Jumat, 02 September 2022 14:15 WIB

Dietary Approaches to Stop Hypertension Diet

Responsive image
5391
PURTIANTINI, S.Gz, MM - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

DASH diet merupakan salah satu pola makan dengan konsumsi tinggi protein, serat, kalium, magnesium dan kalsium yang didapatkan dari bahan makanan seperti sayur dan buah, kacang-kacangan, daging tanpa lemak dan dairy product rendah lemak. Dietary Approaches to Stop Hypertension atau lebih sering disebut DASH Diet merupakansalahsatu diet yang bertujuan untuk membantu menurunkan dan mengontrol tekanan darah (hipertensi). Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis serius yang menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia (WHO, 2021). Penyakit tidak menular ini sering disebut “The silent killer” atau “Pembunuh senyap” karena muncul tanpa keluhan, sehingga diperkirakan 46% penderitanya tidak sadar sedang mengalami hipertensi. Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg yang dapat mengancam kesehatan masyarakat dan berpotensi mengakibatkan kondisi komplikasi seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal. World Health Organization (WHO) mengestimasikan prevalensi hipertensi saat ini telah mencapai 22% dari total penduduk secara global.

Untuk menerapkan  DASH diet ini, halpertama yang harus dilakukan adalah menghitung kebutuhan energy dan zat gizi diri sendiri karena perencanaan makan untuk menerapkan suatu pola makan akan berbeda untuk setiap individu. Setelah mengetahui kebutuhan energi dan zat gizi, maka barulah didapatkan jumlah atau porsi bahan makanan pada DASH diet yang akan dikonsumsi. Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya efektivitas diet DASH untuk mencegah dan mengontrol hipertensi pada lansia. Dalam menerapkan diet DASH terdapat syarat-syarat yang harus diperhatikan, yaitu:

  1. Mengonsumsi asupan karbohidrat, energi, dan protein yang cukup sesuai kebutuhan berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG)
  2. Membatasi konsumsi gula dan pemanis buatan (54 gram/hari atau 4 sendok makan/hari)
  3. Membatasi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh (72 gram/hari atau 5 sendok makan)
  4. Membatasi konsumsi natrium atau garam (1.500-2.300 mg/hari atau 1 sendok teh/hari)
  5. Meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi kalium (4.700 mg/hari), kalsium (>800 mg/hari, magnesium (sesuai AKG), serat (30 g/hari), serta buah dan sayur (4-5 porsi/hari)

Selain itu, terdapat jenis-jenis bahan makanan yang dianjurkan dan tidak anjurkan untuk dikonsumsi saat menjalankan diet DASH, diantaranya:

1. Bahan makanan yang dianjurkan

  • Nasi putih, nasimerah, talas, kentang, singkong, oats, sereal, dangan dum utuh
  • Mentega tanpa garam dan minyak kelapa sawit
  • Daging unggas tanpa kulit, ikan, dan telur (maksimal 1 butir/hari)
  • Kacang-kacangan segar
  • Sayur dan buah
  • Air putih, susu rendah lemak, jus buah, dan teh yang dibatasi jumlah gulanya
  • Bumbu segar, rempah-rempah, dan garam dapur dengan jumlah terbatas

2. Bahan makanan yang tidak dianjurkan

  • Nasi uduk, biskuit yang diawetkan dengan natrium, serta kue manis dan gurih
  • Mentega, margarin, danmayonaise
  • Olahan kacang-kacangan yang dicampur atau diawetkan dengan natrium
  • Buah dan sayur kalengan
  • Manisan dan asinan sayur atau buah
  • Minuman kemasan yang mengandung pengawet dan pemanis tambahan, susu full cream, dan alkohol
  • Kecap, saus, vetsin, dan bumbu instan
  • Daging merah dengan lemak, sosis, ikan kaleng, ikan asap, jeroan, nugget, kornet, serta olahan daging dengan natrium

DASH diet pada awalnya memang diperuntukkan bagi penderita hipertensi, namun, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa penerapan diet ini dapat membantu menurunkan kolesterol dan menurunkan risiko penyakit metabolik, kanker, diabetes dan jantung serta membantu mempertahankan berat badan yang sehat sebagai dampak jangka panjangnya apabila dilakukan bersama dengan aktivitas fisik dan olahraga yang cukup. Oleh karena itu, individu normal pun boleh menerapkan diet ini dan diet ini merupakan salahsatu rekomendasi nutrisionis atau dietisien.

 

Referensi:

Pusdatin Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Si PembunuhSenyapAvailable athttps://pusdatin.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-info-datin.html

US Department of Health And Human Services. Dietary Guidelines for Americans 2015-2020. 2017 Sep 5.

The Nutrition Source. nd. Diet Review: DASH. [Online] Available at: https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/healthy-weight/diet-reviews/dash-diet/

Saneei, P., Fallahi, E., Barak, F., Et Al. 2015. Adherence to The DASH Diet and Prevalence of The Metabolic Syndrome among Iranian Women. Eur J Nutr. 2015 Apr;54(3):421-8

Astuti, AP., Damayanti, D danNgadiarti, I. (2021). Penerapan Anjuran Diet DASH Dibandingkan Diet Rendah Garam berdasarkan Konseling Gizi terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Larangan Utara. Jurnal Gizi Indonesia. 44(1); 109-120.

Kemenkes RI. 2019. Batasi Gula, Garam, Lemak. [online]. Available athttps://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/batasi-gula-garam-lemak

Trias Mahmudiono dkk. 2021. Modul Health Diet: Diet DASH. [online]. Available athttps://chenece-fkmunair.com/wp-content/uploads/2021/09/MODUL-HEALTHY-DIET.pdf. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

Kemenkes RI. (2020). Apa itu Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)?. [online]. Available athttps://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/apa-itu-hipertensi-tekanan-darah-tinggi

Sumber Foto : diabetesselfmanagement.com