Selasa, 09 Agustus 2022 13:03 WIB

Apakah Lumpuh Pasti Stroke? Kenali Bannwarth’s Syndrome

Responsive image
539
Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes, - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

     Sindroma Bannwarth adalah kumpulan gejala yang menyerang persarafan dan disebabkan infeksi bakteri Borrelia burgdorferi yang dibawa oleh kutu. Sindroma ini umumnya muncul sebagai manifestasi awal dari penyakit Lyme terutama di Eropa. Meskipun jarang terjadi, penting untuk mengenali tanda-tanda penyakit ini supaya dapat dilakukan penanganan yang tepat.

     Trias gejala pada Sindroma Bannwarth adalah nyeri yang menjalar sepanjang saraf yang cedera, infeksi saraf otak, dan kelainan sel cairan otak. Nyeri yang menjalar sepanjang saraf ini dapat terjadi pada saraf tubuh manapun, tetapi umumnya muncul sepagai nyeri punggung bawah yang menjalar ke kedua kaki. Sedangkan gejala dari infeksi saraf otak bervariasi tergantung dari saraf mana yang terinfeksi, misalnya pandangan kabur terjadi pada infeksi saraf mata dan kelumpuhan wajah pada infeksi saraf wajah.

     Selain gejala-gejala di atas, beberapa pasien umumnya mengeluh adanya ruam-ruam merah yang berpindah-pindah serta gejala-gejala flu seperti demam, lemas, dan lesu. Karena gejalanya yang tidak spesifik, sangat penting untuk menggali lebih dalam riwayat perjalanan pasien terutama ke daerah-daerah endemis dan riwayat gigitan kutu.

     Dalam upaya menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan seperti MRI, CT-Scan, pemeriksaan cairan otak, dan pemeriksaan darah. Pemeriksaan MRI dan CT-Scan merupakan pemeriksaan radiologis untuk melihat struktur otak dan saraf tulang belakang. Kedua pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan membedakan diagnosis Sindroma Bannwarth dengan penyakit lain. Sedangkan pemeriksaan cairan otak dilakukan dengan menusukkan jarum kecil pada punggung pasien hingga menembus ruang cairan otak di sumsum tulang belakang. Dari pemeriksaan cairan otak ini dapat dilakukan deteksi sistem imun tubuh yang terbentuk untuk melawan bakteri B. burgdorferi.

     Dengan penanganan yang tepat, angka kesembuhan dari penyakit ini cukup tinggi. Penanganan Sidroma Bannwarth terutama difokuskan pada pemilihan antibiotik yang tepat selama 14 hari. Selain itu, pasien juga dirawat inap dan diberikan terapi penunjang untuk mengurangi keluhan.

Referensi :

1.    Katarina Ogrinc, Lara Lusa, Stanka Lotri?-Furlan, Petra Bogovi?, Daša Stupica, Tjaša Cerar, Eva Ruži?-Sablji?, Franc Strle, Course and Outcome of Early European Lyme Neuroborreliosis (Bannwarth Syndrome): Clinical and Laboratory Findings, Clinical Infectious Diseases, Volume 63, Issue 3, 1 August 2016, Pages 346–353, https://doi.org/10.1093/cid/ciw299

2.    Dutta, Ankhi MD, MPH; Hunter, Jill V. MD; Vallejo, Jesus G. MD. Bannwarth Syndrome, The Pediatric Infectious Disease Journal: November 2021 – Volume 40 – Issue 11 – p e442-e444 doi: 10.1097/ INF.0000000000003245

3.    Shah A, O'Horo JC, Wilson JW, Granger D, Theel ES. An Unusual Cluster of Neuroinvasive Lyme Disease Cases Presenting With Bannwarth Syndrome in the Midwest United States. Open Forum Infect Dis. 2017;5(1):ofx276. Published 2017 Dec 23. doi:10.1093/ofid/ofx276