Rabu, 07 September 2022 12:58 WIB

Waspada Karies Gigi pada Anak

Responsive image
2407
Nyimas Sri Wahyuni, M.Kep,SP,Kep.A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Kesehatan gigi dan mulut pada anak yang menjadi perhatian adalah penyakit/kelainan pada jaringan penyangga gigi (periodontal diseases) dan karies gigi. Masalah kesehatan gigi ini dapat dicegah yaitu denganmenanamkan kebiasaan/perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang baik sejak usia dini (Achamd,2015).  Kedua penyakit tersebut menimbulkan gangguan fungsi kunyah yang menyebabkan terganggunya penyerapan dan pencernaan makanan, selain itu juga gigi gangren (busuk) merupakan fokal infeksi yang menimbulkan penyakit pada organ tubuh lainnya (Luciawati,2017).

Diperkirakan 90% dari anak-anak usia sekolah diseluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies. Prevalens tertinggi terdapat di Asia dan Amerika latin. Prevalens terendah terdapat di Afrika. Di amerika Serikat, karies merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi dan tingkatnya 5 kali lebih tinggi dari asma. Tingginya prevalens karies gigi pada anak - anak antara lain disebabkan oleh karena buruknya oral hygiene anak. Keadaan ini dikarenakan anak memiliki keterbatasan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan giginya. Gigi dan mulut yang tidak sehat dapat berpengaruh pada perkembangan anak, sebab kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi tetap si anak. Selain itu, bila anak memiliki gigi yang tidak sehat, dia akan sulit mencerna makanan sehingga proses pertumbuhan si anak akan terganggu. Akibatnya, anak akan mudah terserang penyakit. Penyakit gigi dan mulut adalah penyakit yang irreversibel, yaitu tidak dapat kemballi normal seperti semula, sehingga akan terbawa seumur hidupnya dan berpengaruh terhadap kualitas hidup dan kesehatan tubuh mereka secara umum (Solikin,2018)

Karies merupakan suatu penyakit yang multifaktorial yang disebabkan  oleh berbagai faktor yang berhubungan satu sama lain. Banyak faktor yang dapat menimbulkan karies gigi pada anak, diantaranya adalah faktor yang ada di dalam mulut yang berhubungan langsung dengan proses terjadinya karies gigi, antara lain struktur gigi (susunan gigi-geligi di rahang), derajat keasaman saliva, kebersihan mulut yang berhubungan dengan frekuensi dan kebiasaan menggosok gigi, jumlah dan frekuensi makan makanan yang menyebabkan karies (kariogenik). Selain itu, terdapat faktor luar sebagai faktor predisposisi dan penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan terjadinya karies gigi antara lain usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi (Achmad,2015).

Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut anak prasekolah sangat tergantung pada kedua orangtuanya. Keadaan ini dikarenakan anak memiliki keterbatasan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan giginya. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi pembentukan kepribadian anak. Dalam hal ini peran ibu sangat menentukan dalam mendidik anak, selain itu kedekatan fisik antara ibu dan anaknya, bisa menampilkan sikap ketergantungan anak lebih kepada ibunya daripada ayahnya (Solikin,2018).

Menjaga kebersihan gigi dan mulut sangatlah penting, beberapa masalah mulut dan gigi terjadi karena kita kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kesadaran menjaga kebersihan mulut sangat perlu dan merupakan obat pencegah terjadinya masalah gigi dan mulut yang paling baik. Kebersihan mulut yang buruk diawali dengan terbentuknya plak. Plak yang melekat pada gigi adalah penyebab utama lubang gigi dan penyakit gusi. Achamd (2015) mengatakan bahwa segera setelah pembersihan gigi secara mekanis (sikat gigi) ada suatu lapisan bahan organik yang sesaat setelah terbentuk kemudian ada bakteri berkolonisasi pada lapisan tersebut maka lapisan tadi disebut dengan plak. Plak merupakan salah satu faktor yang berperan di dalam proses terjadinya karies bila tidak dibersihkan dari permukaan gigi. Oleh karena itu pemeliharaan kebersihan mulut yang tidak benar dapat menyebabkan penumpukan plak, materia alba dan kalkulus yang pada akhirnya akan merugikan kesehatan gigi sehingga tindakan pencegahannya didasarkan kepada pencegahan akumulasi plak (Luciawati, 2017).

 

Referensi:

Achmad,M.H. (2015). Buku saku: Karies dan perawatan pulpa pada gigi anak. Jakarta: Sagung Seto

Luciawati, R. (2017). Efektifitas pendidikan kesehatan gigi menggunakan metode ceramah disertai latihan menyikat gigi dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan status kesehatan gigi mulut siswa usia 7-8 tahun. Jurnal Kesehatan. 1(1): 23

Solikin. (2018). Hubungan tingkat pengetahuan orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi pada anak prasekolah. Jurnal Kesehatan.2(3):4-5

Sumber gambar: Animasi 2D Gigi Sehat Dinda- Youtube.com

( DOC, Promkes RSMH)