Senin, 15 Februari 2021 11:27 WIB

Zoominar Edukasi "Tumor Pituitary Terintegrasi"

Responsive image
(TA-hukormas) - RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr.dr.Mahar Mardjono Jakarta
754

JAKARTA –  Sabtu 13 Februari 2021 masih dalam rangka memperingati 1 Tahun Poli Pituitari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof  Dr dr Mahar Mardjono Jakarta mengadakaan zoominar edukasi tentang “Tumor Pituitary Terintegrasi”.

Pada pemaparan edukasi kali ini narasumber merupakan tim poli Pituitari yaitu dr. Diorita Dyah Prayanti, Sp.S, dr. Selfy Oswari, S.Si, SpBS (K), dr. Dimas Rahmatisa, Sp.An,KNA, dr. Novie Rahmawati Zirta, Sp.PD dan dr. RM. Krisna Wicaksono Barata, Sp.THT-KL. Zoominar Edukasi ini lebih dikhususkan kepada dokter serta memiliki nilai SKP IDI tetapi masyarakat umum tetap bisa mengikuti zoominar ini dengan bergabung pada IG dan Chanel Youtube Resmi RSPON. Peserta zoominar ini diikuti oleh kurang lebih 171 orang dari link zoominar, 56 orang live IG dan 23 orang yang menonton dichanel youtube.

Salah satu narasumber yaitu R Moh Krisna W Barata, dr, SpTHTKL, MKes menjelaskan menganai peranan THTKL dalam Operasi Endonasal Endoskopi. Operasi endonasal endoskopi adalah teknik invasif minimal yang digunakan terutama dalam bedah saraf dan otolaringologi, Biasanya ahli THT melakukan tahap awal operasi melalui rongga hidung dan tulang sphenoid lalu seorang ahli bedah saraf melakukan sisa operasi yang melibatkan pengeboran ke dalam rongga yang berisi organ saraf seperti kelenjar pituitary.

Dr . Novie Rahmawati Zirta Sp.PD yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam, menjelaskan Kelenjar pituitary  berukuran sebesar kacang  yang terletak di midline basal otak, belakang hidung, dalam sebeuah ruanan yg disebut “Sella Turcica” Mengatur  produksi hormon dari beberapa kelenjar lain  dan organ target  di tubuh.

Pada sesi terakhir ditutup dengan sesi tanya jawab, salah satu peserta menayakan mengenai “apakah aman vaksin diberikan kepada pasien pituitary ?” dr. Selfy Oswari, S.Si, SpBS (K) menjelaskan bahwa untuk pasien pituitary harus lebih diperhatikan terlebih dahulu kadar hormone kortisol-nya dan perlu diperhatikan untuk pasien yang telah melakukan operasi ketika akan melakukan swab agar memberikan informasi kepada petugas pengambil swab bahwa pasien telah melakukan operasi sehinga berhati-hati Ketika melakukan swab.