Selasa, 09 Agustus 2022 12:10 WIB

Globus Histerikus

Responsive image
3770
dr. Ida Ayu Alit Widiantari,Sp.THT-KL - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Globus atau yang disebut sensasi globus adalah keluhan sensasi fisik adanya benda asing di tenggorok. Sensasi globus adalah keluhan yang sering ditemukan pada bagian telinga, hidung, tenggorok kepala leher (THT-KL). Keluhan sulit menelan dan tidak mau makan sulit dibedakan terutama pada anak- anak. Sulit menelan atau disfagia dapat terjadi karena sebab mekanik, motorik atau globus histerikus. Globus histerikus termasuk gangguan somatoform dengan keluhan spesifik perasaan ada benjolan di kerongkongan yang menyebabkan disfagia atau sulit makan yang tidak berkaitan dengan kerusakan jaringan. Hampir 4% kunjungan pasien ke bagian THT-KL karena sebab ini, dengan rentang usia 35-54 th merupakan yang paling sering.

Globus menyebabkan gangguan diet penderita dan kualitas hidup. Diagnosis globus histerikus memerlukan proses eksklusi etiologi organik. Selain itu, kesulitan menelan juga dapat terjadi karena sebab mekanik, salah satunya adalah hernia hiatal . Hernia hiatal adalah kelainan anatomi dimana terjadi pergeseran gastroesofageal junction ke atas diafragma (University of Iowa Health Care. 2019).

Etiologi globus masih belum jelas, dapat terjadi karena multifaktorial. Beberapa penyebab antara lain spasme krikofaringeal, tonsil lingual, osteofit servikal, hernia hiatal, refluks gastro-esofageal, sinusitis, postnasal drip, goitre, benda asing, cemas atau kanker hipofaring.

Keluhan dapat digambarkan sebagai adanya benda asing di tenggorokan, tenggorok terasa bengkak atau gatal. Gejala dapat intermiten atau persisten, namun gejala konstan dan bertambah berat menyebabkan pasien datang ke dokter. Biasanya rasa benda asing pada sternal dan suprasternal. Sensasi globus sering dirasakan saat pasien menelan saliva atau makan dan minum, sehingga anamnesis diarahkan ke hubungan sensasi globus dengan makan dan menelan. Nyeri saat menelan bukan tipikal gejala sensasi globus. Anamnesis mengenai gejala refluks dengan menggunakan kuesioner Reflux Symptom Index. Keluhan lain yang sering dirasakan adalah berdehem membersihkan tenggorok, batuk dan suara serak. Ada hubungan keluhan dengan kecemasan dan gejala stress psikologis, seperti palpitasi, tidur terganggu dan rasa panik. Keluhan red flag yang harus ditanyakan antara lain serak persisten, disfagia progresif atau disfagia untuk makanan padat atau nyeri saat menelan, hemoptisis dan berat badan turun. Riwayat konsumsi alkohol dan merokok juga sebagai faktor yang penting (Pang L, Sarren R, Gorecki A. 2021).

Pemeriksaan fisik secara lengkap, terutama kepala leher. Pemeriksaan leher dengan palpasi bagian kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening servikal. Pemeriksaan 5 orofaring dan kavitas oral untuk menilai ulserasi atau ketidaksimetrisan yang dapat dicurigai sebagai keganasan. Pemeriksaan hidung untuk menilai adanya inflamasi mukosa, polip atau pus karena post nasal drip dapat menjadi penyebab globus.

Manajemen berupa perubahan pola hidup dan terapi suportif. Perubahan pola hidup seperti menghindari asap rokok, alkohol dan kafein disebutkan dapat memperbaiki gejala pada Sebagian pasien. Pasien disarankan menahan keinginan untuk membersihkan tenggorok. Jika ada gejala dengan kecurigaan refluks gastroesofagenal dapat diberikan penghambat H2, penghambat pompa proton, sukralfat, antasida selama 4 bulan (Lee B, Kim G. 2012).

 

 

 

Referensi :

University of Iowa Health Care. 2019. Lump In Throat (Throat Fullness, Globus Syndrome, Globus Sensation, Globus Hystericus, Globus Pharyngeus).

Pang L, Sarren R, Gorecki A. 2021. Medical and psychiatric differential diagnoses of pediatric globus sensation: A case study with review discussion. Clin child Psych.0(0) 1-9

Lee B, Kim G. 2012. Globus Pharyngeus: A review of its etiology, diagnosis and treatment. Wrold J Gastroenterol.18(20);2462-2471.