Kamis, 08 September 2022 11:35 WIB

Batu Ginjal

Responsive image
27819
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Penyakit batu ginjal atau istilah medisnya adalah nefrolitiasis, merupakan terbentuknya materi padat dan keras yang menyerupai batu pada ginjal. Batu tersebut berasal dari garam dan mineral di dalam ginjal. Masalah kesehatan ini bisa muncul di sepanjang saluran urine. Batu ginjal muncul karena limbah yang berada di dalam darah membentuk kristal dan menumpuk di bagian ginjal. Zat kimia yang bisa membentuk batu dan menyumbat saluran ginjal adalah asam oksalat dan kalsium. Seiring berjalannya waktu, kedua zat tersebut bisa semakin keras hingga seperti batu. Setelah terbentuk atau memadat, batu bisa menetap di ginjal atau berjalan ke arah saluran kemih. Terkadang, batu yang kecil dapat keluar melalui urine tanpa menimbulkan rasa sakit. Namun, batu yang terlalu besar dapat mengganggu aliran urine di ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra dan hal ini kadang menimbulkan rasa sakit. Batu ginjal dapat berpindah dan melewati saluran urine. Batu ginjal yang berpindah, terutama yang berukuran besar, akan sulit melewati saluran urine. Jika kondisi tersebut terjadi dan menimbulkan rasa sakit, penanganan dari dokter perlu segera dilakukan.

Penyebab Batu Ginjal

Batu ginjal terbentuk ketika urine lebih banyak mengandung zat kimia dibanding cairan. Zat kimia ini dapat membentuk kristal di dalam ginjal dan saling menempel satu sama lain. Beberapa contoh zat tersebut adalah kalsium, asam oksalat, dan asam urat. Berdasarkan zat pembentuknya, batu ginjal dapat terbagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu :

1.      Batu Kalsium

Batu kalsium, biasanya dalam bentuk batu kalsium oksalat, merupakan jenis batu ginjal yang paling sering terjadi. Batu ini terjadi ketika urine mengandung banyak kalsium (hiperkalsiuria) dan kadar oksalat di dalam tubuh tinggi.

Oksalat diproduksi oleh hati dan diperoleh dari asupan makanan, seperti sayuran dan buah tertentu, kacang, dan cokelat.

2.      Batu Asam Urat

Batu ginjal jenis ini terbentuk akibat tingginya kadar asam urat dalam urine. Kondisi ini dapat disebabkan oleh konsumsi makanan yang tinggi kadar purin, kekurangan cairan, dan riwayat penyakit asam urat.

3.      Batu Struvit

Batu struvit terbentuk akibat campuran dari magnesium, fosfat, dan kalsium karbonat dalam urine. Batu struvit dapat terbentuk dan membesar dengan cepat.

Penyebab batu ginjal jenis ini adalah infeksi, misalnya infeksi saluran kemih.

4.      Batu Sistin

Batu ginjal ini termasuk jenis yang paling jarang terjadi. Batu sistin terbentuk akibat salah satu penyakit genetik yang disebut sistinuria. Penyakit keturunan ini membuat ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino.

Faktor Risiko Batu Ginjal

Meski dapat terjadi pada siapa saja, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita batu ginjal, yaitu :

1.      Berusia 35-45 tahun.

2.      Berjenis kelamin laki-laki.

3.      Tidak mendapatkan cukup cairan dalam tubuh atau mengalami dehidrasi.

4.      Mengonsumsi makanan yang tinggi protein, natrium (garam), atau gula.

5.      Memiliki riwayat batu ginjal dalam keluarga.

6.      Mengalami gangguan pencernaan.

7.      Menderita obesitas

8.      Pernah menjalani operasi pada organ pencernaan.

9.      Menderita kondisi medis tertentu, seperti hiperparatiroidisme, infeksi saluran kemih, atau diabetes.

10.   Mengonsumsi obat-obatan atau suplemen tertentu, seperti obat migrain, suplemen makanan, atau vitamin C.

Gejala Batu Ginjal

Karakteristik nyeri yang dapat muncul akibat batu ginjal antara lain :

1.      Nyeri tajam di bagian samping pinggang atau perut bagian bawah.

2.      Nyeri yang menjalar ke perut bagian bawah sampai pangkal paha.

3.      Nyeri di testis dan skrotum, jika terjadi pada pria.

4.      Nyeri atau rasa terbakar ketika buang air kecil (disuria).

Selain rasa nyeri, batu ginjal juga dapat menimbulkan gejala lain, yaitu :

1.      Sering buang air kecil.

2.      Buang air kecil dalam jumlah sedikit.

3.      Urine berwana merah muda, merah, atau cokelat.

4.      Urine berbau tidak sedap.

5.      Mual dan muntah.

6.      Gelisah

7.      Demam atau menggigil.

Kapan Harus ke Dokter

Segera ke dokter jika Anda mengalami gejala berikut :

1.      Nyeri parah yang tidak segera membaik dengan perubahan posisi tubuh.

2.      Demam atau menggigil.

3.      Mual dan muntah.

4.      Darah dalam urine.

5.      Kesulitan buang air kecil.

Pemeriksaan Batu Ginjal

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti memeriksa bagian pinggang, perut bagian bawah, atau selangkangan yang mengalami nyeri. Guna memastikan diagnosis, dokter perlu melakukan serangkaian tes lanjutan yang meliputi :

1.      Tes urine, untuk mendeteksi endapan-endapan, peningkatan sel sepitel, kandungan darah atau kristal tertentu di dalam urine.

2.      Tes darah, untuk memeriksa seberapa baik ginjal berfungsi, serta memeriksa kadar asam urat.

3.      Pemindaian, seperti foto Rontgen, USG, dan CT scan, untuk mengetahui lokasi batu ginjal secara tepat.

4.      Analisis batu ginjal yang keluar, untuk menentukan penyebab dan rencana pengobatan, dengan menganalisis jenis batu ginjal yang keluar bersama urine.

Pencegahan Batu Ginjal

Cara terbaik untuk mencegah terbentuknya batu ginjal adalah dengan menurunkan risiko terjadinya kondisi ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah :

1.      Banyak minum air putih, yaitu 2-3 liter setiap hari, terutama saat cuaca panas.

2.      Berkonsultasi dengan dokter jika harus mengonsumsi suplemen kalsium atau vitamin.

3.      Mengurangi konsumsi makanan yang menyebabkan asam urat tinggi.

4.      Menurunkan berat badan atau menjaga berat badan agar tetap ideal.

5.      Tidak mengonsumsi makanan tinggi kalsium secara berlebihan, seperti keju, susu sapi, dan yogurt.

6.      Membatasi asupan garam.

 

Referensi :

Dwi Nur Patria Krisna. 2016. Faktor Risiko Penyakit Batu Ginjal. Jurnal Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negri Semarang.

Cleveland Clinic. 2021. Disease & Conditions. Kidney Stones.

Alelign, T., & Petros, B. 2018. Kidney Stone Disease : An Update on Current Concepts. Advances in Urology, 2018, pp. 1-12.

National Institutes of Health. 2017. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Kidney Stones.

Johns Hopkins Medicine. 2022. Conditions and Diseases. Kidney Stones.

Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Kidney Stones.

Biggers, A. Healthline. 2021. Everything You Need to Know About Kidney Stones.

Khalili, P., et al. 2021. Risk Factors of Kidney Stone Disease: A Cross-sectional Study in the Southeast of Iran. BMC Urology, 21(1), pp. 141.

National Health Service UK. 2019. Health A to Z. Kidney Stones.

National Institutes of Health. 2017. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Kidney Stones.

Biggers, A. Healthline. 2021. Everything You Need to Know About Kidney Stones.