Jumat, 26 Agustus 2022 14:40 WIB

Lentigo

Responsive image
11557
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Pernahkah Anda memerhatikan bintik-bintik hitam khususnya pada daerah wajah dan lengan orang yang sudah tua contohnya pada kulit kakek atau nenek Anda? Hal ini biasanya dialami orang tua usia 50 tahun ke atas. Namun bila hal ini terjadi pada seorang remaja atau pada diri Anda sendiri, mungkin hal ini bisa menurunkan rasa percaya diri Anda. Tahukah Anda apa sih bintik-bintik hitam ini? Pernahkan Anda mendengar kata lentigo? Ya, Bintik-bintik hitam ini biasa juga disebut dengan Lentigo. Meskipun terdengar asing ditelinga, lentigo merupakan kejadian yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari. Lentigo ditandai dengan munculnya bercak kecokelatan pada tubuh. Lentigo merupakan bintik-bintik berwarna coklat sampai coklat gelap atau hitam, berbentuk bulat, dengan diameter kurang dari 0,5 cm. Bintik-bintik ini mempunyai warna yang sama ataupun berseling-seling, dan bisa didapatkan di mana saja dipermukaan kulit, termasuk telapak tangan, telapak kaki, dan membran mukosa. Penyebab terjadinya lentigo adalah peningkatan jumlah sel-sel pigmen pada lapisan permukaan kulit. Lentigo biasa diderita oleh orang-orang berusia paruh baya atau lanjut usia. Seiring pertambahan usia, bercak lentigo bisa terus bertambah banyak.

Penyebab Lentigo

Penyebab lentigo berbeda-beda, tergantung pada jenis lentigo itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa jenis lentigo :

1.      Lentigo simplex

Lentigo simplex muncul sejak lahir atau pada masa kanak-kanak dan dapat hilang seiring waktu. Belum diketahui apa yang menyebabkan lentigo simplex, tetapi pada beberapa kasus, lentigo jenis ini muncul pada anak yang menggunakan salep tacrolimus.

2.      Solar lentigo

Solar lentigo terjadi ketika radiasi sinar ultraviolet menyebabkan sel pigmen kulit (melanosit) menjadi terlalu aktif. Kondisi ini mempercepat produksi melanin, yaitu pigmen yang membuat warna kulit menjadi lebih gelap.

Solar lentigo muncul di area kulit yang paling sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, tangan, bahu, dan lengan.

3.      Ink spot lentigo

Lentigo jenis ini terjadi ketika kulit mengalami luka bakar akibat paparan sinar matahari yang terik. Ink spot lentigo umumnya muncul pada orang yang memiliki kulit putih atau cerah.

4.      Radiation lentigo

Radiation lentigo terjadi akibat paparan radioterapi, seperti pada pengobatan kanker.

5.      PUVA lentigo

PUVA lentigo muncul setelah terapi psoralen dan ultraviolet A (PUVA), yaitu terapi untuk mengatasi psoriasis dan eksim.

6.      Sun bed lentigo

Sun bed lentigo muncul akibat paparan sinar ultraviolet dari tanning bed (alat untuk menggelapkan kulit).

7.      Lentigo akibat kelainan bawaan

Beberapa kelainan bawaan yang dapat menyebabkan lentigo adalah :

a.      Sindrom Noonan

b.      Sindrom Cowden

c.      Sindrom Peutz-Jeghers

d.      Sindrom Bannayan-Riley-Ruvalcaba

e.      Sindrom Xeroderma Pigmentosum

Gejala Lentigo

Seperti yang telah dijelaskan di atas, lentigo ditandai dengan bintik-bintik berwarna hitam atau cokelat di kulit. Bintik ini berdiameter 5-20 mm dan bisa muncul secara berkelompok.

Lentigo dapat muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi lebih sering timbul di bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari.

Kapan Harus ke Dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter kulit jika terjadi perubahan pada bintik-bintik yang dapat menandakan kanker kulit melanoma, seperti :

1.      Warnanya semakin gelap.

2.      Bentuknya menjadi tidak beraturan.

3.      Memiliki kombinasi warna yang tidak biasa.

4.      Ukurannya membesar dengan cepat.

5.      Muncul ruam, gatal, atau berdarah.

6.      Penanganan lentigo

Lentigo umumnya tidak berbahaya, sehingga tidak perlu diobati. Namun, tidak sedikit orang memilih untuk mencerahkan atau menghilangkan lentigo dengan alasan estetika. Beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk menghilangkan lentigo adalah :

1.      Mengoleskan krim pencerah kulit yang mengandung hydroquinone atau tretinoin, untuk memudarkan lentigo secara bertahap.

2.      Mengoleskan nitrogen cair (krioterapi) ke area lentigo, untuk menghancurkan kelebihan pigmen.

3.      Menghancurkan sel-sel penghasil melanin (melanosit) dengan menggunakan laser atau Intense Pulse Light Therapy (IPL).

4.      Mengikis lapisan kulit terluar menggunakan cairan kimia yang bersifat asam (chemical peel), agar terbentuk lapisan kulit yang baru.

5.      Mengikis lapisan kulit terluar dengan menggunakan alat khusus (dermabrasi).

6.      Membersihkan lapisan kulit terluar dengan menggunakan kristal kecil (mikrodermabrasi).

Pencegahan Lentigo

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kemunculan lentigo atau kambuhnya lentigo setelah pengobatan, yaitu :

1.      Gunakan pakaian yang menutupi tubuh dan topi yang lebar untuk melindungi wajah dari sinar matahari ketika akan beraktivitas di luar ruangan.

2.      Hindari sinar matahari antara jam 10 pagi dan 2 siang. Usahakan agar Anda hanya beraktivitas di dalam ruangan pada rentang waktu tersebut.

3.      Gunakan tabir surya (sunblock) dengan kandungan SPF minimal 30, setiap 2 jam sekali.

 

Referensi          :

Hardyanto. 2016. Gangguan Kulit Karena Kelainan Pigmentasi. Jurnal Kesehatan Bagian Ilmu Penyakit Kulit Fakultas Kedokteran Universitas Gajahmada Yogyakarta. 

Karabay, E., & Izci, N. 2020. A Retrospective Analysis of Er : YAG Laser Treatment in Solar Lentigines : Our Clinical Observations. The Medical Bulletin of Sisli Eftal Hospital, 54(2), pp. 193-196.

Arginelli, et al. 2019. Efficacy of D-Pigment Dermocosmetic Lightening Product for Solar Lentigo Lesions of the Hand : a Randomized Controlled Trial. PLOS One, 14(5), pp. 1-19.

Mayo Clinic. 2017. Diseases & Conditions. Age Spots (Liver Spots).

Schwartz, R. Medscape. 2020. Lentigo.

Watson, S. Healthline. 2017. Lentigo.

WebMD. 2020. Dermabrasion and Microdermabrasion.