JAKARTA – Permasalahan di bidang kesehatan otak saraf (neurologi) di Indonesia semakin kompleks dengan jumlah kasus yang semakin meningkat, menjadi latar belakang berdirinya Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta (RSPON). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 yang diselenggarakan oleh badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi penderita stroke mencapai 15.4%. Dan stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di hampir seluruh rumah sakit di Indonesia (19/5).
Berkaitan dengan hal tersebut, preventif diri penting dilakukan terutama dalam usia produktif kerja yang membutuhkan kesehatan yang optimal untuk menghasilkan kinerja yang baik. Umumnya kejadiaan stroke saat ini menyerang usia produktif yang meninggalkan gejala sisa, kecacatan atau kematian pasca stroke sehingga mengurangi produktivitas bahkan dijumpai kematian.
Dari latar belakang ini RSPON melakukan usaha preventif dengan adanya pelayanan Brain Check Up yang ditujukan untuk usia produktif. Brain Check Up merupakan rangkaian pemeriksaan dalam rangka deteksi dini gangguan organ dan fungsi otak serta pembuluh darah, sehingga seluruh kelainan yang cenderung terjadi dapat segera diketahui dan diantisipasi secepatnya. Kesadaran akan peran cek kesehatan otak ini dapat memelihara dan mempertahankan fungsi optimal otak manusia.
Rabu tanggal 19 Mei 2021, RSPON mengadakan promosi layanan ini kepada para pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR Republik Indonesia melalui siaran daring.
“Stroke penyakit dengan tren semakin meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Stroke menjadi pembunuh nomor satu, penyebab >20% kematian yang ada saat ini. Dibutuhan strategi penanganan agar tidak terjadi serangan stroke untuk diri sendiri dan lingkungan. Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan yaitu dengan deteksi dini, mengenal tanda stroke dan apa yang harus kita lakukan bila terserang stroke. Paparan ini akan membahas mendalam mengenai deteksi dini dan pencegahan stroke melalui layanan Brain Check Up yang meliputi deteksi jantung dan stroke, karena kondisi jantung dan stroke memiliki faktor risiko yang sama. Selain itu kelainan jantung juga salah satu faktor risiko terjadinya stroke”, papar dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS selaku Direktur Utama RSPON saat pembukaan acara zoominar ini.
dr. Asnelia Devicaesaria, Sp.S dalam paparannya mengatakan “Masyarakat belum terlalu paham mengenai fungsi otak serta saraf dan permasalahan penyakit yang menyerang bagian tubuh tersebut. Untuk menanggulangi penyakit saraf dan otak, kita memerlukan sesuatu yang berbeda di Indonesia. Kami di RSPON bergerak cepat di pelayanan preventif deteksi dini melalui layanan Brain Check Up selain melayani pengobatan stroke. Kebanyakan masyarakat terkena stroke datang ke RSPON dalam kondisi yang parah, sehingga didapatkan gejala sisa serta kecacatan yang menurunkan produktivitas pasien”.
dr Tiara E.N, Mars, koordinator pelayanan Brain Check Up dalam kesempatan ini menyatakan bahwa Brain Check Up merupakan investasi kesehatan yang perlu dilakukan terutama untuk usia diatas 35 tahun. Pemeriksaan cek kesehatan otak dapat secara dini mengetahui adanya perubahan organ (otak/pembuluh darah) serta perubahan fungsi yang menyertainya. Kondisi ini akan saling berpengaruh dengan hasil akhir adanya penurunan kualitas hidup.
Silahkan menghubungi nomor whatssup 0811-9620-9943 untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut mengenai layanan Brain Check Up.