Senin, 12 September 2022 13:17 WIB

Definisi Kemandirian

Responsive image
2219
Nyimas Sri Wahyuni, M.Kep,SP,Kep.A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Kemandirian adalah masalah psikososial yang berulang sepanjang siklus hidup individu (Steinberg, 2012). Masalah ini terjadi dalam situasi di mana seorang individu perlu bergantung pada dirinya sendiri. Misalnya, jika mereka baru saja meninggalkan kota dan lulus dari perguruan tinggi, jika mereka bekerja untuk sebuah perusahaan, jika mereka sudah menikah, atau jika mereka memiliki masalah dengan teman-teman.

Kemandirian pribadi membantu mempersiapkan Anda untuk menghadapi kemungkinan situasi atau masalah apa pun. Para ahli  menggunakan istilah  yang berbeda untuk menggambarkan kemerdekaan. Beberapa menggunakan istilah otonomi (Conger,J.J..2011), identitas (Dacey & Travers, 2012), dan individualisasi (Shaffer, 2012). Dalam penelitian ini, definisi kemandirian yang digunakan adalah berdasarkan istilah-istilah tersebut, yaitu autonomy, identity, dan individuation, Hill dan Holmbeck mendefinisikan kemandirian sebagai berikut:  “autonomy refers not to freedom from others (e.g., parents), but freedom to carry out actions on one`s own behalf while maintaining appropriate connections to significant others”.   (Conger,J.J, 2011). Crittenden juga memberikan definisi kemandirian, yaitu: “capacities for taking responsibility for one`s own behavior, making decisions regarding one`s own life, and maintaining supportive relationships”.  (Dacey & Travers, 2012)

Definisi dari kedua tokoh tersebut mengatakan bahwa kemandirian merupakan kemampuan untuk melakukan dan mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukannya serta untuk menjalin hubungan suportif dengan orang lain. Tokoh lainnya, Shaffer (2012), melihat kemandirian sebagai kemampuan untuk membuat keputusan dan menjadikan dirinya sumber kekuatan emosi diri sehingga tidak bergantung kepada orang lain:  ”the capacity to make decisions independently, to serve as one`s own source of emotional strength, and to otherwise manage one`s life tasks without depending on others for assistance”.  (Shaffer, 2012:549)

Beberapa ahli menyatakan bahwa mencapai kemandirian berarti membebaskan diri dari ikatan orang tua agar dapat mengembangkan identitas dirinya: individu “must find self-definition outside the parental bond and learn to think for themselves without relying on their parents for validation” (Youniss & Smollar, 1985 dalam Conger, 2011:208). Perkembangan individualisasi juga disebutkan oleh Dacey dan Travers (2012).

Menurutnya, manusia harus menjadi individu yang terpisah dari orang tuanya dan  individu dengan kepribadiannya sendiri.  “Individualisasi berarti kita menjadi lebih individual dan mengembangkan kepribadian yang mandiri dan istimewa yang semakin diturunkan dari orang tua, guru, dan tindakan kita sendiri.”  (Dacey & Travers, 2012: 362)

Berdasarkan definisi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa independensi adalah "kemampuan untuk bertindak atas kebijaksanaan kita sendiri dan  bertanggung jawab atas tindakan tersebut". Kemampuan untuk membuat keputusan dan mengatur hidup seseorang tanpa terlalu bergantung pada orang tua atau orang yang dicintai. Dan kemampuan untuk memelihara hubungan kerjasama dengan orang lain. "

 

Referensi:

Shaffer.(2012).Child development.New York: Allyn&Bacon

Conger,J.J. (2011). Adolescent and youth:Psychology development in a charging world. New York: Harper Collins Publishers

Dacey & Travers (2012). Adolescent development and behaviour. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Sumber gambar: PelatihanParenting.com

( DOC, PROMKES, RSMH)