Selasa, 09 Agustus 2022 11:20 WIB

Dapatkah Pasien Mengontrol Penghilang Rasa Nyeri?

Responsive image
821
dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An, M.Kes, K - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

     Pemberian penghilang rasa nyeri saat ini dapat dikontrol oleh pasien. Hal ini dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu PCA (Patient Controlled Analgesia) dan PCEA (Patient Controlled Epidural Analgesia). Metode mengurangi rasa sakit (analgesia) melalui obat yang diberikan melalui rongga epidural pertama kali dilakukan oleh Leonard J. Corning, seorang ahli saraf yang pada tahun 1885 secara tidak sengaja menyuntikkan kokain ke dalam ruang epidural pasien. Pada tahun 1900, analgesia epidural telah digunakan untuk mengobati rasa sakit saat melahirkan. Phillip Bromage memperkenalkan pemberian morfin epidural untuk analgesia pasca operasi pada tahun 1980. Pengenalan analgesia epidural yang dikontrol pasien (PCEA) dengan morfin diikuti pada tahun 1988. Pemberian obat ke dalam ruang epidural untuk analgesia pasca operasi adalah praktik umum saat ini. Opioid dan anestesi lokal sebagai agen tunggal atau sebagai kombinasi telah lazim digunakan, serta adjuvant dan cara pemberian baru telah banyak diperkenalkan.

     Kemajuan dalam teknologi terkini telah mengijinkan obat-obatan analgesia epidural untuk dikontrol pemberiannya oleh pasien (PCEA), menggunakan prinsip yang sama dengan opioid analgesia yang dikontrol pasien secara intravena (PCA IV).

     Analgesia epidural yang dikontrol pasien (Patient controlled epidural analgesia/PCEA) menawarkan efektivitas analgesia yang lebih tinggi dan penggunaan dosis obat yang lebih rendah daripada analgesia yang dikontrol pasien secara intravena, serta memberikan kontrol dan kepuasan pasien yang lebih besar. Penggunaan PCEA juga dikaitkan dengan efek samping obat opioid contohnya morfin, seperti sedasi, depresi napas, mual muntah dan konstipasi yang lebih kecil dibanding PCA IV. Teknik ini harus dipertimbangkan sebagai terapi pilihan untuk pasien berisiko tinggi yang pulih dari prosedur yang sangat invasif, seperti misalnya operasi membuka rongga dada, operasi perut bagian atas, penggantian lutut total.

     PCEA juga banyak dikerjakan pada pasien obstetrik, dikarenakan analgesia epidural sangat umum digunakan pada populasi pasien ini. Bentuk analgesia ini juga telah berhasil digunakan pada pasien pasca operasi, termasuk mereka yang telah menjalani operasi perut atau tulang belakang yang ekstensif. Manfaat potensial dari bentuk PCEA ini dibandingkan pemberian intravena konvensional termasuk pengurangan konsumsi opioid total dengan konsekuensi penurunan efek samping terkait. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan PCEA lebih baik dibandingkan dengan penggunaan analgesia epidural kontinu, dengan pengurangan dosis anestesi lokal total dan blok motorik yang menyertainya.

     Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dari pemakaiaan PCEA untuk penatalaksanaan nyeri akut pasca operasi. Maka dari itu wajib mempertimbangkan jalur pemberian, jenis obat, dosis regimen awal serta dosis penyesuaian, dan penatalaksanaan efek samping. Keuntungan PCEA adalah setiap pasien memiliki variabilitas respon terhadap opioid, sehingga dengan menggunakan PCEA dosis dan titrasi dari obat lebih terindividualisasi. Keuntungan yang lain adalah tingkat kepuasan pasien yang lebih tinggi dalam mengontrol nyeri dan efektifitas analgesia yang lebih baik dibandingkan menggunakan sistem analgesia yang konvensional.

     Kekurangan PCEA adalah tidak semua pasien dapat mengerti instruksi yang perlu diketahui untuk mempertahankan keamanan dan efektifitas penggunaan PCEA, potensi terjadinya kesalahan dosis opioid dimana hal ini berhubungan dengan faktor alat, petugas medis yang meresepkan atau memprogram, serta biaya yang lebih tinggi.

Referensi :

1.    Elliott JA. PATIENT-CONTROLLED ANALGESIA. Curr Ther Pain. 2009 Jan 1;73–8.

2.    Ghodse AH, Galea S. Opioid analgesics and narcotic antagonists. Side Eff Drugs Annu. 2010 Jan 1;32:183–224.

3.    Kissin I. Patient-Controlled-Analgesia Analgesimetry and Its Problems. Anesth Analg [Internet]. 2009;108(6). Available from: https://journals.lww.com/anesthesia-analgesia/Fulltext/2009/06000/Patient_Controlled_Analgesia_Analgesimetry_and_Its.37.aspx

4.    Rockford MA, DeRuyter ML. PERIOPERATIVE EPIDURAL ANALGESIA. Curr Ther Pain. 2009 Jan 1;78–84.

5.    Sinatra RS. Pain, Postoperative. Encycl Neurol Sci. 2003 Jan 1;764–9.