Rabu, 10 Agustus 2022 08:17 WIB

Tips Perawatan Kulit pada Bayi Baru Lahir

Responsive image
2116
dr. I Gusti Ayu Agung Dwi Karmila, SpKK(K) - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

          Bayi mengalami perubahan lingkungan saat lahir, dari kondisi berair dalam rahim menjadi kondisi yang kering. Kulit bayi baru lahir harus segera beradaptasi terhadap perubahan kondisi tersebut dan akan terjadi pematangan fungsi kulit secara bertahap untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi, racun, sinar matahari (UV), perubahan suhu, dan kehilangan air berlebihan. Oleh karenanya, diperlukan praktik perawatan kulit yang lembut untuk mendukung perkembangan dan fungsi kulit bayi.

          Menjaga kebersihan tubuh bayi merupakan sebuah kebiasaan mutlak yang harus dilakukan orangtua terhadap bayi mereka untuk meminimalisasi risiko terkena penyakit. Perawatan ini tidak hanya harus dilakukan secara berkala, tetapi proses perawatan ini juga harus dilakukan dengan benar.

Berikut adalah tips perawatan kulit umum untuk bayi sehat :

1.    Mandi

a.    Penundaan mandi pertama selama 12-24 jam pada bayi baru lahir yang sehat dapat mendukung keberhasilan inisiasi menyusui

b.    Direkomendasikan agar bayi menggunakan pembersih cair khusus bayi

dengan pH netral atau asam ringan.

c.    Membersihkan bayi yang baru lahir memerlukan perawatan khusus untuk

menghindari iritasi kulit, mata, dan mengalami infeksi kulit.

d.    Mandi bak rendam lebih dipilih daripada mandi spons

2.    Pelembab

a.    Penggunaan pelembab kulit (emolien) secara teratur mengurangi risiko mengembangkan eksim (dermatitis atopic) pada bayi dengan riwayat keluarga dermatitis atopik

b.    Pelembab kulit (Emolien) harus dioleskan dalam lapisan tipis untuk menghindari penumpukan didaerah lipatan kulit dan diketahui minyak biji bunga matahari adalah emolien kulit alami yang efektif

3.    Area popok

a.     Jaga area popok tetap bersih dan kering dengan sering mengganti popok

b.     Dapat menggunakan tisu dengan pH basa untuk membersihkan kulit yang tidak teriritasi

4.    Perlindungan sinar matahari

a.     Menghindari sinar matahari dengan menggunakan pakaian pelindung untuk bayi dibawah usia 6 bulan

a.     Tabir surya umumnya tidak direkomendasikan untuk bayi kurang dari 6 bulan, tetapi dapat digunakan untuk area kecil yang terbuka ketika paparan sinar matahari tidak dapat dihindari

          Kulit bayi secara fungsional masih mengalami perkembangan. Gangguan fungsi sawar pada kulit neonatus membuatnya rentan terhadap iritasi kimia dan infeksi local maupun sistemik dibandingkan dengan orang dewasa. Perhatikan pemakaian pembersih kulit bayi, pilih produk yang ringan dan mendorong maturasi sawar kulit bayi.

          Bayi baru lahir memiliki area permukaan yang luas dalam hubungannya dengan volume dan konduktansi panas yang tinggi dengan peningkatan risiko kehilangan panas. Mengeringkan kulit neonatus menggunakan inkubator pada suhu thermos neutral dapat berguna dalam mencegah penurunan suhu tubuh yang cepat dalam tubuh saat setelah lahir, terutama untuk bayi dengan berat lahir rendah yang sangat beresiko kehilangan panas

Referensi :

1.   Johnson E, Hunt R. Infant skin care: updates and recommendations. Curr Opin Pediatr. 2019 Aug;31(4):476-81.

2.   Blume-Peytavi U, Lavender T, Jenerowicz D, et al. Recommendations from a European Roundtable Meeting on Best Practice Healthy Infant Skin Care. Pediatr Dermatol 2016; 33:311–21.

3.   Goyal NK. The newborn infant. In: Kliegman RM, St. Geme JW, Blum NJ, Shah SS, Tasker RC, Wilson KM, eds. Nelson Textbook of Pediatrics. 21st ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2020:chap 113