Jumat, 05 Agustus 2022 09:20 WIB

Tingkat Kesadaran Menjadi Penentu Utama Keluaran Pasien Stroke Akut dengan Covid-19

Responsive image
1585
Arthur H.P. Mawuntu - RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado

Banyak faktor yang berhubungan dengan keluaran yang buruk pada pasien Covid-19. Sebagian besar berhubungan dengan gejala pernafasan yang berat. Walaupun demikian, hal yang berbeda mungkin dialami pasien dengan stroke akut yang mengalami Covid-19.

Suatu penelitian di RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado memperlihatkan bahwa gejala pernafasan bukanlah gejala yang banyak ditemukan pada pasien stroke akut dengan Covid-19. Dalam penelitian tersebut mereka mengamati 46 pasien stroke akut yang kemudian terdiagnosis Covid-19. Hanya separuh pasien yang mengalami sesak napas saat masuk rumah sakit dan saturasi oksigen terendah mereka saat itu masih 95%. Mereka kemudian menemukan bahwa tingkat kesadaran pasien saat masuk rumah sakitlah yang menjadi penentu utama keluaran pasien stroke akut dengan Covid-19. Bahkan setelah faktor-faktor penentu keluaran lain diperhitungkan dalam analisis statistik. Temuan ini justru mirip dengan gambaran pasien stroke akut pada masa sebelum pandemi Covid-19.

Belajar dari penelitian ini maka pasien stroke akut tetap harus ditangani secara cepat meskipun dalam status positif Covid-19. Perhatian khusus terutama pada pasien yang datang dengan penurunan kesadaran. Di sisi lain proses skrining pasien dengan hanya mengamati gejala pernafasan kurang akurat untuk pasien stroke akut sehingga perlu digunakan metode lain.

 

Referensi:

Kembuan, M. A. H. N., Mawuntu, A. H. P., Yohanna, Y., Feliana, F., & Tumboimbela, M. J. (2021). Lower GCS is Related to Poor Outcome among Acute Stroke Patients with COVID-19 in A Tertiary Referral Hospital in Indonesia. The Indonesian Biomedical Journal, 13(4), 409-17.

Sumber gambar: kompas.com