Kamis, 08 September 2022 11:24 WIB

Mastoiditis

Responsive image
9176
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Mastoiditis adalah salah satu jenis infeksi telinga yang terjadi pada tonjolan tulang di belakang telinga (tulang mastoid). Penyakit ini dapat menghancurkan tulang dan menyebabkan gangguan pendengaran. Tulang mastoid adalah tulang yang terdiri dari rongga-rongga udara dan bertekstur lunak. Fungsi rongga udara ini antara lain untuk melindungi struktur di dalam telinga dan mengatur tekanan udara di dalam telinga. Mastoiditis dapat menyebabkan gejala yang mengganggu, terutama untuk anak-anak. Kondisi ini perlu segera ditangani untuk meredakan gejala sekaligus mencegah terjadinya komplikasi yang serius, seperti penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain. Mastoiditis dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu akut dan kronis. Jenis akut terjadi secara tiba-tiba dan berkembang dengan cepat. Sementara itu, mastoiditis kronis berarti infeksi terjadi dalam waktu yang lama dan terus berkembang secara perlahan.

Penyebab Mastoiditis

Mastoiditis umumnya disebabkan oleh infeksi telinga tengah (otitis media) yang tidak diobati. Pasalnya, ketika tidak diobati, bakteri yang menginfeksi telinga tengah dapat menyebar ke telinga bagian dalam, kemudian ke tulang mastoid, dan menyebabkan kerusakan.

Faktor Risiko Mastoiditis

Seperti yang telah dijelaskan di awal, mastoiditis lebih sering terjadi pada anak-anak, tapi orang dewasa juga bisa mengalaminya. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena mastoiditis :

1.      Berusia 6 bulan sampai 2 tahun.

2.      Sering terpapar asap rokok atau udara kotor.

3.      Memiliki kebiasaan minum susu dari botol sambil berbaring.

4.      Sering berada di tempat penitipan anak, sehingga rentan tertular infeksi.

5.      Menderita bibir sumbing, karena kondisi ini membuat seseorang lebih rentan mengalami infeksi telinga tengah.

Gejala Mastoiditis

Gejala mastoiditis umumnya sama dengan gejala infeksi telinga yang lain. Gejala ini biasanya akan muncul setelah terjadi infeksi telinga yang parah atau yang sudah kambuh beberapa kali. Beberapa gejala mastoiditis adalah :

1.      Keluar cairan dari telinga.

2.      Nyeri telinga

3.      Kemerahan di telinga atau di belakang telinga.

4.      Bengkak di belakang telinga yang terasa seperti terisi air.

5.      Telinga terdorong ke depan karena pembengkakan di belakang telinga.

6.      Sakit kepala

7.      Demam

8.      Hilang pendengaran di telinga yang terinfeksi.

Kapan Harus ke Dokter

Mastoiditis sebaiknya ditangani atau bahkan dicegah sedini mungkin. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (dokter THT) jika :

1.      Gejala seperti di atas terjadi pada Anda atau anak Anda.

2.      Gejala terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan.

3.      Keluar darah atau nanah dari telinga.

4.      Sakit di telinga tidak tertahankan.

5.      Infeksi telinga yang Anda atau anak Anda alami tidak kunjung membaik, meski sudah diobati dengan pengobatan dari dokter.

Pemeriksaan Mastoiditis

Untuk memastikan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa :

1.      Tes darah untuk menghitung kadar sel darah putih.

2.      Pemindaian kepala dengan Rontgen, CT scan, atau MRI.

3.      Kultur cairan yang keluar dari telinga pasien untuk mendeteksi keberadaan bakteri.

Penanganan Mastoiditis

Penderita mastoiditis mungkin memerlukan rawat inap supaya antibiotik bisa diberikan melalui suntikan atau infus sehingga lebih efektif. Pasien biasanya juga akan diberikan antibiotik bentuk minum setelah pulang dari rumah sakit.

Jika mastoiditis belum juga membaik meski telah diberikan antibiotik, dokter mungkin akan melakukan tindakan operasi, seperti :

1.      Miringotomi, yaitu operasi untuk mengeluarkan nanah dari telinga tengah.

2.      Mastoidektomi, yaitu operasi untuk mengangkat bagian tulang mastoid yang terinfeksi.

Komplikasi Mastoiditis

Mastoiditis dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama bila tulang mastoid sudah rusak akibat telat diobati atau karena pengobatan tidak efektif. Beberapa komplikasi tersebut adalah :

1.      Vertigo

2.      Kelumpuhan pada saraf wajah.

3.      Hilang pendengaran atau tuli.

4.      Radang selaput otak atau meningitis.

5.      Abses pada otak atau saraf tulang belakang.

6.      Sepsis

Pencegahan Mastoiditis

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah mastoiditis pada anak :

1.      Lakukan imunisasi pada anak sesuai jadwal yang dianjurkan.

2.      Sebisa mungkin jangan biarkan anak minum susu dari botol sambil berbaring.

3.      Lindungi anak dari paparan asap rokok dan polusi udara.

4.      Berikan ASI eksklusif pada bayi.

5.      Jangan terlalu sering mengajak anak ke tempat yang ramai dan berisiko menularkan infeksi, seperti mall dan tempat penitipan anak.

Selain itu, segera periksakan ke dokter jika anak mengalami tanda-tanda infeksi pada telinga, misalnya telinga terasa sakit atau keluar cairan dari telinga. Pemeriksaan dan penanganan infeksi telinga sejak dini dapat mencegah mastoiditis.

 

Referensi :

Salsabila Irbah Ashari. 2019. Gambaran X-Foto Schuller pada Pasien Otitis Media Kronis di Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Ramelan Surabaya Periode 2015-2016. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah Surabaya.

Cassano, P., Ciprandi, G., & Passali, D. 2020. Acute Mastoiditis in Children. Acta Biomed, 91(1), pp. 54-59.

Nazarudin, N. 2020. Otitis Media Akut dengan Komplikasi Mastoiditis Akut dan Labirinitis Akut Pada Dewasa. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 4(1), pp. 23-34.

National Health Service UK. 2019. Health A to Z. Mastoiditis.

National Institute of Health. 2020. U.S. National Library of Medicine. Medline Plus. Mastoiditis.

Mayo Clinic. 2019. Diseases & Conditions. Ear Infection (Middle Ear).