Rabu, 07 September 2022 08:39 WIB

Mengenal Burnout

Responsive image
2825
Sahniz Fiera Fadhillah, S.Tr.Sos - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Pernahkah Anda mengalami situasi dimana merasa lelah secara fisik dan mental serta tidak lagi bersemangat untuk melakukan pekerjaan?

Atau merasa Anda tidak lagi termotivasi untuk melakukan pekerjaan karena hasil pekerjaan yang Anda lakukan tidak sesuai dengan yang diharapkan?

Pada dasarnya, setiap pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan berulang-ulang dan disiplin setiap harinya memiliki risiko untuk menyebabkan stres jika tidak diantisipasi. Hal ini lumrah terjadi pada karyawan atau pekerja yang memiliki ritme kerja sama setiap harinya, bertahun-tahun dan dituntut untuk memenuhi target tertentu oleh perusahaan atau instansi tempat bekerja. Namun, jika pekerjaan yang terus menerus dilakukan selama bertahun-tahun tanpa adanya variasi atau perubahan, penuh dengan tuntutan dan target, serta hasil yang didapat seringkali tidak sesuai  dengan harapan  akan menyebabkan orang rentan mengalami apa yang dikenal dengan burnout.

Burnout merupakan suatu kondisi kelelahan secara fisik dan emosional akibat ekspektasi dan kenyataan karyawan yang berada di suatu posisi atau jabatan tidak berjalan sesuai dengan apa yang dibayangkan. Burnout juga dapat didefinisikan sebagai suatu reaksi terhadap stres kerja yang berkepanjangan atau kronis dan ditandai oleh tiga dimensi utama, yaitu kelelahan, sinisme (kurang identifikasi dengan pekerjaan), dan berkurangnya kemampuan profesional. Istilah burnout sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Freudenberger pada tahun 1974 dalam bukunya, Burnout : The High Cost of High Achievement. Freudenberger awalnya mendefinisikan kelelahan sebagai ketiadaan motivasi atau insentif, terutama dimana pengabdian seseorang pada sesuatu mengalami kegagalan sehingga tidak bisa menghasilkan hal yang diinginkan. Sindrom burnout ini juga dapat diartikan sebagai salah satu kondisi stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Oleh karena itu, kondisi kesehatan yang satu ini juga dikenal sebagai Occupational Burnout atau Job Burnout.

Bagaimana mengetahui seseorang mengalami Burnout?

Menurut Dr. Ballard, ciri-ciri seseorang mengalami burnout diantaranya :

1.    Kelelahan

2.    Kurang motivasi

3.    Frustrasi, sinisme dan emosi negatif lainnya

4.    Masalah kognitif

5.    Kinerja pekerjaan berantakan

6.    Masalah interpersonal yang terjadi di rumah atau tempat kerja

7.    Tidak merawat diri sendiri

8.    Disibukkan dengan pekerjaan saat kamu tidak bekerja

9.    Kepuasan diri yang menurun

10.  Masalah kesehatan

Apa saja penyebab Burnout?

Beberapa penyebab terjadinya burnout pada individu antara lain :

1.    Tidak mampu mengontrol apa yang terjadi dan yang memengaruhi pekerjaan.

2.    Arahan tentang pekerjaan yang tidak jelas.

3.    Dinamika tempat kerja yang buruk, seperti menghadapi bully di kantor atau bertemu dengan toxic people.

4.    Jenis pekerjaan yang monoton membuat bosan atau bahkan pekerjaannya yang terlalu dinamis pun bisa menyebabkan burnout.

5.    Tidak ada dukungan sosial dari orang-orang terdekat, karena pekerjaan yang dijalani mungkin terlalu mengisolasi diri dari orang lain atau kehidupan pribadi.

6.    Kehidupan pekerjaan dan pribadi yang tidak seimbang, sehingga membuat tidak memiliki waktu untuk hal lain selain pekerjaan dalam hidup.

Apakah burnout berbahaya?

Menurut ahli, terdapat beberapa bahaya burnout, diantaranya :

1.    Bagi Kesehatan Mental

Burnout dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental, seperti berkurangnya kreativitas, sinis, frustasi, kecewa, membenci pekerjaan, merasa gagal dan meragukan diri sendiri, merasa tidak ada yang membantu, kehilangan motivasi, dan merasa tidak puas akan pekerjaan.

2.    Bagi Kesehatan Fisik

Dampak negatif burnout terhadap kesehatan fisik yaitu mengalami sakit kepala, menderita sakit perut, terkena sakit usus, nafsu makan menurun, gangguan tidur, dan badan pegal-pegal.

Lalu bagaimana cara mengatasi burnout?

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi burnout, diantaranya :

1.    Buatlah jadwal istirahat secara teratur

2.    Lakukan aktivitas yang menyenangkan

3.    Bertemulah dengan orang hebat yang menginspirasi

4.    Konsumsi makanan yang sehat

5.    Minumlah vitamin

6.    Olahraga

Burnout atau stres di tempat kerja terkadang diperlukan untuk menumbuhkan perasaan dinamis, selalu ingin berkembang dan menjadi lebih baik dalam pekerjaan. Namun jika tidak diatasi dengan tepat, burnout dapat menjadi penghalang kinerja dan prestasi, menurunkan produktivitas kerja dan kualitas diri bahkan berdampak buruk pada kondisi kesehatan dan kehidupan pribadi. Jika Anda menyadari bahwa kondisi burnout yang dialami sulit untuk dapat diatasi sendiri, akan lebih baik jika Anda mencari bantuan profesional dari Psikolog atau Psikiater. Psikolog atau Psikiater dapat membantu Anda memahami kondisi yang dialami saat ini dan menentukan cara yang tepat untuk menangani permasalahan Anda.

Referensi:

Manajemen Diri (Manajemen Stress) :

https://slidetodoc.com/manajemen-diri-manajemen-stress-pengertian-manajemen-stress-manajemen/