Jumat, 05 Agustus 2022 08:53 WIB

Alkohol dan Kanker

Responsive image
480
Arthur H.P. Mawuntu - RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado

Minum minuman beralkohol (minol) sudah menjadi budaya di banyak daerah. Di daerah tujuan wisata lazim ditemukan sajian minol. Namun demikian, mengkonsumsinya dalam jumlah besar atau dalam waktu lama dapat berakibat fatal. Tahukah Anda bahwa risiko kanker terkait alkohol juga makin meningkat?

Alkohol merupakan salah satu zat penyebab kanker. Konsumsi alkohol berhubungan dengan timbulnya kanker rongga mulut, usus besar, liver, dan payudara. Berdasarkan penelitian tahun 2020 ada sekitar 740 ribu (4,1%) kasus kanker baru di dunia yang terkait konsumsi minol. Hal ini memicu penggunaan bahasa yang lebih tegas dalam panduan pencegahan kanker dari the American Cancer Society tahun 2021, yaitu: paling baik tidak minum minuman beralkohol.

Konsumsi minol dalam jumlah besar (>60g atau sekitar enam gelas/hari) memiliki hubungan terkuat dengan timbulnya kanker. Walaupun demikian, ternyata konsumsi dalam jumlah lebih sedikit juga berisiko. Satu dari tujuh orang yang mengalami kanker terkait alkohol hanya minum minol <20g/hari.

Perlu diingat bahwa jenis minuman ternyata tidak penting. Yang penting adalah kadar etanolnya. Selain itu, bagi ras Asia, risiko mengalami kekurangan enzim bernama aldehyde dehydrogenase 2 (ALDH2) lebih tinggi. Ini biasanya ditandai dengan timbulnya kemerahan di wajah, mual, dan jantung berdebar setelah minum minol. Pada kelompok ini, risiko mengalami kanker tenggorokan meningkat meskipun hanya minum sedikit.

Sayangilah tubuh kita. Kenali risiko kita. Hindari perilaku minum minol sejak muda.

 

Referensi:

Kabebe EC. Fast Five Quiz: Alcohol and Cancer. Medscape. 23 February 2022.

Sumber gambar: bangka.tribunnews.com