Kamis, 30 November 2023 13:20 WIB

Dirjen Yankes Tandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan IDAI dan Novo Nordisk Indonesia

Responsive image
ANT/DNI - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
282

JAKARTA (30/11) – Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS menandatangani Perjanjian Kerjasama antara Kementerian Kesehatan RI dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (Program Changing Diabetes in Children) dan Novo Nordisk Indonesia terkait Program Pengampuan Jejaring Pelayanan Diabetes Melitus. 

Hadir sebagai penandatangan Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A,(K), FAAP, FRCPI (Hon.) selaku Project Leader Changing Diabetes in Children Indonesia (CDiC) IDAI serta Sreerekha Srinivasan selaku Vice President & General Manager  dan Banarso Trimandojo selaku Market Access & Public Affair Director PT.  Novo Nordisk Indonesia.

Penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari surat Ketua IDAI tentang kolaborasi program pengampuan layanan Diabetes Melitus tipe I melalui CDiC dan Surat Direktur Market Access & Public Affairs Novo Nordisk Indonesia tentang kerja sama dalam mendukung program jejaring pengampuan layanan Diabetes Melitus pada dewasa.

Pada MoU tersebut telah disepakati ruang lingkup kerja sama meliputi pendampingan dalam peningkatan kapasitas kemampuan rumah sakit, termasuk peningkatan kapasitas SDM kesehatan dalam melakukan pengelolaan dan pelayanan DM di Rumah Sakit Jejaring Pengampuan; peningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasien dalam pengelolaan penyakit DM; studi evaluasi kesehatan untuk melihat capaian indikator keberhasilan program pengampuan (baik indikator proses dan indikator outcome) serta dampak dari pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebagai rekomendasi dalam penyusunan kebijakan pelayanan DM; dan kegiatan lain yang disepakati secara tertulis.

Pada sambutannya, Dirjen Yankes menyampaikan bahwa pada program ini, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo telah ditunjuk sebagai RS Pengampu yang akan memandu pengampuan pelayanan DM ke RS jejaring di seluruh Indonesia.
“Dengan adanya pengampuan jejaring pelayanan Diabetes Melitus ini, saya berharap rumah sakit jejaring yang menjadi lokus dapat meningkat kompetensinya dalam hal pelayanan Diabetes Melitus termasuk kaitannya dengan deteksi dini dan pencegahan,” pungkas dr. Azhar.