memberikan manfaat untuk jutaan orang hingga saat ini.

Bagi kamu yang menggunakan alat ini atau pun anggota keluarganya yang menggunakan, harus senantiasa untuk memantau alat pacu jantungnya serta memperhatikan hal-hal berikut ini:

  • Hindari melakukan aktivitas berat yang sifatnya mendorong atau mengangkat beban berat yang menumpu pada dada depan atau bahu
  • Hindari area yang memiliki medan magnet besar atau tegangan listrik tinggi
  • Melaporkan kepada petugas medis apabila diinstruksikan untuk menjalani prosedur pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging) atau prosedur lain yang menggunakan radiasi elektromagnetik serta gelombang kejut seperti prosedur ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy) pada pasien batu ginjal karena dapat merusak alat pacu jantung
  • Mengenali tanda dan gejala gangguan irama jantung seperti lemas, pingsan atau berdebar-debar karena bisa jadi hal tersebut menjadi penanda adanya gangguan pada alat pacu jantung
  • Kontrol rutin berkala sesuai instruksi dokter jantung kamu untuk memantau kondisi jantungmu dan alat pacu jantungnya

Sekian, semoga bermanfaat. Irama jantung sehat, jantung kuat!

Save Heart, Save The Future.

Sumber gambar: hellosehat.com