Jumat, 26 Juli 2024 15:49 WIB

Menangani Bullying dan Intoleransi di Lingkungan Sekolah

Responsive image
Promkes - RSUP Fatmawati Jakarta
72

Jakarta (23/07) - RS Fatmawati bekerja sama dengan SMP Islam Dian Didaktika Depok menyelenggarakan Health Talk dengan tema Bullying dan Intoleransi. Kegiatan ini menghadirkan dr. Ukuh Tri Anjarsari, Sp.KJ sebagai narasumber utama. Health Talk ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang dampak bullying serta cara-cara efektif untuk mengatasinya.

Setelah pemaparan materi, peserta berkesempatan untuk melakukan tanya jawab dan berdiskusi dengan Dokter Ukuh. Ada 7 pertanyaan yang menjadi bahan diskusi pada sesi tanya jawab yaitu sebagai berikut:

Penggunaan Media Sosial

Akira bertanya tentang cara mengurangi dampak buruk media sosial. Dokter Ukuh menjelaskan bahwa media sosial sebaiknya digunakan untuk mencari informasi yang bermanfaat dan mendidik diri, daripada terjebak dalam konten negatif.

Motivasi di Balik Bullying

Teta menanyakan apakah iri hati bisa menjadi penyebab bullying. Dokter Ukuh menjelaskan bahwa pelaku bullying sering kali merasa insecure dan tidak nyaman dengan dirinya sendiri, yang mendorong mereka mencari perhatian dari orang lain.

Penyebab Bullying

Rayyan menanyakan penyebab bullying dan langkah yang harus diambil jika menjadi korban. Dokter Ukuh menjelaskan bahwa kurangnya rasa percaya diri serta ketidaktahuan tentang kesalahan tindakan mereka sering menjadi penyebab bullying. Untuk korban, disarankan untuk meminta bantuan, menceritakan masalah kepada orang tua, guru, atau teman, serta menghindari pelaku jika memungkinkan.

Pencegahan Bullying

Dito bertanya tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghindari bullying. Dokter Ukuh menekankan pentingnya pemahaman tentang apa itu bullying, mengapa hal itu terjadi, serta dampaknya. Dengan pengetahuan ini, individu dapat menghindari menjadi pelaku, korban, atau saksi yang hanya diam.

Menghadapi Ancaman dari Pelaku Bullying

Tissa menanyakan apa yang harus dilakukan jika pelaku bullying mengancam untuk tidak melapor. Dokter Ukuh mendorong untuk tetap minta bantuan dan laporkan tindakan bullying meskipun ada ancaman, karena berbicara tentang masalah ini adalah langkah penting untuk menghentikan bullying.

Kehilangan Kepercayaan Saat Melapor

Aidan bertanya tentang langkah yang harus diambil jika laporan bullying dianggap hanya bercanda. Dokter Ukuh menyarankan agar laporan disampaikan dengan tegas dan jelas untuk menunjukkan bahwa perlakuan tersebut tidak diterima dan tidak nyaman.

Konsekuensi Terhadap Pelaku

Amira menanyakan apa yang terjadi jika korban bullying meninggal dunia atau bunuh diri. Dokter Ukuh menjelaskan bahwa jika kasusnya melibatkan kematian atau cedera serius, ini bisa menjadi masalah pidana. Untuk pelaku dewasa, dapat dikenakan hukuman pidana sesuai hukum. Sedangkan untuk anak-anak dan remaja, hukuman akan disesuaikan dengan undang-undang perlindungan anak dan remaja, serta pemeriksaan psikis jika pelaku mengalami gangguan jiwa.