Senin, 08 Agustus 2022 09:48 WIB

Pentingnya Kebutuhan Keluarga Pasien di Intensive Care Unit (ICU)

Responsive image
10269
Anis Rahmawati, S.Kep., Ners, - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

     Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri, dengan staf yang terlatih dan perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan memberikan terapi untuk pasien-pasien yang menderita penyakit akut, cedera atau penyakit lain yang mengancam nyawa (Kemenkes, 2011). Pada umumnya ruangan ICU didesain dalam keadaan tertutup, memiliki karakteristik alat dengan teknologi tinggi dan pada prinsipnya ruang ICU di Indonesia tidak dirancang untuk kehadiran kerabat pasien dalam waktu yang lama terutama disaat pandemi covid 19 dua tahun belakangan ini.

     Keluarga tidak hanya tidak dapat melihat masuk dalam waktu lama. Mereka bahkan sama sekali tidak diperbolehkan untuk masuk mengunjungi pasien. Kebijakan ini diambil rumah sakit tak lain dan tak bukan demi kepentingan pasien itu sendiri. Pasien-pasien yang dirawat di ruang ICU merupakan pasien dengan tingkat kekritisan penyakit yang cukup tinggi dan sebagian besar dari mereka memiliki imun yang rendah sehingga sangat mudah terkena virus covid 19. Salah satu dampak yang muncul dari kebijakan ini yaitu peningkatan kecemasan keluarga pasien. Anggota keluarga pasien yang sakit kritis terbukti mengalami peningkatan kecemasan, penolakan, depresi bahkan takut kehilangan orang yang mereka cintai. Hal ini perlu diperhatikan oleh perawat karena profesi keperawatan memiliki tugas memberikan perawatan secara holistic atau menyeluruh bagi pasien maupun keluarga.

     Perawatan yang befokus pada keluarga sangat memungkinkan untuk dilakukan pada pasien yang mempunyai kondisi sakit kritis. Pasien kritis memiliki fase pemulihan atau rehabilitasi yang menuntut pasien dan keluarga bekerjasama untuk membantu dalam pemulihannya. Semua anggota keluarga pasti akan meningkatkan kepeduliannya. Keluarga merupakan bagian dari pasien. Berdasarkan literatur review yang dilakukan oleh Fitriyani dkk tahun 2017 didapatkan hasil bahwa Hampir sebagian besar kualitas hidup keluarga pasien di ICU kurang baik utamanya kesehatan mental terganggu.

     Keluarga pasien dengan masalah kesehatan psikologis yang buruk akan berakibat pada pengambilan keputusan yang diambil, sehingga berdampak pula pada pasien-pasien ICU. Kesejahteraan keluarga akan berdampak pada anggota keluarga dan panjang rawat inap. Penerapan koping yang positif oleh keluarga akan mempengaruhi hasil perawatan bagi pasien lebih baik dan peningkatan stressor sebagai akibat gangguan psikologis yang terjadi pada keluarga. Mengingat pentingnya keluarga sebagai kiat sukses dalam pemulihan kondisi kesehatan pasien maka kita sebagai perawat perlu memahami kebutuhan yang diinginkan oleh keluarga.

     Menurut Rusdianti dan Arofiati dalam hasil reviewnya pada beberapa jurnal mengenai kebutuhan keluarga pasien yang di rawat di ICU pada tahun 2019 diketahui bahwa kebutuhan keluarga pasien yang dirawat di ICU diantaranya adalah informasi, kedekatan, dukungan, keterlibatan serta mengetahui perawatan yang diterima pasien. Karakteristik informasi yang ingin diketahui oleh keluarga yaitu disampaikan secara komprehensif, konsistensi serta kejujuran tanpa adanya rahasia. Keluarga akan mengalami kecemasan dan kekhawatiran jika tidak mendapat informasi mengenai pasien, dengan demikian informasi dapat menjadi kebutuhan terpenting.

     Analisis lain ditemukan bahwa kedekatan merupakan salah satu kebutuhan dari keluarga. Kedekatan yang dimaksud adalah keluarga dapat berada disamping pasien dan dapat melakukan perawatan mendasar untuk pasien seperti memijat bagian tangan pasien. Hasil analisis lain menyatakan bahwa dukungan juga berperan penting dalam proses perawatan khususnya pada keluarga. Tenaga kesehatan seperti perawat dan dokter sangat berperan besar dalam pemberi dukungan kepada keluarga. Kontribusi mereka dalam dukungan ini berupa pemberi layanan perawatan pada pasien. Bentuk dukungan lain yang muncul dari tenaga kesehatan yaitu sifat kepedulian, perhatian, pemberi rasa nyaman dan komunikasi yang baik diberikan pada keluarga pasien.

     Keterlibatan dalam perawatan pasien sangat diharapkan oleh sebagian besar keluarga pasien. Alasan keluarga menginginkan keterlibatan dalam merawat pasien yaitu keluarga merasa bahwa pikirannya menjadi tenang bahkan dapat meningkatkan kepercayaan pada sistem kesehatan yang ada. Semua kebutuhan keluarga yang telah dipaparkan tersebut semakin meningkat pada era pandemi saat ini. Padahal, hampir semua kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi saat pandemi. Contohnya kebutuhan akan kedekatan dengan pasien. Untuk itu, tenaga kesehatan khususnya dokter dan perawat sebaiknya turut meningkatkan perilaku caring mereka baik terhadap pasien maupun keluarga pasien itu sendiri. Pemberian informasi kondisi perkembangan pasien secara berkelanjutan telah dilakukan di ICU RSUP Dr Sardjito. Hal ini merupakan langkah untuk menurunkan tingkat kecemasan keluarga pasien pada era pandemi.

 Sumber:

Fitriyani, N.,Juniarto, A.Z.Utami, R.S. 2017. Literature Review: Kualitas Hidup Keluarga Pasien Di Intensive Care Unit. Seminar Nasional Ilmiah Keperawatan. Semarang

Kemenkes RI, Kantor Derektorat Jendral Bina Upaya Kesehatan, ditetapkan di Jakarta.26 Juli 2010

Rusdianti, A., Arofiati, F. 2019. Kebutuhan Keluarga Pasien yang Dirawat di Intensive Care Unit (ICU): Literature Review. 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan, Volume 9 Nomor 1, Februari 2019