Senin, 08 Agustus 2022 13:05 WIB

Adaptasi Tubuh Fokus Pada Metabolisme Pada Diabetesi Saat Bulan Ramadhan

Responsive image
646
dr. Ida Bagus Aditya Nugraha, M.Biomed, Sp.PD - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Tidak terasa akan memasuki bulan Ramadan bagi rekan rekan yang menjalankan ibadah puasa. Sedikit informasi yang akan kami bagikan terkait dengan series artikel kami mengenai Diabetes dan Ranadhan, diawali dengan perkenalan pada artikel ini mengenai adaptasi tubuh seorang penderita diabetes pada saat bulan Ramadan dan menjalankan ibadah puasa.

Bulan Ramadan adalah bulan ke-9 dalam penanggalan Arab, di mana saat memasuki bulan tersebut para sejawat atau rekan rekan Muslim akan menjalankan ibadah puasa.  Lamanya atau durasi menjalankan ibadah puasa ini tergantung dari lokasi geografis seseorang berada karena dimulai dari matahari terbit serta berakhir saat matahari terbenam. Di wilayah khatulistiwa puasa Ramadan berlangsung sekitar 11–12 jam, sedangkan di wilayah yang jauh dari khatulistiwa dapat berlangsung sampai di atas 20 jam.

Puasa yang dilaksanakan misal mengambil contoh para sobat diabetes di Indonesia seperti kita ketahui yang berada di daerah khatulistiwa, dilaksanakan sekitar 11 jam ( kurang dari 24 jam). Durasi waktu tersebut menyebabkan tubuh tidak akan mendapatkan asupan makanan, sehingga akan mengakibatkan kadar gula darah ( glukosa) darah menurun. Jika kadar gula darah menurun, maka akan mengakibatkan tubuh merespons dengan jalan mengurangi produksi insulin, seperti kita tahu insulin ini ada dalam tubuh baik pada orang sehat dan pada orang yang sakit diabetes namun terdapat perbedaan pada keampuhan atau sensitivitasnya. Berkaitan dengan penurunan glukosa, maka ada yang disebut respon balik yaitu menaikkan respon hormone kontra insulin, istilahnya respon balik dari insulin, karena di dalam badan ini sesuatu harus direspons secara cepat yaitu disebut hormone glucagon, yang akan menyebabkan cadangan gula yang ada di hati dan di otot akan dipecah, untuk dapat mengatasi kekurangan gula tadi.

Perlu diketahui proses proses ini memang secara umum terjadi di dalam tubuh, dalam proses yang sangat rumit dan kita tinggal merasakan manfaatnya, Namun sedikit yang perlu kami share pada informasi penting bagaimana proses ini pada penderita diabetes khususnya diabetes yang tergantung insulin atau disebut dengan diabetes tipe 1 terjadi.

Pada individu normal, proses di atas berada pada keseimbangan antara insulin dan hormon kontra insulinnya, untuk mempertahankan glukosa darah dalam kadar yang normal. Pada pasien diabetes, keseimbangan homeostasis glukosa ini terganggu oleh patofisiologi yang mendasari diabetes disamping karena hal ini juga sering dikarenakan penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan sekresi dari insulin.

Pada pasien dengan DM tipe 1 mungkin didapatkan masalah gangguan mekanisme respon glukagon terhadap keadaan hipoglikemia. Sedangkan pada pasien dengan defisiensi insulin, kondisi puasa dapat menyebabkan pemecahan glikogen yang berlebihan serta peningkatan glukoneogenesis dan ketogenesis yang akan mengakibatkan timbulnya hiperglikemia dan ketoasidosis ( kondisi berbahaya yang bisa membuat pasien tidak sadar sehingga harus dibawa ke RS).

Semoga informasi awal pada series diabetes dan Ramadan dapat bermanfaat. Dan bersambung pada series ke-2 dan ke-3. Salam Sehat..Sehat Indonesia.

 

 

 

 

 

REFERENSI

Al-Matoatouq MA. 2012. Pharmacological Approaches to The Management of Type 2 Diabetes in Fasting Adults During Ramadan. Diab Metab Syndr Obes. 5: 109-119.

Al-Arouj M,Ibrahin MA, Assaag-Khalil S, Kendall D, Buse J, et al. 2010. Recommendation for Management of Diabetes During Ramadan. Diabetes Care. 33: 1895 -1902.

Akanji AO, Mojiminiyi OA, Abdella N. 2010. Beneficial Changes in Serum Apo A1 and Its Ratio to ApoB and HDL in Stable Hyperlipidaemic Subjects After Ramadan Fasting in Kuwait. Eur J Clin Nutr. 54: 508–513.

Al Arouj M, et al. 2013. The effect of vildagliptin relative to sulphonylureas in Muslim patients with type 2 diabetes fasting during Ramadan: the VIRTUE study. The Int J of Clin Practice. 67(10): 957–963.

International Diabetes Federation. 2022. https://www.idf.org/our-activities/education/diabetes-and-ramadan/people-living-with-diabetes.html. Accesed: 20 Maret 2022

Diabetes and Ramadan: Practical guidelines 2021. Janaury 2022. Diabetes research and Clinical Pracrice 185(3):109185: DOI: 10.1016/j.diabres.2021.109185

PERKENI 2015. Panduan Penatalaksanaan DMT2 pada Individu Dewasa di Bulan Ramadhan.