Selasa, 06 September 2022 11:15 WIB

Penyakit Chagas

Responsive image
8150
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Penyakit chagas merupakan penyakit zoonotic yang ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia dan sebaliknya. Gangguan ini menyebabkan inflamasi dan infeksi yang disebabkan oleh Trypanosoma cruzi, jenis parasit berupa serangga, seperti kutu dan kecoa. Maka dari itu, penyakit chagas sering disebut juga dengan istilah kissing bug. Jenis serangga yang menyebarkan parasit penyebab penyakit chagas berasal dari genus Triatoma, antara lain Triatoma infestans, Rhodnius prolixus, dan Panstrongyius megistus. Penyakit ini lebih umum terjadi di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko, tempat jenis serangga Triatomine berasal. Penyakit ini dapat menginfeksi semua orang tanpa terkecuali. Jika tidak segera diobati, penyakit chagas dapat menyebabkan masalah jantung dan pencernaan yang serius. Pada seseorang yang mengidap penyakit akut, parasit perlu dimusnahkan. Tetapi jika gangguannya kronis, perawatan yang perlu dilakukan mengelola gejala dan mencegah infeksi menyebar. Penyakit chagas disebut juga American trypanosomiasis. Hal ini karena penyakit chagas lebih banyak menyebar di negara Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai penyakit chagas di Indonesia.

Penyebab Penyakit Chagas

Penyakit chagas disebabkan oleh infeksi parasit Trypanosoma cruzi, yang menular melalui gigitan serangga kissing bug (Triatomine). Parasit ini masuk ke dalam tubuh melalui mata, mulut, atau luka terbuka yang salah satunya disebabkan oleh gigitan serangga.

Seseorang juga dapat terinfeksi penyakit chagas bila :

1.      Memperoleh transfusi darah atau donor organ dari penderita penyakit chagas.

2.      Mengonsumsi makanan yang tercemar tinja serangga kissing bug.

3.      Menjelajahi hutan atau area di mana banyak hewan liar yang terinfeksi penyakit ini.

Perlu diketahui, ibu hamil yang terinfeksi penyakit chagas juga dapat menularkan penyakit ini kepada janin yang dikandungnya.

Gejala Penyakit Chagas

Penyakit chagas dapat menimbulkan gejala ringan sampai berat. Gejalanya dapat muncul seketika dan singkat (akut), atau berlangsung lama (kronis). Berikut adalah penjelasannya :

1.      Fase Akut

Fase akut penyakit chagas bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Pada beberapa kasus, fase akut tidak menimbulkan gejala. Jika muncul, gejalanya dapat berupa :

a.      Bengkak di bagian yang digigit serangga.

b.      Mual, muntah, dan diare.

c.      Demam

d.      Lelah atau lemas.

e.      Ruam kulit

f.       Kelopak mata bengkak.

g.      Hilang nafsu makan.

h.      Pembengkakan pada hati atau limpa.

Gejala penyakit chagas pada fase akut umumnya hilang dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus, infeksi yang tidak ditangani dapat berkembang ke fase kronis.

2.      Fase Kronis

Gejala penyakit chagas fase kronis bisa muncul 10-20 tahun setelah terinfeksi penyakit ini. Keluhan yang dapat terjadi antara lain :

a.      Sakit perut

b.      Sembelit

c.      Sulit menelan

d.      Gangguan irama jantung

e.      Gagal jantung

f.       Henti jantung mendadak

Kapan Harus ke Dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala penyakit chagas fase akut, terutama bila sedang bepergian ke daerah endemis atau baru saja digigit serangga. Penanganan sejak dini bisa menurunkan risiko penyakit chagas berkembang ke fase kronis. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika mengalami gejala penyakit chagas fase kronis. Bila ditangani sesegera mungkin, risiko terjadinya komplikasi dapat dihindari.

Pada beberapa kasus, penyakit chagas juga bisa menyebabkan peradangan pada otot jantung (miokarditis), atau selaput jantung (perikarditis). Segera temui dokter bila mengalami gejala sesak napas dan nyeri dada.

Pemeriksaan Penyakit Chagas

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan jika pasien dicurigai menderita penyakit chagas, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan tes darah untuk mendeteksi parasit T. cruzi dan melihat respons tubuh terhadap infeksi. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan lain, seperti :

1.      Elektrokardiografi (EKG), untuk memeriksa aktivitas listrik jantung.

2.      Foto rontgen dada, untuk melihat kondisi jantung dan paru.

3.      USG jantung atau ekokardiografi, untuk melihat kerja jantung dalam memompa darah.

4.      Endoskopi, untuk mendeteksi kelainan pada saluran pencernaan.

Penanganan Penyakit Chagas

Pengobatan penyakit chagas bertujuan untuk membasmi parasit dan meredakan gejala yang timbul akibat infeksi parasit tersebut. Dokter akan memberikan obat antiparasit.

Perlu diketahui, obat-obatan antiparasit efektif untuk mengatasi penyakit chagas pada fase akut. Sedangkan pada fase kronis, obat tersebut tidak dapat menyembuhkan penyakit chagas, tetapi bisa memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi.

 

Referensi :

Ahmad Rizky Ashari. 2019. Penatalaksanaan Penyakit Chagas. Artikel Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta.

Lopes, R., Gimpelewicz, C., & McMurray, J. 2020. Chagas Disease : Still a Neglected Emergency? The Lancet, 395(10230), pp. 1113-4.

Lidani, K. et al. 2019. Chagas Disease : From Discovery to a Worldwide Health Problem. Frontiers in Public Health, 7(166), pp. 1-13.

World Health Organization. 2021. Chagas Disease (Also Known as American Trypanosomiasis).

Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Chagas Disease.

Fogoros, R. Verywell Health. 2021. What is Chagas Disease?