Jumat, 09 September 2022 10:33 WIB

Fenomena Rambut Beruban Dini terhadap Resiko Penyakit Jantung Dini

Responsive image
782
Perdana Rezha Kusuma Putra Hermawan - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Rambut beruban dini (RBD) merupakan suatu kelainan pada folikel rambut yang mengalami gangguan fungsi dalam menghasilkan melanosit (zat warna rambut hitam). Folikel rambut pada mamalia memiliki jumlah sel punca yang banyak, sel -sel ini akan menghasilkan melanosit. Bila sel-sel ini mati atau mengalami gangguan fungsi maka akan terjadi RBD. Sel punca ini juga mengekspresikan CD34 dimana CD34 juga di ekspresikan oleh sistem vascular.

Pada penelitian-penelitian terbaru hal ini menjadi sorotan karena berpotensi menjadi salah satu faktor resiko dari terbentuknya athrosclerosis (plak jantung) dini pada pasien dengan usia muda. Athrosclerosis merupakan penyakit inflamasi kronik yang di picu oleh adanya cedera endothelial pada dinding pembuluh darah. Pada beberapa studi menunjukan bahwa atherosklerosis dan marker kutaneus seperti alopesia dan RBD memiliki mekanisme aksi yang serupa seperti gangguan perbaikan DNA, stress oksidatif, inflamasi, gangguan hormone dan lain-lain. Adanya RBD menunjukan adanya perubahan degeneratif dini pada system dan menunjukan hubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner.

Pada studi yang dilakukan oleh ElFaramawy et al menunjukan bahwa faktor resiko kardiovaskular khususnya dalam kasus kombinasi dapat menyebabkan terjadinya premature atherosclerosis. Proses ini mirip dengan efeknya pada endothelium dan sel punca progenitor yang bersirkulasi dalam tubuh dimana diduga dapat memicu terjadinya RBD melalui interaksi pada epitelium folikular dan stem sel. HWS (Hair whitening score) digunakan dalam mengukur tingkat banyaknya uban/rambut putih dalam penelitian ini. Pada hasil CTCA (CT Coronary Angio) dari penelitian ini menunjukan bahwa pasien yang memiliki HWS lebih tinggi memiliki asosiasi secara signifikan terhadap kalsifikasi koroner yang terjadi.

Hal ini juga menunjukan bahwa HWS bersifat independent terhadap umur sehingga peneliti mengusulkan untuk lebih berpegangan dengan umur secara biologis dari pada umur asli untuk kasus faktor resiko kardiovaskular dan HWS. Penelitian oleh Sharma et al menunjukan bahwa pasien dengan alopesia androgenic disertai RBD menunjukan resiko terkena penyakit jantung koroner sebanyak 5 kali lebih tinggi dibanding orang normal.

 

Referensi :

Aggarwal et al. Premature Graying of Hair: An Independent Risk Marker for Coronary Artery Disease in Smokers - A Retrospective Case Control Study. NIH. 2015;125-28

ElFamarawy et al. The degree of hair graying as an independent risk marker for coronary artery disease, a CT coronary angiography study.  Elsevier. 2017.

Sumber gambar: dream.co.id