Jumat, 26 Agustus 2022 14:52 WIB

Bronkopneumonia

Responsive image
74943
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang terjadi pada bronkus dan alveolus yaitu peradangan atau infeksi akibat virus bakteri atau jamur. Bronkus adalah saluran udara yang memastikan udara masuk dengan baik dari trakea ke alveolus. Sementara itu, alveolus adalah kantong udara kecil yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Meski sama-sama menyerang paru-paru, khususnya saluran udara atau bronkus, bronkopneumonia berbeda dengan bronkitis (peradangan pada bronkus). Bronkopneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada bronkus dan alveolus, sedangkan pada bronkitis, infeksi terjadi hanya pada bronkus. Seseorang yang mengalami jenis pneumonia ini dapat merasa sulit bernapas lega atau sesak napas karena paru-paru mereka tidak mendapatkan suplai udara yang cukup. Bronkopneumonia adalah jenis pneumonia yang paling umum terjadi pada anak-anak. Penyakit ini bahkan menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak akibat infeksi pada anak-anak berusia di bawah 5 (lima) tahun. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat dan berisiko menyebabkan komplikasi yang membahayakan jiwa. Anda bisa mencegah bronkopneumonia dengan mengurangi faktor risiko penyebabnya.

Penyebab Bronkopneumonia

Bronkopneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, antara lain :

1.      Streptococcus pneumoniae

2.      Staphylococcus aureus

3.      Pseudomonas aeruginosa

4.      Haemophilus influenzae

5.      Klebsiella pneumoniae

6.      Escherichia coli

7.      Proteus species

Selain infeksi bakteri, bronkopneumonia juga dapat terjadi akibat infeksi virus, seperti virus COVID 19, atau infeksi jamur, seperti Aspergillus fumigatus.

Faktor Risiko Bronkopneumonia

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bronkopneumonia. Faktor-faktor tersebut meliputi :

1.      Usia

Orang berusia 65 tahun ke atas dan anak-anak usia 2 tahun ke bawah berisiko lebih tinggi terserang bronkopneumonia dan komplikasinya.

2.      Lingkungan

Bronkopneumonia lebih berisiko dialami oleh seseorang yang bekerja atau sering mengunjungi rumah sakit atau panti jompo.

3.      Gaya hidup

Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, bisa meningkatkan risiko bronkopneumonia.

4.      Kondisi medis

Bronkopneumonia dapat dipicu oleh kondisi medis tertentu, seperti :

1.      Penyakit paru kronis, seperti asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

2.      HIV/AIDS

3.      Daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat kemoterapi atau penggunaan obat imunosupresan.

4.      Penyakit kronis, seperti penyakit jantung atau diabetes.

5.      Penyakit autoimun, contohnya rheumatoid arthritis atau lupus.

6.      Kanker

7.      Kesulitan menelan

8.      Batuk kronis

9.      Kondisi yang mengharuskan penggunaan ventilator.

Gejala Bronkopneumonia

Gejala bronkopneumonia pada orang dewasa mirip dengan gejala pneumonia secara umum dan bisa bertambah parah dalam beberapa hari. Gejalanya dapat berupa :

1.      Demam

2.      Batuk berdahak

3.      Sesak napas

4.      Nyeri dada

5.      Mudah berkeringat

6.      Mengigil

7.      Sakit kepala

8.      Nyeri otot

9.      Kelelahan

10.   Linglung, terutama pada lansia.

Gejala-gejala tersebut akan lebih parah pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah atau menderita kondisi medis lain.

Sementara pada bayi dan anak-anak, gejalanya dapat berbeda-beda, antara lain :

1.      Rewel

2.      Demam

3.      Hidung tersumbat

4.      Sulit tidur

5.      Tidak nafsu makan atau minum.

6.      Nadi teraba cepat.

7.      Bibir membiru

8.      Dada tampak cekung ke dalam saat bernapas.

9.      Napas berbunyi (mengi).

Kapan Harus ke Dokter

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala di atas, terutama bila disertai keluhan berikut ini :

1.      Demam hingga 390C atau lebih.

2.      Sesak napas

3.      Nyeri dada

4.      Batuk terus-menerus, terutama bila batuk dengan dahak berwarna kuning kehijauan.

Pemeriksaan ke dokter sangat dianjurkan bagi Anda yang mengalami gejala pneumonia dan memiliki kondisi berikut :

1.      Berusia lebih dari 65 tahun atau kurang dari 2 tahun.

2.      Memiliki daya tahan tubuh lemah atau menderita kondisi medis lain, seperti gagal jantung atau penyakit paru kronis.

3.      Sedang menjalani kemoterapi atau mengonsumsi obat imunosupresan.

 

 

 

Referensi          :

Indri Damayanti, dkk. 2016. Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Bronkopneumonia. Jurnal Keperawatan Akper Pasar Rebo Jakarta.

Htun, T., et al. 2019. Clinical Features for Diagnosis of Pneumonia among Adults in Primary Care Setting : A Systematic and Meta-review. Scientific Reports, 9 (1).

Grief, S., & Loza, J. 2018. Guidelines for the Evaluation and Treatment of Pneumonia. Primary Care, 45(3), pp. 485-503.

World Health Organization. 2021. Newsroom. Pneumonia.

Johns Hopkins Medicine. 2018. Conditions and Diseases. Pneumonia.

Martel, J. Healthline. 2019. Bronchopneumonia : Symptoms, Risk Factors, and Treatment.