Selasa, 09 Agustus 2022 10:28 WIB

Kenali Psikotik Dan Putus Obat Methylprednisolone

Responsive image
10914
dr. Ida Aju Kusuma Wardani, SpKJ(K), MARS - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Laporan kasus mengenai gejala psikotik akut yang terjadi pada pasien akibat penghentian penggunaan steroid jangka panjang pernah dilaporkan oleh Senay dkk. Dilaporkan penghentian pengobatan methylprednisolone pada perempuan usia 52 tahun dengan penggunaan methylprednisolone 32 miligram perhari selama 3 bulan. Pasien tersebut mendapatkan pengobatan methylprednisolone selama 3 bulan karena terdiagnosa sarkoidosis (penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel tubuh yang mengalami peradangan. Kondisi ini umumnya menyerang paru-paru dan kelenjar getah bening, tetapi bisa juga terjadi di mata, kulit, atau jantung) sejak 20 tahun yang lalu. Penghentian methylprednisolone dilakukan karena pasien sedang dalam fase remisi. Gejala psikotik seperti bicara sendiri halusinasi auditorik dan visual muncul 1 bulan setelah penghentian methylprednisolone.

Psikotik (gangguan jiwa berat) dapat diartikan sebagai kumpulan gejala dimana kapasitas mental manusia, respon afektif, kemampuan menilai realita, komunikasi, dan hubungan dengan manusia lainnya mengalami gangguan. Psikotik merupakan gejala dan tidak didiagnosa tersendiri. Psikotik dapat hadir pada diagnosa gangguan mental organik, depresi, bipolar, gangguan waham menetap maupun skizofrenia.

Tanda-tanda gangguan psikotik, antara lain:

1.    Gangguan dalam menilai realita (misal: membenturkan kepala karena kepala nyeri tidak berkurang, membanting barang karena marah-marah sehingga mengganggu orang terdekat, dll)

2.    Gangguan dalam fungsi mental (misal: waham, halusinasi, perubahan dalam cara berpikir, gangguan tidur dan perubahan gangguan mood)

3.    Gangguan dalam aktivitas sehari-hari (misal: tidak mau mandi, berdiam di kamar sepanjang hari, dll)

 

Munculnya gangguan negatif tampak ekspresi emosi yang berkurang mencakup pengurangan ekspresi emosi pada wajah, kontak mata, intonasi ucapan, dan gerakan tangan, kepala, dan wajah yang biasanya memberikan penekanan emosional pada ucapan. Avolisi adalah penurunan aktivitas terarah yang diprakarsai oleh diri sendiri. Individu dapat duduk untuk waktu yang lama dan menunjukkan sedikit minat untuk berpartisipasi dalam pekerjaan atau kegiatan sosial. Gejala negatif lainnya termasuk alogia, anhedonia, dan asosial. Alogia dimanifestasikan dengan berkurangnya ucapan. Anhedonia adalah penurunan kemampuan untuk mengalami kesenangan dari rangsangan positif atau penurunan dalam ingatan kesenangan yang sebelumnya dialami. Asosial mengacu pada kurangnya minat dalam interaksi sosial dan mungkin terkait dengan avolisi, tetapi juga bisa menjadi manifestasi dari terbatasnya peluang untuk berinteraksi sosial.

 

Bagaimana hubungan berhenti minum obat methylprednisolone dapat memunculkan gejala psikotik?

Penghentian dari penggunaan obat methylprednisolone yang mendadak dan muncul gejala psikotik disebabkan kegagalan aksis hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) salah satunya ditentukan oleh kortikosteroid sebagai umpan balik negatif yang berfungsi mengontrol hiperaktivasi dari aksis HPA. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapat menyebabkan penumpulan umpan balik negatif. Penggunaan jangka panjang kortikosteroid yang tiba-tiba dihentikan juga akan menyebabkan hiperaktivasi aksis HPA terjadi secara tiba-tiba. Hal tersebut dikarenakan aksis HPA yang terbiasa terkontrol dengan kortikosteroid akan hiperaktif saat faktor yang biasa mengontrolnya hilang. Hal ini yang menyebabkan munculnya tanda-tanda psikotik.

Disarankan bila meminum methylprednisolone harus dipantau dan dievaluasi manfaatnya oleh dokter dan diturunkan perlahan-lahan penggunaan obat tersebut oleh dokter juga. Tidak diperbolehkan pasien membeli obat methylprednisolone sendiri karena juga dapat sebabkan penggunaan tidak tepat untuk sakit yang diderita dan memudahkan munculnya resistan.

 

 

 

Referensi :

Sadock, B. J., 2021. Kaplan & Sadock's Synopsis of psychiatry. 11 ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Senay, O., Varli, A. T. & Polat, I., 2019. Acute Psychotic episode after steroid withdrawal. Psychiatry and Clinical Psychopharmacology.