Kamis, 25 Agustus 2022 09:23 WIB

Mudah Marah Saat Bekerja?

Responsive image
501
Ns. Stevani Imma S - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

WASPADAI BURNOUT

Dewasa ini orang sudah tidak asing lagi dengan istilah stres. Orang dapat mengalami stres di mana saja dia berada salah satunya dalam lingkungan pekerjaan.

Namun stress tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan perlu diatasi dengan tepat karena dapat menyebabkan burnout.

Burnout merupakan gejala kelelahan emosional yang disebabkan oleh tingginya tuntutan pekerjaan, yang sering dialami individu yang bekerja pada situasi dimana ia harus melayani kebutuhan orang banyak

Bagaimana sih ciri-ciri umum jika kita mengalami burnout :

1.    Sering merasa sakit

Seperti sakit kepala, demam, sakit punggung, tegang pada otot leher dan bahu, sering flu, susah tidur, rasa letih yang kronis.

2.    Kelelahan emosi

Seperti rasa bosan, mudah tersinggung, sinisme, suka marah, gelisah, putus asa, sedih, tertekan, tidak berdaya.

3.    Kelelahan mental

Seperti acuh tak acuh pada lingkungan, sikap negatif terhadap orang lain, konsep diri yang rendah, putus asa dengan jalan hidup, merasa tidak berharga.

Burnout yang tidak teratasi dengan baik dapat berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, jika gejala atau ciri-ciri burnout muncul, Kita disarankan untuk mengatasinya dengan langkah-langkah berikut ini:

1.    Temukan Penyebabnya

Cara mengatasi burnout yang pertama adalah mengetahui penyebabnya. Sulit untuk membuat perubahan ketika kita tidak tahu persis apa yang menjadi penyebab, menjelajahi faktor atau sumber stres yang berkontribusi dalam hidup dapat membantu.

2.    Atur Jadwal

Cara mengatasi burnout selanjutnya adalah memilah jadwal, putuskan tugas mana yang kurang penting dan sisihkan, Jika kita sudah menjalani hal yang sibuk seharian, menambahkan lebih banyak tugas hanya akan menambah lebih banyak frustrasi dan stress. Sebaiknya evaluasi jadwal yang sudah disusun dan pertimbangkan untuk membatalkan atau menjadwal ulang. Susun jadwal yang sangat urgent terlebih dahulu.

3.    Bicaralah Pada Orang yang Dipercayai

Cara mengatasi burnout selanjutnya adalah mencerita keluh kesah kita kepada orang yang dipercayai, seperti keluarga, kekasih, atau sahabat. Memendam masalah dan kelelahan hanya akan menambahkan stres dan memengaruhi kondisi kesehatan. Melibatkan orang terkasih yang tepercaya dapat membantu kita merasa didukung dan tidak sendirian, sehingga kembali bersemangat.

4.    Beri Dukungan Pada Diri Sendiri

Mencapai titik kelelahan dapat memunculkan perasaan gagal dan kehilangan tujuan atau arah hidup. Berikan cinta dan dukungan pada diri sendiri. Ingatkan diri bahwa kita tidak harus sempurna dan tidak apa-apa untuk istirahat.

5.    Aktivitas Fisik

Cara mengatasi burnout selanjutnya adalah melakukan aktivitas yang santai dan mengatasi stres, seperti yoga, meditasi, atau tai chi. Melakukan aktivitas fisik mampu mengalihkan pikiran dari pekerjaan.

Hal yang tak kalah pentingnya adalah memenuhi kualitas tidur setiap harinya dengan baik.

Nah itu dia cara kita  mengatasi burnout. Jika, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas kehidupan, sebaiknya periksakan kepada ahli profesional atau psikolog ya. Yuk mulai cintai diri sendiri.

Referensi :

Imelda Novelina Sihotang. 2004. Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis dan Jenis Kelamin. Jumal PSYCFIE Volume 1 Nomor 1, Juli 2004 Fakultas Psikologi Universitas Bina Dharma Palembang.

https://www.researchgate.net/publication/320218887_Physical_psychological_and_occupational_consequences_of_job_burnout_A_systematic_review_of_prospective_studies

https://www.psychologytoday.com/us/blog/high-octane-women/201311/the-tell-tale-signs-burnout-do-you-have-them

https://www.healthline.com/health/mental-health/burnout-recovery#priorities

https://www.helpguide.org/articles/stress/burnout-prevention-and-recovery.htm