Jumat, 09 September 2022 15:59 WIB

Citomegalovirus

Responsive image
16430
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Cytomegalovirus atau CMV merupakan suatu jenis virus yang umum menginfeksi manusia dan termasuk dalam keluarga Herpesviridae. Virus yang termasuk dalam keluarga yang sama dan sering kali menginfeksi manusia adalah Herpes Simpleks Virus, Varicella Zoster Virus, dan Epistein-Barr Virus. Diperkirakan 50% populasi manusia pernah terinfeksi virus ini sebelum mencapai 40 tahun. Apabila virus ini menginfeksi seorang bayi, CMV bisa berdampak serius seperti kuning, gangguan di otak sehingga membuat kerusakan pada otak. Tidak hanya itu, virus ini pada bayi juga dapat menyebabkan kelainan mata dan gangguan pendengaran. Virus CMV bisa menular melalui cairan tubuh seperti air liur, hubungan seksual, darah, air seni dan juga bisa melalui paparan kotoran atau tinja. Kontak dengan cairan tubuh bisa menularkan dari orang yang memiliki virus aktif CMV. Pada orang yang sehat, infeksi CMV umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan masalah kesehatan atau hanya menimbulkan gejala ringan yang sembuh dengan sendirinya. Hal tersebut dikarenakan sistem kekebalan tubuh masih bisa mengendalikan infeksi virus tersebut. Akan tetapi, jika CMV menyerang orang dengan sistem kekebalan yang lemah, misalnya penderita diabetes melitus tipe 2 atau HIV, infeksi virus ini dapat menimbulkan beragam gejala dan meningkatkan risiko munculnya komplikasi serius, seperti gangguan saraf dan pneumonia.

Penyebab Cytomegalovirus

Penularan virus CMV dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, hubungan seks, transplantasi organ, atau donor darah. Virus CMV juga bisa menular dari ibu ke bayi saat persalinan atau menyusui.

Cytomegalovirus merupakan virus yang dapat bertahan dalam tubuh manusia untuk waktu yang lama, dalam keadaan tidak aktif, dan tidak menimbulkan gejala apa-apa. Namun, virus sewaktu-waktu dapat aktif kembali, biasanya ketika sistem kekebalan tubuh sedang melemah.

Faktor Risiko Cytomegalovirus

Infeksi cytomegalovirus dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi cytomegalovirus :

1.      Bekerja atau tinggal bersama dengan penderita infeksi cytomegalovirus.

2.      Menerima transplantasi organ atau transfusi darah.

3.      Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat menderita HIV/AIDS atau memiliki kebiasaan merokok.

4.      Mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti obat imunosupresan.

5.      Sering berganti pasangan dalam melakukan aktivitas seksual.

Gejala Cytomegalovirus

Infeksi cytomegalovirus pada orang dewasa yang sehat umumnya tidak menimbulkan gejala sama sekali. Meski demikian, beberapa penderita bisa saja mengalami gejala berupa :

1.      Demam

2.      Nyeri otot

3.      Kelelahan

4.      Ruam kulit

5.      Sakit tenggorokan

6.      Pembengkakan kelenjar getah bening.

7.      Nafsu makan menurun.

8.      Sakit kepala

Pada janin atau bayi, gejala infeksi CMV dapat terdeteksi setelah kelahiran atau beberapa tahun kemudian. Beberapa gejala infeksi CMV yang dapat dialami oleh bayi baru lahir adalah :

1.      Kelahiran prematur dengan berat badan lahir rendah.

2.      Ukuran kepala bayi kecil (mikrosefalus).

3.      Kulit dan mata berwarna kuning (penyakit kuning).

4.      Pembesaran hati dan penurunan fungsi hati.

5.      Pembesaran limpa

6.      Bercak-bercak memar berwarna ungu pada kulit.

7.      Pneumonia

Pemeriksaan Cytomegalovirus

Pemeriksaan penunjang akan dilakukan jika dokter mencurigai adanya infeksi CMV. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan antara lain :

1.      Pemeriksaan antibodi, biasanya dengan rapid test antibodi, untuk memeriksa apakah tubuh memiliki antibodi khusus yang dihasilkan jika ada infeksi CMV.

2.      Pemeriksaan sampel darah, untuk mendeteksi adanya virus di dalam tubuh serta jumlah virus tersebut.

3.      Biopsi, untuk mencari tahu aktif tidaknya virus CMV di dalam tubuh.

4.      Pemeriksaan mata, untuk mendeteksi gangguan pada retina, terutama pada pasien yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.

5.      Pemeriksaan radiologi, untuk mendeteksi ada tidaknya perubahan atau kelainan pada paru atau otak.

Khusus bagi ibu hamil yang diduga terinfeksi CMV, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan berupa :

1.      USG kehamilan, untuk mendeteksi kelainan pada janin.

2.      Amniosentesis (pemeriksaan air ketuban), untuk mendeteksi keberadaan virus CMV jika memang ditemukan kelainan pada janin.

Pencegahan Cytomegalovirus

Pencegahan cytomegalovirus sangat penting untuk dilakukan, terutama pada ibu hamil dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi CMV bisa dicegah dengan cara-cara di bawah ini :

1.      Cuci tangan dengan sabun dan air selama 15-20 detik, terutama sebelum dan setelah melakukan kontak dengan anak kecil.

2.      Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh orang lain, seperti dengan mencium bibir, terutama bagi ibu hamil.

3.      Hindari berbagi makanan atau minuman dari gelas atau piring yang sama dengan orang lain.

4.      Bersihkan meja, kursi, atau mainan secara rutin, terutama benda yang sering disentuh anak-anak.

5.      Buang sampah dengan hati-hati, terutama sampah yang telah terkontaminasi cairan tubuh, seperti popok dan tisu.

6.      Lakukan pemeriksaan TORCH saat sedang merencanakan kehamilan atau ketika mengetahui sedang hamil.

7.      Hindari melakukan hubungan seksual yang berisiko, misalnya berganti-ganti pasangan seksual dan tidak mengenakan kondom atau berhubungan seks dengan orang yang riwayat kehidupan seksnya tidak diketahui.

 

Referensi :

Iroma Maulida, dkk. 2019. Studi Kasus, Tanda dan Gejala Cytomegalovirus pada Balita. Jurnal Penelitian Poltekkes Harapan Bersama Kendal.

Wilujeng Puja Sari. 2010. Gambaran CMV pada Anak. Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Sargent, et al. 2021. New Insights into the Molecular Mechanisms and Immune Control of Cytomegalovirus Reactivation. HHS Public Access, 104(5), pp. e118-e124.

Picarda, et al. 2018. Cytomegalovirus : Shape-Shifting the Immune System. HHS Public Access, 200(12), pp. 3881-3889.

National Institute of Health. 2020. U.S. National Library of Medicine. Medline Plus. Cytomegalovirus Infections.

Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Cytomegalovirus (CMV) Infection.

Harvard Health Publishing. 2019. Cytomegalovirus (CMV).

Medicine Net. 2019. Infection Disease Health Center. Cytomegalovirus (CMV) Infection.