Senin, 15 Agustus 2022 10:38 WIB

Depresi pada Anak Semakin Meningkat

Responsive image
1239
dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ - RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

Situasi pandemi dua tahun terakhir ini menimbulkan banyak perubahan dalam kehidupan setiap anak yang tidak mudah untuk dilalui. Ada banyak pemicu munculnya masalah/gangguan jiwa pada anak, antara lain:

·         Pembelajaran jarak jauh

·         Tidak bisa bermain dan berkumpul dengan teman dan keluarga

·         Harus berada di rumah saja

·         Pemakaian gadget yang berlebihan

·         Berita berita yang berbahaya, mengancam dan tidak menentu

·         Kesulitan untuk beradaptasi masuk sekolah

·         Bullying

·         Beban sekolah yang berat

·         Situasi di rumah yang tidak nyaman, dll.

Semua hal tersebut memberikan stresor psikososial bagi anak yang dapat berujung pada munculnya depresi.

Sebagai orang tua, tentunya kita sangat memperhatikan kesehatan fisik pada seorang anak, membawanya segera ke dokter dan memberikan obat jika anak sakit seperti demam, batuk, muntah, dll. Apakah kita pun peduli dengan kesehatan jiwa anak?

Kesehatan jiwa pada anak sama penting dengan kesehatan fisiknya. Depresi pada anak seringkali tersembunyi gejalanya, marilah coba mengenalinya dan melakukan pencegahan serta penanganannya.

Menurut DSM 5 (Diagnostic Statistical Manual for Mental Disorder), depresi pada anak memiliki gejala gejala seperti di bawah ini:

 

·         Suasana hati yang sedih atau mudah tersinggung

·         Minat yang menurun, sulit menikmati keseharian

·         Penurunan konsentrasi dan sulit membuat keputusan

·         Insomnia (sulit tidur) atau hypersomnia (terlalu banyak tidur)

·         Perubahan nafsu makan atau perubahan berat badan

·         Kelelahan yang berlebihan, mudah capek, energi berkurang

·         Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan

·         Pikiran berulang tentang kematian atau keinginan bunuh diri

·         Agitasi psikomotor (gelisah) atau malas bergerak (mager)

 

Gejala ini berlangsung selama 2 minggu berturut-turut

Semua gejala-gejala tersebut menyebabkan gangguan fungsi dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, lingkungan sosial, dan keluarga.

Ketika muncul gejala gejala depresi pada anak, segeralah berkonsultasi dengan profesional kesehatan jiwa seperti psikiater, perawat jiwa, psikolog, dokter umum terlatih untuk segera mendapatkan pertolongan.

Depresi pada anak dapat dicegah dengan melakukan pola asuh yang tepat untuk mendukung kondisi mental anak.

 

Prinsip pola asuh yang dapat dilakukan untuk mencegah depresi pada anak adalah:

- LOVE, berikan cinta kasih, perhatian bagi anak dan pastikan kita selalu ada untuk mereka

- CONVERSATION, dorong anak untuk mau bercerita tentang apa yang dialaminya, pastikan dia nyaman dan bebas bercerita

- LISTEN, pastikan kita mendengarkan apa yang anak ceritakan, iya mendengarkan, bukan terlalu cepat menasihati dan menghakimi

- FEELING, cari tahu apa yang anak sedang rasakan dan validasi perasaan tersebut

- SYMPTOMS, kenali tanda dan gejala depresi yang muncul

- BEHAVIOR, waspada terhadap berbagai perubahan perilaku yang ditunjukkan anak

- PATIENCE, sabar dalam menghadapi anak, jangan memberikan tekanan yang berat baginya

- EDUCATE, sampaikan pada anak pentingnya kesehatan jiwa

- COPING, bantu anak dalam mempelajari keterampilan koping yang efektif dalam menghadapi stres, misalnya melakukan relaksasi

- REST TIME, pastikan anak memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup

- PROBLEM SOLVING, bantu anak dalam mencari pemecahan masalah yang efektif dan realistis

- ENVIRONMENT, berikan anak lingkungan yang kondusif dan suportif untuk perkembangan mentalnya

- SUPPORT, secara reguler selalu berikan dukungan, motivasi dan pujian bagi anak

- EXERCISE, pastikan anak melakukan olah raga secara rutin untuk menjaga kesehatan fisik dan jiwanya tetap baik

- BE PROUD, sampaikan selalu pada anak bahwa kita bangga padanya, hal ini penting untuk membangun harga diri dan percaya dirinya

- HELP, datang dan berkonsultasi dengan profesional untuk mendapatkan pertolongan

"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Proverb)

Kesehatan jiwa anak jauh lebih penting dari nilainya di sekolah. Mari sediakan waktu lebih banyak untuk anak karena mereka perlukan itu!

 

Referensi:

1. American Psychiatric Association (2014). Manual Diagnóstico y Estadístico de los Trastornos Mentales (DSM-5) [Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM−5)]. Madrid: Médica Panamericana.

2. American Psychological Association Society of Clinical Psychology (APA). (2017). Depression. Available online at: https://www.div12.org/psychological-treatments/disorders/depression/

3. Angold, A., and Costello, E. J. (1995). A test-retest reliability study of child-reported psychiatric symptoms and diagnoses using the Child and Adolescent Psychiatric Assessment (CAPA-C). Psychol. Med. 25, 755–762.