Selasa, 30 Agustus 2022 13:42 WIB

Aspergilosis

Responsive image
5695
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Jamur merupakan organisme yang dapat hidup secara alami di tanah atau tumbuhan, bahkan di kulit manusia. Meskipun umumnya tidak berbahaya, tetapi terdapat beberapa jamur yang menyebabkan infeksi dan menimbulkan penyakit. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur adalah aspergilosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh jamur Aspergillus.  Infeksi jamur Aspergillus dapat ditemukan di mana saja, baik di dalam maupun luar ruangan, seperti tanah, pohon, dedaunan kering, kompos, dan tempat yang lembab. Infeksi jamur Aspergillus biasanya mempengaruhi sistem pernapasan, tetapi juga dapat menyebar hingga ke kulit, mata, bahkan otak. Sebagian besar jenis jamur Aspergillus tidak berbahaya, tetapi beberapa di antaranya dapat menyebabkan penyakit. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah cenderung lebih rentan terhadap infeksi jamur Aspergillus. Bagi sebagian orang, spora jamur Aspergillus yang terhirup dapat menyebabkan reaksi alergi. Sedangkan beberapa orang lainnya, spora jamur ini dapat menyebabkan infeksi paru-paru ringan hingga serius. Bentuk aspergilosis yang paling serius terjadi ketika infeksi sudah menyebar ke pembuluh darah penderita.

Penyebab Aspergilosis

Aspergilosis terjadi ketika spora jamur Aspergillus terhirup ke dalam saluran pernapasan. Ada banyak jenis jamur Aspergillus, tetapi yang lebih sering menyebabkan aspergilosis adalah Aspergillus fumigatus (A. Fumigatus).

Secara umum, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena aspergilosis, yaitu :

1.      Memiliki daya tahan tubuh yang lemah akibat menderita HIV/AIDS atau kanker darah, menggunakan obat imunosupresan atau kortikosteroid, serta menjalani kemoterapi.

2.      Menjalani transplantasi organ atau transplantasi sumsum tulang.

3.      Menderita penyakit paru, seperti asma, PPOK, tuberkulosis (TBC), sarkoidosis, atau cystic fibrosis.

Aspergilosis tidak menular, baik antar manusia maupun dari hewan ke manusia.

Gejala Aspergilosis

Gejala dan keluhan yang muncul tergantung pada organ atau jaringan tubuh yang terserang spora jamur Aspergillus. Berikut adalah jenis-jenis gangguan kesehatan akibat aspergilosis dan gejala yang menyertainya :

1.      Allergic Bronchopulmonary Aspergillosis (ABPA)

ABPA paling sering terjadi pada penderita asma atau cystic fibrosis. Kondisi ini merupakan reaksi alergi akibat paparan spora jamur Aspergillus. Keluhannya mirip dengan gejala asma, yaitu mengi, sulit bernapas, sesak napas, dan lemas.

2.      Aspergilloma

Penyakit paru kronis, seperti emfisema dan TBC dapat menyebabkan terbentuknya rongga di paru. Jika penderita penyakit tersebut terinfeksi spora jamur Aspergillus, maka jamur ini dapat tumbuh dan mengisi rongga paru. Kondisi ini disebut aspergilloma.

Aspergilloma dapat membuat kondisi penderita penyakit paru kronis memburuk dan menimbulkan sejumlah keluhan, seperti :

a.      Sesak napas

b.      Batuk darah (hemoptisis)

c.      Mengi

d.      Mudah lelah

e.      Berat badan menurun

3.      Invasive Pulmonary Aspergillosis (IPA)

Invasive Pulmonary Aspergillosis atau IPA biasanya terjadi pada orang dengan daya tahan tubuh lemah, misalnya pada penderita HIV, orang yang menjalani kemoterapi, atau baru menjalani transplantasi sumsum tulang.

IPA adalah jenis aspergilosis yang paling parah, karena infeksi ini bisa menyebar ke kulit, ginjal, paru-paru, dan otak. Gejala yang timbul pada jenis ini tergantung pada organ yang terdampak. Namun, secara umum, gejala IPA meliputi :

a.      Demam dan menggigil

b.      Batuk berdarah

c.      Nyeri dada

d.      Sesak napas

e.      Sakit kepala

Pemeriksaan Aspergilosis

Aspergilosis sulit didiagnosis karena gejalanya bisa serupa dengan gangguan pernapasan lain, seperti tuberkulosis. Oleh sebab itu, untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut ini :

a.      Pemindaian dengan foto Rontgen atau CT scan, untuk mencari keberadaan aspergilloma, sekaligus melihat tanda infeksi di paru.

b.      Tes dahak, untuk memeriksa keberadaan Aspergillus atau mikroorganisme lain yang bisa menyebabkan infeksi.

c.      Tes darah, untuk mengukur kadar antibodi dalam darah sebagai tanda adanya reaksi alergi dan untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi.

d.      Bronkoskopi, untuk memeriksa kondisi paru sekaligus mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk diteliti lebih lanjut.

Penanganan Aspergilosis

Penanganan aspergilosis bisa berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan dan jenis aspergilosis yang diderita. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah :

a.      Observasi, untuk memantau kondisi pasien dengan gejala ringan atau pada penderita aspergilosis yang mengalami aspergilloma.

b.      Pemberian obat antijamur, seperti voriconazole atau amphotericin B, khususnya untuk penderita IPA.

c.      Pemberian obat kortikosteroid dan obat antijamur selama beberapa bulan, untuk mengatasi gejala-gejala ABPA.

d.      Pemberian obat kortikosteroid oral, untuk mencegah agar asma atau cystic fibrosis yang diderita pasien tidak bertambah parah.

e.      Operasi, untuk mengangkat aspergilloma, khususnya jika aspergilloma menyebabkan perdarahan pada paru.

f.       Embolisasi, untuk menghentikan perdarahan yang disebabkan oleh aspergilloma.

 

Referensi :

Uswatun Khasanah. 2017. Mengenal Aspergilosis, Infeksi Jamur Genus Aspergiluss. Jurnal Penelitian Puslitbang LPPM Universitas Negeri Medan.

Niluh Gita Gandi, dkk. 2019. Studi Jamur Aspergillus fumigatus Penyebab Aspergillosis di Pasar Cakranegara Kota Mataram dengan Media Pertumbuhan Potato Dextrose Agar (PDA). Jurnal Analis Medika Jurusan Analis Kesehatan Poltekes Kemenkes Mataram.

Marr, K., et al. 2021. Aspergillosis Complicating Severe Coronavirus Disease. Emerging Infectious Diseases, 27(1), pp. 18.

Latgé, J., & Chamilos, G. 2019. Aspergillus Fumigatus and Aspergillosis in 2019. Clinical Microbiology Reviews, 33(1), pp. e00140-18.

Center for Disease Control and Prevention. 2021. Fungal Diseases. Aspergillosis.

National Organization for Rare Disorders. 2022. Rare Disease Database. Aspergillosis.

National Health Service UK. 2021. Health A to Z. Aspergillosis.

Harman, E. Medscape. 2021. Aspergillosis Clinical Presentation.