Kamis, 04 Agustus 2022 14:38 WIB

Waspada Stroke Pada Usia Muda

Responsive image
2719
Poliklinik Brain Center - RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

            Kita biasanya berfikir bahwa stroke hanya menyerang orang tua saja, ternyata saat ini malah semakin banyak orang di usia produktif bahkan anak-anak maupun remaja yang mengalami  stroke. Mengapa hal ini terjadi, mari simak penjelasan berikut.

            Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis yang berlangsung lebih dari 24 jam. Serangan stroke terjadi saat pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, yang jika dilihat dari penyebabnya dapat dibagi menjadi dua, yakni akibat penyumbatan yang disebut dengan stroke iskemik, serta akibat pecahnya pembuluh darah yang disebut dengan stroke hemoragik.

Faktor penyebab stroke di usia muda

Sama halnya dengan jenis stroke, faktor penyebab terjadinya stroke di usia muda juga dikelompokkan berdasarkan jenis stroke-nya, yaitu faktor penyebab stroke iskemik atau sumbatan, dan faktor penyebab stroke hemoragik atau pendarahan. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Stroke iskemik

Stroke yang berupa sumbatan ini berkaitan dengan sirkulasi darah ke otak, dimana kondisi ini menunjukkan adanya penyumbatan yang menghambat sirkulasi darah menuju otak, sehingga menyebabkan stroke. Ada beberapa hal yang dapat membuat hal ini terjadi, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Kelainan pada jantung

Kelainan pada jantung dapat menjadi salah satu penyebab stroke pada usia muda. Ada beberapa jenis kelainan yang mungkin terjadi, baik pada katup maupun pada sekat jantung yang mengalami kebocoran. Selain itu, ada juga kelainan jantung yang sudah terjadi sejak lahir atau penyakit jantung bawaan. Jika seseorang mengalami kelainan pada jantungnya, maka pompa jantung akan terganggu. Hal ini dapat menyebabkan saat darah dipompa keluar dari jantung, akan ada darah yang tersisa di dalam jantung. Sisa darah ini akan menggumpal dan berpotensi terlepas atau keluar dengan sendirinya menuju otak sehingga terjadi emboli, yaitu hambatan pada aliran pembuluh darah di otak yang dapat menyebabkan stroke. Kondisi ini disebut dengan kardioemboli.

2. Penyumbatan pada pembuluh darah

Selain kelainan jantung, stroke di usia muda juga dapat disebabkan karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah. Kelainan yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi pada penyakit takayasu dan moyamoya. Jika takayasu adalah kondisi dimana pembuluh darah pada otak menyempit atau buntu sama sekali, moyamoya adalah penyempitan pembuluh darah pada area leher menuju otak. Tetapi, jika salah satunya terjadi, dapat meningkatkan potensi stroke di usia muda.

3. Darah yang mengental

Stroke di usia muda juga dapat terjadi pada seseorang yang memiliki gangguan pembekuan darah, seperti berikut.

a. Pada orang yang memiliki kondisi antiphospholipid syndrome. Orang yang memiliki kondisi kesehatan yang satu ini, darah di dalam tubuhnya cenderung menggumpal sehingga saat mengalir di dalam tubuh dan melewati pembuluh darah yang lebih kecil atau lebih sempit, darah tersebut akan menyangkut dan menyumbat. Hal ini dapat menyebabkan stroke karena pembuluh darah menuju otak cenderung lebih kecil dibanding pembuluh darah di area tubuh lainnya.

b. Pada anak-anak yang menderita talasemia, dimana hemoglobin (Hb) pada penderita talasemia cenderung rendah. Hal ini dapat menyebabkan stroke karena saat seseorang kekurangan hemoglobin, maka oksigen dan darah tidak akan memiliki ‘kendaraan’ untuk dibawa menuju otak. Sehingga sirkulasi darah menuju otak tidak lancar dan menyebabkan terjadinya gangguan sirkulasi ke otak.

Stroke hemoragik

Berbeda dengan penyebab stroke iskemik pada usia muda, penyebab stroke perdarahan atau hemoragik biasanya disebabkan oleh kelainan-kelainan yang jarang terjadi tapi jika terjadi dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda. Di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Arteriovenous Malformation (AVM)

Pada orang yang mengalami kondisi ini, terjadi kelainan pembentukan arteri dan vena berupa anyaman dengan dinding tipis yang mudah sekali pecah sehingga menyebabkan perdarahan di otak dan sumsum tulang belakang. Perdarahan di otak akan menyebabkan stroke hemoragik.

 

 

 

2. Aneurisma

Sementara itu, pada penderita aneurisma, pembuluh darah akan membesar seperti balon. Namun, ia juga akan menipis sehingga mudah pecah. Jika pembuluh darah di dalam otak pecah akan terjadi perdarahan yang berujung pada stroke hemoragik di usia muda.

3. Kelainan Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)

Jika seseorang mengalami kelainan ITP, maka jumlah trombosit atau keping darah di dalam tubuhnya akan sangat rendah. Maka, saat terjadi benturan di kepala atau ada sesuatu yang mengguncang kepalanya, akan mudah sekali terjadi kebocoran darah karena jumlah keping darah yang seharusnya bisa menutup kebocoran akibat benturan atau guncangan itu, tidak mencukupi.

4. Kelainan pembekuan darah

Salah satu kelainan pembekuan darah yang mungkin terjadi adalah hemofilia. Kondisi ini adalah kelainan bawaan langka yang dapat menyebabkan darah sulit beku. Hal ini menyebabkan seseorang mudah mengalami perdarahan. Jika terjadi pada otak, maka orang tersebut dapat mengalami stroke hemoragik.

Untuk mengenali apakah seseorang terserang stroke, kuncinya adalah waspada pada sesuatu yang terjadi secara mendadak atau tiba-tiba. Perubahan secara mendadak tersebut dapat ditemukan pada enam hal yang dapat dirangkum dalam akronim “SeGeRa Ke RS”.

·         Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba

·         Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba

·         bicaRa pelo / tiba-tiba tidak dapat bicara / tidak mengerti kata-kata / bicara tidak nyambung

·         Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh

·         Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba

·         Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor / gemetar, sempoyongan).

 Jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis saraf, atau bawa ke unit gawat darurat jika kondisinya sudah sangat parah. Durasi waktu terbaik untuk mencegah terjadinya keparahan pada serangan stroke adalah di bawah 5 jam.

 

 Sumber :

https://www.rspondokindah.co.id/id/news/waspada-stroke-di-usia-muda

https://hellosehat.com/saraf/stroke/stroke-di-usia-muda/

http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stroke/kenali-slogan-segera-ke-rs-untuk-mengetahui-gejala-dan-tanda-tanda-stroke