Senin, 08 Agustus 2022 11:52 WIB

Keluar ASI Padahal Tidak Sedang Masa Menyusui? Mari Kita Simak Penjelasan Mengenai Sindrom Ahumada-Del Castillo

Responsive image
20574
Prof. Dr. dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, M.Kes, - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Sindrom Ahumada-Del Castillo adalah kondisi langka yang mengenai perempuan dewasa. Sindrom ini ditandai dengan keluarnya air susu dari puting susu meskipun tidak baru melahirkan anak (tidak dalam masa menyusui) dan tidak ada menstruasi dalam waktu lama (amenorrhea). Produksi urin juga kadang menurun. Perempuan dengan penyakit ini memiliki payudara yang bentuk dan ukurannya normal. Tanda seks sekunder seperti pertumbuhan rambut dan suara juga normal. Akan tetapi, indung telurnya (ovarium) tidak memproduksi sel telur sehingga perempuan yang sedang mengalami sindrom ini tidak menstruasi dan tidak bisa hamil untuk sementara waktu.

Sindrom Ahumada-Del Castillo merupakan kelainan hormon dengan ciri gangguan fungsi kelenjar pituitari dan hipotalamus di otak. Pada perempuan yang terjangkit sindrom ini, terjadi peningkatan produksi hormon prolaktin yang tidak normal. Hormon prolaktin adalah hormon yang menstimulasi produksi air susu. Pada pemeriksaan darah, akan terlihat kadar prolaktin meningkat di atas ambang normal sementara hormon lain seperti estrogen dan FSH (follicle stimulating hormone) menurun.

Penyebab sindrom ini belum diketahui, namun peneliti menduga terdapat tumor kecil yang sulit terdeteksi di kelenjar pituitari atau hipotalamus. Tumor ini menyebabkan kelenjar tersebut tidak berfungsi dengan baik. Rendahnya kadar dopamin tubuh juga bisa menyebabkan sindrom ini. Kondisi lain yang mungkin saja berkaitan dengan sindrom Ahumada-Del Castillo adalah rendahnya hormon tiroid (hipotiroidisme) dan penggunaan obat-obatan penghambat dopamin jangka panjang (misal Chlorpromazine dan Thorazine).

Penanganan sindrom Ahumada-Del Castillo mencakup pemberian obat-obatan yang menstimulasi dopamin. Contoh obatnya adalah Bromocriptine dan Peroglide. Obat-obatan tersebut dapat menurunkan kadar prolaktin dalam darah sehingga pengeluaran air susu abnormal bisa dihentikan dan siklus menstruasi kembali normal. Apabila terdapat tumor di kelenjar pituitari dan hipotalamus, operasi kadang dapat dilakukan. Pada beberapa pasien, terapi radiasi dapat juga digunakan untuk mengatasi tumor. Jika sindrom ini disebabkan oleh penyakit lain seperti hipotiroidisme, maka penanganan terhadap penyakit dasarnya tersebut akan dapat menyembuhkan sindrom ini. Dengan penanganan yang sesuai, sebagian besar perempuan yang menderita sindrom Ahumada-Del Castillo bisa sembuh dan kembali hidup normal.

 

 

 

 

 

 

Referensi :

Goldman L, Ausielio D, eds. Cecil Textbook of Medicine. 22nd Ed. Philadelphia, PA. W. B. Saunders Co., 2003:1365-66.

National Organization for Rare Disorders (NORD). Ahumada-Del Castillo Syndrome. Rare Disease Database. 2005. Tersedia di https://rarediseases.org/rare-diseases/ahumada-del-castillo-syndrome/. Diakses 21 Februari 2022.

Purohit, MP. Ahumada-Del Castillo Syndrome. DoveMed. 2018. Tersedia di https://www.dovemed.com/diseases-conditions/ahumada-del-castillo-syndrome/.  Diakses 21 Februari 2022.

The Editors of Encyclopaedia Brittanica. Galactorrhea. Encyclopedia Britannica. 2014. Tersedia di https://www.britannica.com/science/galactorrhea. Diakses 21 Februari 2022.