Jumat, 26 Agustus 2022 14:34 WIB

Kanker Lidah

Responsive image
8819
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Kanker lidah adalah salah satu jenis kanker pada rongga mulut yang menyerang jaringan lidah. Penyakit kanker ini ditandai dengan berubahnya sel normal menjadi abnormal dalam menjalankan fungsinya, seperti adanya benjolan di lidah, sariawan, dan sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh ataupun bercak warna merah atau putih pada lidah. Sel abnormal ini paling sering dimulai dari sel skuamosa yang tipis dan melapisi permukaan lidah. Lebih tepatnya, bagian lidah yang terlihat ketika Anda menjulurkan lidah kepada seseorang. Kanker yang berkembang pada area ini umumnya disebut dengan kanker mulut atau kanker oral. Selain itu, sel abnormal juga bisa menyerang dasar atau pangkal lidah, yang merupakan sepertiga bagian belakang lidah. Bagian ini sangat dekat tenggorokan (faring). Kanker yang berkembang di bagian ini disebut kanker hipofaring. Kanker lidah banyak dialami oleh perokok serta orang yang kecanduan minuman beralkohol. Selain itu, kanker lidah juga dapat lebih mudah terjadi pada orang yang pernah terkena infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus). Penyakit kanker lidah adalah jenis kanker yang tidak cukup umum menyerang masyarakat Indonesia jika dibandingkan kanker payudara atau kanker paru-paru. Jenis kanker ini paling sering menyerang pria di atas usia 60 tahun. Kanker yang menyerang indera pengecap ini jarang terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun.

Penyebab Kanker Lidah

Kanker lidah terjadi akibat adanya perubahan atau mutasi genetik pada sel-sel jaringan lidah. Mutasi genetik ini menyebabkan sel tumbuh abnormal serta tidak terkendali, dan menjadi sel kanker. Namun, penyebab mutasi genetik ini sendiri belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor berikut juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah :

1.      Merokok

Kebiasaan merokok atau mengonsumsi tembakau, meskipun bukan dalam bentuk rokok, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah akibat paparan zat pemicu kanker (karsinogenik) yang terdapat di dalam tembakau.

2.      Konsumsi minuman keras (alkohol).

Orang yang sering minum alkohol dalam jumlah banyak lebih berisiko mengalami kanker lidah.

3.      Infeksi Human Papillomavirus (HPV).

Walau jarang terjadi, HPV dapat menyebabkan pertumbuhan jaringan abnormal di dalam mulut, sehingga memicu kanker. Infeksi HPV di dalam mulut dapat menyebar melalui hubungan seksual secara oral.

4.      Kesehatan rongga mulut yang tidak baik.

Kanker lidah juga dapat dikaitkan dengan bentuk gigi yang tidak rata, kasar, dan bergerigi, serta bentuk gigi palsu yang tidak sesuai.

5.      Pola makan yang tidak sehat.

Kurang mengonsumsi buah dan sayur atau memiliki pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lidah.

Gejala Kanker Lidah

Gejala utama yang muncul pada penderita kanker lidah adalah munculnya bercak berwarna merah atau putih pada lidah, dan sariawan yang tidak kunjung reda setelah beberapa minggu. Gejala kanker lidah lainnya yang dapat muncul adalah :

1.      Sakit tenggorokan dan nyeri saat menelan yang berlangsung terus-menerus.

2.      Muncul benjolan di daerah mulut dan leher, akibat pembengkakan kelenjar getah bening.

3.      Rasa kebas dalam mulut yang tidak kunjung hilang.

4.      Perdarahan pada lidah tanpa sebab yang jelas.

5.      Sulit menggerakkan rahang.

6.      Penurunan berat badan secara drastis.

7.      Perubahan pada suara dan berbicara.

Pemeriksaan Kanker Lidah

Dokter akan melaukan wawancara terkait penyakit yang diderita dan melakukan pemeriksaan fisik meliputi kondisi mulut dan lidah pasien. Bila ada kecurigaan ke arah kanker, dokter akan merujuk pasien ke dokter onkologi. Dokter onkologi kemudian dapat melakukan pemeriksaan lanjutan berupa :

1.      Biopsi Lidah

Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan lidah untuk diperiksa di laboratorium. Pasien biasanya akan diberikan bius lokal selama proses biopsi ini.

2.      Pemeriksaan Endoskopi

Jika kanker lidah diduga terjadi pada bagian pangkal lidah, dokter akan melakukan pemeriksaan endoskopi. Pemeriksaan endoskopi dapat sekaligus mengambil sampel jaringan lidah dan kelenjar getah bening di sekitar lidah.

3.      Pemindaian

Pemindaian dilakukan untuk melihat kondisi mulut dan lidah, serta mengetahui penyebaran kanker. Pemindaian dapat dilakukan dengan CT scan atau MRI.

4.      Tes HPV

Tes HPV dilakukan untuk memeriksa apakah pasien positif menderita infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker lidah.

5.      Stadium Kanker Lidah

Berdasarkan keparahan dan luasnya penyebaran sel kanker, kanker lidah dapat dibagi menjadi empat stadium, yaitu :

a.      Stadium 1

Kanker sudah mulai tumbuh, namun diameter kanker belum melebihi 2 cm serta belum menyebar ke jaringan di sekitarnya. Stadium 1 bisa disebut sebagai stadium awal kanker lidah.

b.     Stadium 2

Kanker sudah mencapai diameter sekitar 2-4 cm, namun belum menyebar ke jaringan di sekitarnya.

c.      Stadium 3

Diameter kanker sudah lebih dari 4 cm dan sudah menyebar ke jaringan di sekitarnya, termasuk ke kelenjar getah bening terdekat.

d.      Stadium 4

Kanker sudah menyebar ke jaringan di sekitar mulut dan bibir, atau bahkan ke organ lain yang letaknya jauh, seperti paru dan hati.

 

Referensi          :

Ana Medawati. 2019. Karsinoma Sel Skuamosa Sebagai Salah Satu Kanker Lidah dan Permasalahannya. Jurnal Kesehatan Program Studi Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Wimardhani, Y., et al. 2021. Knowledge and Practice Regarding Oral Cancer : A Study among Dentists in Jakarta, Indonesia. International Dental Journal, 71(4), pp. 309-315.

Mannelli, G., et al. 2018. Classification of Tongue Cancer Resection and Treatment Algorithm. Journal of Surgical Oncology, 117(5), pp. 1092-1099.

American Cancer Society. 2022. Oral Cavity (Mouth) and Oropharyngeal (Throat) Cancer Research UK (2021). Mouth and Oropharyngeal Cancer.

Hersh, E. Healthline. 2019. Everything You Need to Know About Tongue Cancer.