Rabu, 31 Agustus 2022 17:02 WIB

Vertigo

Responsive image
37178
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Vertigo adalah kondisi di mana seseorang mengalami pusing dan merasakan bahwa lingkungan atau benda-benda yang ada di sekitarnya bergerak, melayang, dan seolah-olah berputar. Dalam kondisi ini biasanya penderita akan mengalami hilangnya keseimbangan sehingga untuk sekadar berdiri atau berjalan saja sangat sulit dilakukan. Selain itu, penderita juga akan merasakan bahwa bagian kepalanya akan terasa sakit, pusing, dan bahkan disertai dengan rasa mual dan ingin muntah. Yang paling penting untuk diketahui, di sini vertigo bukanlah jenis penyakit kronis ataupun berbahaya. Melainkan sebuah kondisi di mana tubuh sedang mengalami beberapa gejala dari sebuah penyakit yang diderita. Biasanya kondisi seperti ini bisa menyerang siapa saja, terutama untuk mereka orang dewasa. Bahkan gejalanya sendiri bisa datang tiba-tiba atau bisa juga berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Jika ingin mengetahui tentang kondisi ini, maka Anda bisa mencobanya dengan berputar-putar hingga tubuh terasa melayang. Setelah itu, cobalah diam dan lihat lingkungan atau benda-benda yang ada di sekitar Anda. Hal tersebut sama halnya dengan yang dialami oleh penderita vertigo. Kondisi vertigo harus diperiksakan ke dokter agar diketahui penyebabnya. Dengan begitu, pengobatan yang sesuai dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan menghindari kekambuhan.

Penyebab Vertigo

Berdasarkan penyebabnya, vertigo terbagi menjadi 2 (dua), yakni vertigo perifer dan sentral.

1.      Vertigo Perifer

Vertigo perifer merupakan jenis vertigo yang paling sering terjadi. Vertigo jenis ini disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi menjaga keseimbangan tubuh, yaitu labirin vestibular (vestibular labyrinth).

Selain di bagian dalam telinga, gangguan juga dapat terjadi pada saraf vestibular, yaitu saraf yang terletak di antara telinga bagian dalam dan batang otak.

Ada beberapa gangguan yang umum menimbulkan vertigo perifer, yaitu:

a.      Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV).

b.      Labirinitis atau peradangan pada saluran di dalam labirin vestibular.

c.      Neuronitis vestibular atau peradangan pada saraf vestibular.

d.      Penyakit meniere

e.      Cedera pada kepala atau leher.

f.       Sindrom Ramsay Hunt.

g.      Kolesteatoma atau pertumbuhan kulit yang tidak normal di balik gendang telinga.

h.      Otosklerosis atau pertumbuhan tulang tidak normal pada telinga.

i.       Perilymphatic fistula atau robekan pada dinding pemisah telinga bagian dalam dan telinga bagian tengah.

j.       Tekanan pada saraf vestibular yang biasanya disebabkan oleh tumor jinak, seperti meningioma atau neuroma akustik.

2.      Vertigo Sentral

Vertigo sentral disebabkan oleh gangguan pada otak atau sistem saraf pusat. Gangguan tersebut dapat terjadi akibat kondisi berikut :

a.      Cedera pada bagian kepala dan leher.

b.      Multiple sclerosis

c.      Stroke

d.      Migrain

e.      Tumor, baik ganas maupun jinak, terutama bila tumbuh di saraf vestibular.

f.       Penyakit Parkinson

g.      Diabetes

h.      Malformasi Chiari

i.       Sifilis, yaitu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri.

Selain disebabkan oleh kondisi-kondisi di atas, vertigo sentral dan vertigo perifer juga dapat terjadi akibat :

1.      Efek samping penggunaan obat, seperti aspirin, antikejang, antidepresan, obat tekanan darah, dan obat penenang.

2.      Perubahan tekanan udara yang dapat menyebabkan kerusakan pada telinga, seperti saat menyelam.

3.      Alergi, misalnya terhadap makanan, debu, jamur, bulu, atau serbuk bunga.

4.      Gangguan kecemasan, seperti cemas, panik, dan stres.

5.      Kehamilan, umumnya karena perubahan hormon, penurunan kadar gula darah, dan penyempitan pembuluh darah selama masa kehamilan.

Faktor Risiko Vertigo

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami vertigo, yaitu :

1.      Berusia di atas 50 tahun.

2.      Berjenis kelamin wanita.

3.      Mengalami cedera kepala.

4.      Menderita kondisi yang memengaruhi telinga atau keseimbangan tubuh.

5.      Pernah mengalami vertigo.

6.      Memiliki keluarga dengan riwayat vertigo.

7.      Mengalami stres berat.

8.      Mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama obat antidepresan atau antipsikotik.

9.      Mengonsumsi minuman beralkohol.

Gejala Vertigo

Vertigo ditandai dengan sensasi yang membuat penderita atau kondisi di sekelilingnya seperti berputar. Tergantung jenis vertigo yang dialami, vertigo juga bisa disertai gejala lain.

1.      Pada vertigo perifer, gejala penyertanya antara lain :

a.      Nyeri atau rasa tersumbat pada telinga.

b.      Gangguan pendengaran

c.      Telinga berdenging (tinnitus) pada salah satu atau kedua telinga.

d.      Penglihatan buram

e.      Hilang keseimbangan

f.       Mual

g.      Muntah

2.      Sementara pada vertigo sentral, gejala lain yang dapat timbul adalah :

a.      Sulit menelan

b.      Penglihatan ganda

c.      Gangguan pergerakan bola mata, misalnya nistagmus.

d.      Kelumpuhan pada wajah.

e.      Bicara pelo

f.       Lemah pada anggota tubuh.

Gejala tersebut dapat berlangsung selama beberapa menit hingga jam dan bisa terjadi secara terus menerus (kronis) atau hilang timbul.

 

Referensi :

Melly Setiawati. 2017. Diagnosis dan Tatalaksana Vertigo. Jurnal Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Jahn, K. et al. 2019. Vestibular Rehabilitation Research Group in the European DIZZYNET. Vestibular Rehabilitation Therapy in Europe : Chances and Challenges. Journal of Neurology. 266(1), pp. 9-10.

Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV).

Yokose M. & Shimizu T. 2021. A Case of Ramsay Hunt Syndrome That Began with Vestibular Symptoms : A Great Mimicker. The American Journal of Medicine, 134(4), pp. e271-2.

Renga V. 2019. Clinical Evaluation of Patients with Vestibular Dysfunction. Neurology Research International, 2019, pp, 1-8.

National Institute of Health. 2017. National Center for Advancing Translational Sciences. Cholesteatoma.

Krause, L. & Robinson, D. Healthline. 2020. Vertigo and Vertigo-Associated Disorders.